Merapat ke Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid Siap Berjuang di Jatim
Yenny Wahid bersama Barisan Kader Gus Dur mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud pada Jumat (27/10/2023). Sebelum menyatakan dukungan, Yenny sempat melantunkan sebuah tembang berjudul ”Roso Pangroso”.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Yenny Wahid, putri dari Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, pada Pemilihan Presiden 2024. Kedekatan Gus Dur dengan Mahfud MD menjadi alasan Yenny menjatuhkan dukungannya tersebut. Yenny siap berjuang memenangkan Ganjar-Mahfud di Jawa Timur.
Yenny bersama Barisan Kader (Barikade) Gus Dur mulai mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud pada Jumat (27/10/2023), di Hotel Borobudur, Jakarta. Sebelum menyatakan dukungan tersebut, Yenny sempat melantunkan sebuah tembang berjudul ”Roso Pangroso”.
Yenny mengungkapkan, tak mudah untuk menetapkan pilihan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, ketiga kandidat yang maju kontestasi merupakan putra terbaik bangsa. Namun, sebagaimana tembang yang ia lantunkan, betapa pentingnya memilih dengan hati. Menurut dia, memilih dengan hati itu lebih tinggi derajatnya daripada sekadar pertimbangan rasionalitas belaka.
”Ada kedekatan rasa yang susah digamblangkan dalam sebuah penjelasan ilmiah dan rasionalitas. Inilah yang menjadi landasan bagi kami untuk menambatkan pilihan. Profesor Doktor Mahfud MD adalah orang yang selama ini dekat dengan kami. Beliau adalah orang NU (Nahdlatul Ulama) yang juga kader Gus Dur,” ujar Yenny.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir sejumlah elite partai politik pengusung Ganjar-Mahfud, yakni Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi, Sekretaris Jenderal Partai Hanura Kodrat Shah. Kemudian, juga hadir Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Wakil Ketua TPN Andika Perkasa.
Kedekatan Mahfud dengan Gus Dur, lanjut Yenny, sudah berlangsung lama. Ia melihat Mahfud sebagai sosok yang dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia. Konsistensi Mahfud MD disebut telah teruji. Mahfud juga merupakan sosok yang memperjuangkan pluralisme sebagaimana garis perjuangan Gus Dur selama ini.
”Karena kedekatan roso(rasa) tersebut, kedekatan hati kami tersebut, maka kami Barisan Para Kader Gus Dur menyatakan untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” tegas Yenny.
Yenny menyampaikan, setelah ini, dirinya akan langsung bergerak dan melakukan sejumlah langkah konsolidasi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. Ia bahkan menyebut, penggalangan suara tak akan hanya terfokus pada basis suara NU dan Gus Dur di Jawa Timur, tetapi juga di seluruh daerah. ”Saya akan turun langsung. Kami tancap gas. Kami berjuang di semua (wilayah),” ujarnya.
Ia juga tak mempersoalkan jika harus berbeda pilihan dengan suaminya, Dhohir Farisi, pada Pilpres 2024. Adapun Dhohir Farisi merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan PSI telah menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
”Ini saya dan suami, keluarga kami adalah keluarga yang sangat demokratis. Jadi, meskipun pilihannya berbeda, kami saling menghormati pilihan masing-masing,” ucapnya.
Menjadi Dewan Penasihat
Ketua TPN Arsjad Rasjid mengungkapkan, di dalam TPN, Yenny akan duduk sebagai Dewan Penasihat. Yenny akan menjadi Dewan Penasihat bersama dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Dalam kesempatan tersebut, Arsjad juga menyampaikan bahwa Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno telah didapuk menjadi Dewan Pakar TPN.
”Jadi, inilah simbol-simbol bagaimana pemimpin-pemimpin Indonesia, dan nanti ada yang lain-lain. Jadi, itulah bagaimana kami memastikan satu hati bersama,” ujarnya.
Hary Tanoesoedibjo juga menyambut hangat bergabungnya Yenny ke TPN. Ia berharap, kehadiran Yenny di TPN ini bisa ikut mendongkrak suara Ganjar-Mahfud, terutama di kalangan Gusdurian.