Gagasan Ekonomi Para Kandidat Paling Ditunggu Calon Pemilih
Mayoritas masyarakat ingin capres-cawapres ataupun caleg membahas isu-isu ekonomi dalam masa kampanye.
Oleh
IQBAL BASYARI, NIKOLAUS HARBOWO, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, SUHARTONO, NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR, PRAYOGI DWI SULISTYO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang masa kampanye Pemilu 2024 yang akan dimulai Selasa (28/11/2023) selama 75 hari, para kandidat di pemilihan presiden ataupun pemilu legislatif berhadapan dengan calon pemilih yang ingin mendapat informasi soal program ekonomi kandidat. Solusi yang ditawarkan tiap-tiap kandidat bisa menjadi pertimbangan para calon pemilih dalam menentukan pilihan.
Jajak pendapat Litbang Kompas pada 20-23 November melibatkan 506 responden dari 34 provinsi menunjukkan isu ekonomi masih jadi materi kampanye yang paling banyak dinanti pemilih. Program terkait harga bahan pokok terjangkau (22,7 persen), lapangan pekerjaan (21,6) persen, dan pemberantasan kemiskinan (10,2 persen) menjadi tiga materi teratas yang diharapkan disampaikan capres-cawapres. Sementara lapangan pekerjaan (20 persen), harga bahan pokok terjangkau (12,2 persen), dan bantuan sosial (11,1 persen) merupakan tiga isu teratas yang diharapkan disampaikan caleg.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional Firman Noor, Minggu (26/11/2023), mengatakan, harapan publik kepada capres-cawapres dan caleg untuk membawa materi ekonomi dalam kampanye harus dijawab seluruh kontestan. Solusi yang ditawarkan kandidat bisa menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan. Terlebih pemilih yang berpendidikan tinggi terus meningkat sehingga mereka ingin mengetahui terobosan yang ditawarkan para kontestan.
”Meskipun model kampanye konvensional menggunakan gimik masih akan ada di Pemilu 2024, kampanye dengan membawa gagasan dalam menyelesaikan masalah rakyat masih dinantikan, terutama bagi pemilih rasional,” tutur Firman.
Terkait ekspektasi masyarakat itu, tim pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyatakan siap mendiseminasikan program di bidang ekonomi.
Anggota Dewan Pertimbangan Tim Nasional Anies-Muhaimin, Syaiful Huda, mengatakan, harga bahan pokok terjangkau, lapangan pekerjaan, dan pemberantasan kemiskinan masuk visi-misi yang akan disampaikan saat kampanye. Materi sektor ekonomi akan dominan disampaikan ke pemilih di banyak daerah karena merupakan masalah mendasar yang dialami masyarakat. Pihaknya telah menyiapkan solusi atas problem ekonomi yang akan disampaikan ke pemilih.
Anies-Muhaimin berkomitmen menyediakan bahan pokok murah, penambahan 15 juta lapangan kerja, dan program-program penanggulangan kemiskinan. ”Kami sudah membaca pemilih menunggu gagasan Anies-Muhaimin terkait masalah ekonomi. Ini memang problem akut dari tahun ke tahun yang tidak pernah ditangani dengan baik,” ucapnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, mengatakan, TKN Prabowo-Gibran menyiapkan kajian, kalkulasi, hingga peta jalan untuk menjalankan program penyelesaian masalah ekonomi, di antaranya hilirisasi dan industrialisasi, jika Prabowo-Gibran terpilih sebagai capres dan cawapres.
Di sisi lain, kata dia, kampanye mendatang perlu mengedepankan kesantunan, etika, guyub, tanpa memecah belah publik. Ia dan tim berusaha menawarkan gagasan serta program yang langsung bersentuhan dengan kehidupan masyarakat. Narasi yang akan dibangun tidak sekadar populis, tetapi juga harus bisa dilaksanakan. ”Kami mengampanyekan persoalan seperti sembako, lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sektor ekonomi lainnya,” katanya.
Sementara Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, TGB Muhammad Zainul Majdi, menyadari, materi kampanye yang dibutuhkan masyarakat ke depan ialah kepastian soal isu-isu ekonomi yang kerap dihadapi masyarakat, terutama penciptaan lapangan kerja dan keterjangkauan harga bahan pokok. Untuk itu, Ganjar-Mahfud memberikan perhatian soal problem ekonomi dalam visi-misi serta menyosialisasikan gagasan itu pada setiap diskusi publik.
Ganjar-Mahfud, lanjutnya, berkomitmen menjadikan Pemilu 2024 sebagai ajang kontestasi gagasan. Kontestasi gagasan ini akan dipadukan dengan rekam jejak nyata dari para kandidat. Dengan begitu, Zainul Majdi meyakini masyarakat akan lebih tertarik melihat gaya kampanye Ganjar-Mahfud.
Pengajar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan, masih ada gap antara harapan publik saat masa kampanye dan hal-hal yang dilakukan kandidat selama masa sosialisasi. Narasi yang dibangun sejumlah kandidat bersifat elitis dan tersegmentasi, belum memberikan solusi atas problem yang dirasakan pemilih.
”Kalau hanya gimik, baliho, dan hal-hal lucu lain, tidak akan membuat kampanye naik kelas. Padahal, yang dibutuhkan pemilih ialah bagaimana rakyat bisa mengetahui program menyelesaikan masalah lima tahun ke depan,” katanya.
Di sisi lain, publik sudah mulai mencari tahu informasi tentang capres-cawapres sebelum memasuki masa kampanye. Penelusuran di Google Trends satu bulan terakhir mengindikasikan pencarian informasi mengenai tiga capres dan tiga cawapres sudah ada yang terkait program dan riwayat calon. Namun, sebagian lagi masih terkait isu yang trivial.
Menurut Gun Gun, situasi ini menunjukkan rasa ingin tahu pemilih ke kandidat cukup tinggi. Mereka sadar, untuk jadi pemilih cerdas, dibutuhkan informasi lengkap terkait kandidat yang akan dipilih. Dengan begitu, pemilih akan memiliki pengalaman politik dalam proses memberikan suaranya.
Taat aturan
Terkait kampanye, dari Bratislava, Slovakia, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan setiap kontestan agar menaati aturan-aturan dan jangan sampai ada tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan keterbelahan masyarakat. Masyarakat, ujar Wapres, juga jangan terprovokasi dengan isu-isu yang bisa membelah warga.
Wapres juga menyatakan, Pemilu 2024 diharapkan berjalan fair dan netral serta jujur dan adil. ”Kita berharap pemilihan umum ini berjalan fair dan netral. Pejabat dan para pemainnya harus bermain bersih, jangan sampai tidak ada yang tidak bersih. Jangan sampai, kalau pemilihan umum itu nanti dianggapnya tidak fair dan tidak jurdil, kualitas demokrasi kita akan rusak, dianggap cacatlah. Itu bisa nanti menjadi permasalahan legitimasi pemerintahan,” ujar Wapres Amin.
Kemarin, dalam Apel Siaga Pengawasan Tahapan Kampanye Pemilu 2024 di Monumen Nasional, Jakarta, Ketua Badan Pengawas Pemilu Rahmat Bagja meminta seluruh jajaran pengawas pemilu tidak pandang bulu dalam menindak pelanggaran kampanye.
Dalam Festival 4 Peace bertajuk ”Pemilu Damai, Jujur, Adil, dan Bermartabat” yang diselenggarakan Jaringan Gusdurian di Depok, Jawa Barat, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Nyonya Sinta Nuriyah, berpesan agar masyarakat memilih pemimpin bangsa dan negara yang amanah, adil, jujur, serta bisa mengayomi seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, dalam proses pemilu harus berpegang pada sifat demokratis.
Sifat demokratis yang telah diajarkan oleh Gus Dur yakni keadilan, kejujuran, persamaan dan kesetaraan, serta kemanusiaan. Sinta mengajak agar ajaran Gus Dur itu disampaikan kepada seluruh masyarakat demi pemilu yang damai bisa terlaksana sebaik-baiknya.