Pertengahan November ini, KSAD Jenderal Agus Subiyanto akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai panglima TNI. Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak berpeluang kuat menggantikan posisi Agus sebagai KSAD.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
Panglima Kostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak (tengah) berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kiri) dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebelum mengikuti pelantikan Agus Sudibyo sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Agus Subiyanto dilantik sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang akan pensiun.
JAKARTA, KOMPAS — Uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kemungkinan akan digelar pada 15 atau 16 November 2023. Seiring dengan itu, Komisi I DPR ”melempar” sejumlah nama yang berpotensi menggantikan Agus Subiyanto di posisi Kepala Staf Angkatan Darat. Salah satu calon yang terkuat ialah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/11/2023), mengatakan, pimpinan DPR akan menggelar rapat pimpinan (rapim) dan badan musyawarah (bamus) pada Selasa (7/11). Dalam rapat itu, serangkaian uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto baru akan diputuskan.
”Nah, sehingga menurut saya, kita akan on the tracksaja sesuai dengan jadwal-jadwal yang nanti akan ditentukan oleh rapim dan rapat bamus. Mungkin perkiraan fit and proper(test) tanggal 15 atau 16 (November). Kira-kira begitu,” ujar Dasco.
Jika merunut regulasi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bakal memasuki usia pensiun pada 26 November 2023 atau saat berusia 58 tahun. Terkait dengan pengganti Yudo, Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat presiden (surpres) ke DPR. Calon yang diajukan Presiden Jokowi adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto. Agus baru dilantik menjadi KSAD oleh Presiden pada 25 Oktober 2023.
Ditemui secara terpisah, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan, Komisi I DPR masih menunggu jadwal uji kelayakan dan kepatutan terhadap Agus yang akan diputuskan oleh pimpinan DPR. Ia meyakini, jadwal tersebut akan diputuskan secara cepat oleh pimpinan DPR mengingat Yudo akan segera pensiun pada 26 November.
”Jadi, mungkin benar kata Pak Dasco, kurang lebih (tanggal 15 atau 16 November). Namun, kita lihat perkembangannya. Kalau dari pimpinan DPR nanti turunkan lebih cepat, kami bisa buat lebih cepat,” kata Meutya.
Ia berharap uji kelayakan dan kepatutan sudah bisa selesai pada 21 November. Dengan begitu, usulan pergantian panglima TNI dari Komisi I DPR bisa segera dibawa ke rapat paripurna untuk ditetapkan, lalu hasilnya disampaikan kepada Presiden.
”Intinya adalah sebelum tanggal 21 November nanti sudah harus selesai di DPR, sudah dibawa ke (rapat) paripurna,” ujar Meutya.
Tidak akan berpihak
Untuk diketahui, Agus menjadi Wakil KSAD sejak tahun 2022. Sebelumnya, pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di militer, mulai dari Dandim 0735/Surakarta tahun 2009-2011 hingga Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2020-2021. Karier militernya melejit setelah ia ditunjuk menjadi Pangdam III/Siliwangi pada 2021–2022.
Meutya meyakini, meskipun Agus pernah menjabat Dandim 0735/Surakarta atau semasa Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta, Agus akan bersikap netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Agus disebut tidak akan memihak kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang maju bersama calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
”Enggak (ada ketakutan soal ketidaknetralan Agus). Kan, nanti yang milih juga ramai-ramai di DPR, semua fraksi. Jadi, insya Allah tidak ada, tidak ada berpihak mana, berpihak mana, karena nanti, kan,fit and proper-nya juga dilaksanakan oleh semua fraksi. Jadi, kekhawatiran itu saya rasa tidak perlu terlalu, kuranglah, kurang beralasan,” ucap Meutya.
Meutya pun mengungkapkan, jika Agus akhirnya terpilih menjadi panglima, artinya posisi KSAD harus segera diisi.
Sejumlah nama pun mencuat untuk mengisi posisi strategis tersebut, di antaranya Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto, dan Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) KSAD Letjen I Nyoman Cantiasa.
Namun, Meutya tak memungkiri, Letjen Maruli Simanjuntak berpeluang besar akan ditunjuk menjadi KSAD oleh Presiden. ”Ada beberapa nama. Pak Maruli salah satu yang kuat. Ada (pula) Pak Suharyanto (yang saat ini menjabat) Kepala BNPB dan Pak Nyoman Cantiasa,” kata Meutya.
Terlepas dari itu, Meutya mengatakan, masih terbuka kemungkinan ada nama-nama lain yang masuk bursa calon KSAD, yang nantinya ditunjuk Presiden. ”Enggak tertutup kemungkinan ada lagi yang lain,” ucapnya.