Kunjungi NTT, Presiden Main Bola dengan Nomor Punggung 22 hingga Bagi Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan bahwa pertandingan tersebut merupakan pertandingan persahabatan. Ia juga menilai semua pemain merasa senang dan bermain dengan menjunjung tinggi sportivitas.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo melakukan beragam aktivitas, mulai dari membagikan bantuan pangan, bermain sepak bola, hingga menari Ja'i ketika menggelar kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun kunjungan kerja baru berlangsung setengah hari setelah agenda padat di Jakarta, Presiden tampak gembira dan menikmati kunjungannya ke NTT.
Kegembiraan Presiden tampak meluap ketika turut bermain sepak bola bersama warga di Lapangan Bola Wae Kesambi di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Presiden mengenakan kaus olahraga dengan nomor punggung 22, sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengenakan kaus dengan nomor punggung 14.
Mereka memasuki lapangan pertandingan di tengah gerimis hujan. Kehadiran Presiden menambah semangat bagi para pemain, juga masyarakat yang menonton secara langsung. Dalam pertandingan, Presiden dan Menteri Basuki bertindak selaku kiper dalam tim yang berbeda. Pada menit ke-10, pertahanan gawang Presiden berhasil ditembus oleh tim Menteri Basuki.
Meskipun demikian, tidak lama dari itu, tim Presiden Jokowi berhasil menyamakan kedudukan 1-1 dengan mencetak gol balasan dan mempertahankannya hingga pertandingan selesai. Huber, pemain yang berhasil menembus pertahanan gawang Presiden Jokowi, menyampaikan bahwa dirinya sangat bersemangat.
”Sangat bangga sekali, begitu hebatnya Bapak Presiden jaga Indonesia, tapi gawang ini Bapak Presiden tidak bisa jaga, saya cetak gol, saya semangat, saya senang,” kata Huber sambil tertawa bahagia.
Sangat bangga sekali, begitu hebatnya Bapak Presiden jaga Indonesia, tapi gawang ini Bapak Presiden tidak bisa jaga, saya cetak gol, saya semangat, saya senang.
Pemain lainnya, Mikael, menilai pertandingan sepak bola yang diikuti oleh Presiden tersebut merupakan momen yang sangat jarang terjadi. ”Pemain-pemain legend yang mendunia, yang bisa bertaraf internasional di sini, juga belum tentu bisa bermain bersama Presiden,” ungkapnya.
Dalam keterangan seusai pertandingan, Presiden menyampaikan bahwa pertandingan tersebut merupakan pertandingan persahabatan. Ia juga menilai semua pemain merasa senang dan bermain dengan menjunjung tinggi sportivitas.
Hujan, tapi ya yang paling penting gembira dan sportif, yang paling penting itu. Saya kira pemain-pemain tadi semuanya gembira, sportif, saya bisa kegolan 1 juga, tapi 2 menyelamatkan.
”Hujan, tapi ya yang paling penting gembira dan sportif, yang paling penting itu. Saya kira pemain-pemain tadi semuanya gembira, sportif, saya bisa kegolan 1 juga, tapi 2 menyelamatkan,” tambahnya.
Sesaat setelah selesai bertanding sepak bola bersama warga, Presiden Jokowi melengkapi kegembiraannya dengan menari tarian Ja’i bersama dengan para penari asli NTT. Saat pertandingan selesai, para penari yang mengenakan pakaian motif tenun khas NTT berbaris mengiringi Presiden yang berjalan dari lapangan menuju kendaraan.
Turut menari
Melihat hal tersebut, Presiden pun berhenti dan menghampiri para penari dan turut menari bersama. Neli, salah satu penari, mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang bisa bertemu dan berdekatan langsung dengan Presiden Jokowi. Neli menilai bahwa tidak semua orang dapat memiliki kesempatan yang sama seperti dirinya.
”Senang, bahagia Pak, luar biasa. Yang selama ini kami menantikan Bapak Presiden harus bertemu langsung, tapi hari ini kami semua khusus untuk orang Bajawa hanya dengan (tari) Ja’i bisa ketemu dengan Bapak Presiden,” ungkapnya.
Senang, bahagia Pak, luar biasa. Yang selama ini kami menantikan Bapak Presiden harus bertemu langsung, tapi hari ini kami semua khusus untuk orang Bajawa hanya dengan (tari) Ja’i bisa ketemu dengan Bapak Presiden.
Neli pun bercerita bahwa Presiden Jokowi pada saat itu meminta dirinya untuk menunjukkan gerakan tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Kabupaten Ngada, Flores, tersebut. ”Presiden hanya putar, putar, putar,” ucap Neli sambil memeragakan gerakan tarian Ja’i.
Presiden Jokowi beserta rombongan bertolak menuju Provinsi NTT dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 13.25 pada Senin (4/12/2023). ”Acaranya banyak,” ujar Presiden Jokowi ketika memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Labuan Bajo.
Sebelum bermain sepak bola, begitu tiba di Labuan Bajo, Presiden langsung menaiki kendaraan untuk menuju Gudang Bulog Batu Cermin di Kabupaten Manggarai Barat. Di sana, Presiden mengecek persediaan beras serta membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah keluarga penerima manfaat.
Presiden menegaskan bahwa bantuan pangan tersebut telah disalurkan pemerintah sejak April 2023 dan akan terus disalurkan hingga Maret 2024. ”Jadi, nanti bulan Januari, Februari, Maret (2024) diberikan lagi, ya,” ucap Presiden Jokowi saat menyapa masyarakat yang hadir di Gudang Bulog Batu Cermin.
Jadi, nanti bulan Januari, Februari, Maret (2024) diberikan lagi, ya.
Presiden juga menyebut bahwa bantuan lain dari pemerintah berupa bantuan El Nino juga akan disalurkan kepada masyarakat untuk periode bulan November dan Desember 2023. ”Ini akan ditransfer November, Desember, Rp 400.000. Kira-kira di minggu ini atau minggu depan yang belum,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden pun mengimbau masyarakat yang belum terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) untuk bisa mendaftarkan diri ke RT-RW atau kelurahan/desa setempat. ”Ibu-ibu ini ikut PKH? BPNT ikut? Yang belum dapat daftar ke kelurahan, ke RT, atau, kelurahan,” ucap Presiden.
Presiden lantas menuju gudang untuk meninjau jumlah ketersediaan beras yang ada di Gudang Bulog Batu Cermin. Turut mendampingi Presiden, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, serta Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.