Anies-Muhaimin Minta Format Debat Capres-Cawapres Tidak Diubah
Tim capres nomor 1, Anies-Muhaimin, meminta KPU segera menyelesaikan pembahasan mengenai teknis debat capres-cawapres. Sebab, jadwal debat pertama akan digelar pada 12 Desember atau tinggal seminggu lagi.
Oleh
IQBAL BASYARI, HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, meminta Komisi Pemilihan Umum untuk tidak mengubah format debat capres-cawapres. Perubahan format debat justru bisa menimbulkan prasangka dari paslon ataupun masyarakat.
Anggota Dewan Penasihat Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Willy Aditya, menilai, format debat yang selama ini berlaku sudah cukup baik sehingga tidak perlu diubah atau dimodifikasi. KPU sebaiknya melanjutkan format debat yang sebelumnya sudah dilakukan pada Pemilu 2019, yakni capres atau cawapres sendiri tanpa didampingi. Konsistensi format debat akan menjadi pakem dalam setiap pergelaran pilpres setiap lima tahunan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Jadi, semestinya tidak perlu ada polemik soal teknis debat yang hanya mengundang prasangka yang tidak perlu,” katanya di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, debat capres-cawapres dilaksanakan sebanyak lima kali, menurut penjelasan, tiga kali debat untuk capres dan dua kali debat untuk cawapres. Namun, pada Pemilu 2019, KPU menyelenggarakan lima kali debat, dengan rincian dua kali debat pasangan capres-cawapres secara bersamaan, dua kali debat khusus capres, dan satu kali debat khusus cawapres.
Belakangan, format debat untuk Pemilu 2024 menuai kontroversi karena KPU berencana mengubah format tersebut. Dalam tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres, setiap kandidat akan tetap didampingi sehingga capres dan cawapres akan berada di panggung debat bersamaan.
Koordinator Dewan Pertimbangan Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin) Hermawi Taslim mengatakan, pasangan Anies-Muhaimin memaknai debat Pilpres 2024 sebagai momentum untuk mengukur kapasitas dari para pasangan calon. Ajang debat ini sangat penting bagi pemilih karena berlangsung tanpa ada intervensi dari apa pun.
”Selama berlangsung (debat) tidak bisa diintervensi atau juga direkayasa oleh siapa pun karena disaksikan ratusan juta pasang mata rakyat. Debat adalah momentum bagi rakyat untuk mengetahui mana yang emas dan mana yang loyang,” ujar Hermawi.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem itu mengungkapkan, debat Pilpres 2024 juga menjadi momentum bagi rakyat untuk menilai yang terbaik menjadi pelayan rakyat dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, pihaknya memaksimalkan medium debat capres-cawapres itu agar dapat menyampaikan visi, misi, dan program bisa menjadi lebih tepat. Timnas Amin juga sudah mempersiapkan secara matang dalam menghadapi forum tersebut.
Hermawi mengatakan, sejak dideklarasikan pada 2 Oktober 2023, pasangan Amin ini secara bersama-sama turun langsung dan hadir di tengah masyarakat untuk menerima aspirasi ataupun keluhan yang dialami warga. Menurut Hermawai, kebersamaan antara Anies dan Muhaimin ini menunjukkan kesiapan keduanya dan solid untuk mengikuti ajang debat yang diselenggarakan KPU.
”Debat, kan, berbicara tentang aspirasi rakyat yang berkembang. Apalagi, Anies sudah setahun lebih berkeliling dari Aceh sampai Papua dalam program Anies mendengar rakyat sehingga materi debat pasangan Amin seluruhnya orisinal dari hasil dialog dengan rakyat,” ujar Hermawi.
Terkait polemik format debat yang kian ramai saat ini, Hermawi mengatakan bahwa format tidak terlalu urgensi bagi pasangan Amin. Sebab, yang paling penting adalah penegakan aturan main. ”Aturan debat yang sudah dibuat KPU harus dilaksanakan dengan konsisten,” ucapnya.
Anies mengatakan, tidak ada persiapan khusus menjelang debat pertama yang akan dilakukan satu minggu lagi. Ia masih menunggu penentuan tema debat pertama dan teknis pelaksanaan debat yang hingga kini belum disepakati. Ia pun memanfaatkan waktu persiapan debat dengan membaca isu terkait debat serta persiapan fisik dengan olahraga dan istirahat yang cukup agar bisa berpikir saat debat berlangsung.
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Angga Putra Firdian, meminta KPU untuk segera menyelesaikan pembahasan mengenai teknis debat capres-cawapres. Sebab, jadwal debat pertama akan digelar pada 12 Desember atau tinggal seminggu lagi. Padahal, hal-hal yang sudah disepakati baru mengenai tanggal dan lokasi debat, sedangkan teknis debat masih belum dibahas, termasuk kontroversi yang belakangan muncul soal kehadiran pasangan calon saat debat.
”Kami berharap persiapan masing-masing agar tidak mepet. Karena masyarakat juga berhak mendapatkan penampilan terbaik dari masing-masing capres-cawapres. Semakin lama tidak diputuskan, persiapan semakin berkurang,” tuturnya.