TNI AU: Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Laik Terbang
Empat perwira menengah menjadi korban dari jatuhnya dua pesawat Super Tucano milik TNI AU. Kondisi kedua pesawat dinyatakan laik terbang sebelum lepas landas.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — TNI Angkatan Udara memastikan dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano telah jatuh di daerah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). Empat awak pesawat yang merupakan perwira menengah menjadi korban. Adapun penyebab jatuhnya pesawat saat ini tengah diselidiki. Yang jelas, pesawat disebut dalam kondisi laik terbang sebelum lepas landas.
Video jatuhnya Super Tucano bernomor ekor TT-3103 beredar luas di media sosial. Pesawat dikabarkan jatuh menabrak tebing di daerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Pasuruan.
Kepala Staf TNI AU Marsekal Fajar Prasetyo membenarkan informasi jatuhnya pesawat Super Tucano itu. Ia juga menyebut terdapat dua pesawat yang jatuh di daerah Pasuruan. ”Betul, (ada informasi pesawat jatuh). (Jumlahnya) dua,” katanya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati menjelaskan, dua Super Tucano yang jatuh bernomor ekor TT-3103 dan TT-3111 dan merupakan bagian dari Skadron Udara 21 Pangkalan TNI AU (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang. Dua pesawat itu sempat kehilangan komunikasi saat misi profisiensi formation flight.
Pesawat nomor ekor TT-3111 diawaki pilot Komandan Skadron Udara 21 Letnan Kolonel Pnb Sandhra Gunawan (kursi depan) dan Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (kursi belakang). Adapun pesawat nomor ekor TT-3103 diawaki Pilot Mayor Pnb Yuda A Seta (kursi depan) dan Komandan Wing Udara 2 Kolonel Pnb Subhan.
”Rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh ke area latihan kemudian kembali lagi. Kedua pesawat sedang latihan formasi rutin. Pesawat take off pukul 10.51 dan dinyatakan lost contact pada pukul 11.18,” ucapnya.
Kedua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik, tidak ada masalah.
Super Tucano TT-3103 sudah ditemukan oleh masyarakat setempat sesuai video yang beredar. Sementara satu pesawat lain masih dalam pencarian oleh tim penyelamat Lanud Abdulrachman Saleh.
Pesawat diklaim berada dalam kondisi laik terbang dan tidak ada gangguan pada mesin. ”Kedua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik, tidak ada masalah,” kata Agung.
Kekuatan TNI AU
Untuk diketahui, pemerintah membeli 16 pesawat EMB-314 Super Tucano dari Brasil pada 2012 untuk menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang sudah tua dan tidak lagi digunakan. Merujuk arsip Kompas, harga pesawat yang perlu dibayarkan Indonesia senilai 143 juta dollar AS untuk delapan pesawat.
Super Tucano punya kemampuan serang antigerilya, pengendali udara depan, dukungan udara dekat, penyekatan, dan pertahanan udara. Pesawat dilengkapi 5 hardpoint untuk angkut rudal, roket, dan bom 1,5 ton. Ada pula dua senapan mesin 12,7 mm. Pesawat juga mampu membawa bom MK 81, peluncur roket, laser-guided bomb, rudal AGM-65 paduan inframerah, rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, Python, dan Piranha serta memiliki alat penjejak malam hari AN/AAQ-22 Safire.
Berbeda dari pesawat tempur Sukhoi dan F-16 yang berjenis tempur taktis, Super Tucano unggul dari kemampuan pesawat untuk terbang dengan kecepatan terbatas. Pesawat tempur buatan Brasil itu bisa dimanfaatkan untuk perang bersama infanteri atau prajurit darat.
Menteri Pertahanan 2009-2014 Purnomo Yusgiantoro menyatakan Super Tucano bisa menjadi kekuatan TNI AU. Pesawat yang dibeli dengan uang rakyat itu juga diminta agar digunakan secara optimal untuk menjaga wilayah RI.
Pada Selasa (17/10/2023), pesawat tempur Super Tucano sempat memeriahkan perayaan HUT Ke-22 Kota Batu. Saat itu, tiga Super Tucano flypass bersama lima atlet paramotor dari Lanud Abdulrachman Saleh.