Presiden Kembali Ingatkan agar Jangan Salah Pilih Pemimpin
Presiden Jokowi kembali mengingatkan masyarakat agar tidak salah memilih dalam Pemilihan Presiden 2024. Salah memilih bisa mengakibatkan Indonesia tak bisa menjadi negara maju.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA,KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin. Pemimpin yang berkualitas yang dipilih di Pemilu 2024, 2029, dan 2034 dinilai akan membawa Indonesia menjadi negara maju.
Pesan Presiden ini disampaikan dalam pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXII dan Munas Kohati XXV Tahun 2023 di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (24/11/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Hadir pula beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
Diingatkan bahwa Indonesia akan terus menghadapi tantangan berat, apalagi tantangan eksternal. Situasi geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina yang terkesan jauh dari Indonesia, ternyata berdampak pula pada pasokan gandum dan bahan baku pupuk untuk pertanian. Karena itu, Pemilu 2024, 2029, dan 2034 dinilai sangat menentukan.
”Jangan sampai kemajuan yang telah ada, yang telah terbangun ini, menjadi sia-sia karena perpecahan, karena kesalahan kita dalam memilih pemimpin sehingga sering saya bicara bolak-balik, hati-hati memilih pemimpin,” kata Presiden Jokowi.
Presiden menambahkan bahwa untuk urusan pemilu, pilihan diserahkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Karena itu, siapa pun yang nanti memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden 2024, hal itu disebutnya sebagai kehendak Allah SWT dan masyarakat sebagai pemilik hak pilih.
”Mau memilih Pak Anies, silakan. Mau memilih Pak Prabowo, silakan. Mau memilih Pak Ganjar, silakan. Asal jangan memilih Pak Bahlil. Karena semuanya nanti akan ditentukan oleh rakyat di 14 Februari yang akan datang,” ujar Presiden.
Presiden pun berharap HMI selalu aktif mengawal perjalanan sejarah Indonesia. Persatuan dan perdamaian bangsa juga perlu terus dijaga. Dengan demikian, cita-cita Indonesia maju bisa semakin dekat.
Ketua Umum Pengurus Besar HMI Raihan Ariatama berharap Pemilu 2024 berlangsung lancar, sukses, dan damai. Lebih lagi, pemilu semestinya berlangsung penuh substansi.
”Kami juga berkomitmen untuk melaksanakan pemilu damai dan substantif,” ujarnya saat mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam Kongres HMI dan Munas Kohati di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/11).
Tak hanya itu, HMI juga menyampaikan keprihatinan atas perang Israel dan Palestina. Raihan menyebutnya sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan. HMI pun berharap Pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi bisa berperan lebih besar untuk mengawal proses kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara bangsa.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi pun sempat menceritakan lawatannya ke Arab Saudi dan Amerika Serikat sepanjang 11-17 November lalu. Lawatan ini diawali dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sebanyak 57 perwakilan negara OKI hadir dalam Gaza Summit tersebut.
”Semuanya (bersikap) sama, yang disampaikan sama, mengutuk Israel dan meminta segera menghentikan perang, gencatan senjata, dan (akses) bantuan kemanusiaan dibuka lebar-lebar,” kata Presiden Jokowi.
Dengan desakan yang diberikan, saat ini sudah dikirimkan sekitar 100 kontainer per hari yang bisa masuk Gaza. Namun, dibutuhkan hampir 500 kontainer setiap hari.
Dari Gaza Summit, sebanyak lima negara diminta menyelesaikan urusan terkait Gaza ini. Kelima negara ini, antara lain, ialah Indonesia, Mesir, Arab Saudi, Nigeria, dan Jordania.
Saat pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, Presiden Jokowi menyampaikan desakan supaya gencatan senjata bisa diberlakukan. ”Saya sampaikan apa adanya, ini, ini, ini... karena memang kuncinya ada di sana,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan saat KTT APEC yang dilangsungkan di San Fransisco, Amerika Serikat. ”Yang meninggal sudah lebih dari 15.000 dan 60 persen adalah wanita dan anak-anak yang tidak tahu apa-apa. Inilah perang,” ujar Jokowi.
Sebelum ke Kubu Raya, Presiden Jokowi juga sempat meresmikan pembangunan RS PKU Muhammadiyah Unimuda Sorong, Papua Barat Daya. Setelahnya, Presiden menumpangi pesawat kepresidenan dan melanjutkan kunjungan kerja ke Kubu Raya, Kalimantan Barat.