Gibran Diusulkan Cawapres, Jokowi: Orangtua Hanya Mendoakan dan Merestui
Jokowi menyebut Gibran Rakabuming Raka sudah dewasa sehingga ia tidak terlalu mencampuri urusan pribadi anak sulungnya.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
Presiden Jokowi mengatakan, soal Gibran Rakabuming Raka yang diusung Golkar menjadi cawapres Prabowo Subianto sepenuhnya menjadi keputusan putra sulungnya.
Jokowi mengatakan putra sulungnya sudah dewasa sehingga ia tak akan mencampuri urusannya.
Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P, mengatakan sudah bertemu Gibran dan menyatakan tidak ada penyerahan surat pengunduran diri Gibran dari PDI-P.
SURABAYA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa pencalonan presiden dan wakil presiden merupakan urusan partai politik dan gabungan partai politik. Mengenai Gibran Rakabuming Raka yang didukung Partai Golkar menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Presiden sepenuhnya menyerahkan keputusan kepada putra sulungnya itu.
Presiden Jokowi seusai menghadiri Apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023), menanggapi menguatnya nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju.
Menurut Jokowi, pencalonan presiden dan wakil presiden merupakan kewenangan partai politik dan gabungan parpol. Sebagai Presiden, dirinya tak mengurusi hal tersebut. Oleh karena itu, ia tak mau menjawab ketika ditanyakan soal dukungan resmi Partai Golkar kepada Gibran, putra sulung Jokowi, yang disampaikan melalui Rapat Pimpinan Nasional II, Sabtu (21/10/2023).
Golkar dinilai berhak untuk menyelenggarakan rapimnas dan memutuskan apa pun. Tidak ada keperluan melaporkannya kepada Presiden. ”Tanyakan kepada parpol atau koalisi parpol atau gabungan parpol. Bukan urusan Presiden,” ujar Jokowi.
Ia tak menjawab apakah Gibran telah memberitahukan dukungan tersebut kepadanya. Namun, Jokowi menekankan, orangtua hendaknya tidak terlalu mencampuri urusan pribadi anaknya. Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada Gibran karena sudah dewasa. ”Orangtua hanya mendoakan dan merestui,” ujarnya.
Terkait preferensi dukungan terhadap pasangan bakal capres dan cawapres, Jokowi mengatakan mendukung semua pasangan yang ada demi kebaikan bangsa. Sebanyak dua pasangan yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dinilai cocok. Begitu pula Prabowo dengan siapa pun yang akan mendampinginya kelak.
Baris berbeda
Jokowi hadir di Apel Hari Santri 2023 pukul 06.20. Ia memasuki lapangan apel bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf. Di belakang keduanya ada Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Selain Presiden dan rombongan Kabinet Indonesia Maju, hadir pula Ketua DPR yang juga Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani. Puan didampingi Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah. Mereka datang lebih awal dari rombongan Presiden.
Di lokasi acara Jokowi dan Puan tidak duduk bersebelahan meski ada dalam satu baris. Di antara mereka berdua ada Yahya Cholil Staquf dan KH Ahmad Mustofa Bisri. Puan duduk bersebelahan dengan Basarah. Mereka berada di baris yang berbeda dengan Prabowo, Zulkifli, dan Erick yang duduk bersama.
Menuju Pilpres 2024, kedua rombongan itu mendukung pasangan calon berbeda. PDI-P bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Partai Hanura mengusung Ganjar-Mahfud.
Sementara Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Garuda membangun Koalisi Indonesia Maju yang akan mengusung Prabowo. Prabowo berpotensi menggandeng Gibran yang merupakan kader PDI-P.
Menanggapi soal Gibran, Puan mengatakan telah bertemu dengan putra sulung Presiden itu pada Jumat (20/10/2023) malam di Jakarta. Ia mengatakan, keduanya membahas hal penting. Namun, tidak ada penyerahan surat pengunduran diri Gibran dari PDI-P saat itu. ”Tidak ada sama sekali (surat pengunduran diri),” ujarnya.
Sekalipun Gibran telah menerima keputusan tertulis Rapimnas II Golkar dan menyebut akan menindaklanjutinya ke Prabowo, Puan tidak mempermasalahkannya. Sebab, itu baru usulan dan Gibran belum resmi dipilih sebagai bakal cawapres. Mengenai Gibran yang dalam dua hari terakhir berkeliling mengunjungi satu per satu elite parpol anggota KIM, Puan juga tak mempermasalahkan dan menganggapnya sebagai hal yang wajar dilakukan politisi.
Seiring dengan menguatnya kabar pencalonan Gibran sebagai pendamping Prabowo, beredar kabar ketidakharmonisan hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Selain itu, viral pula video lama Megawati membela Jokowi saat diejek publik. Terkait hal tersebut, putri Megawati itu mengatakan, kasih ibu sepanjang masa.
”Ibu Mega sangat sayang dalam artian sebagai kader terbaik dan berharap apa pun yang dilakukan oleh Presiden, sebagai kader PDI Perjuangan adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara,” kata Puan.