Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka kembali menepis isu perpindahan partai yang menyangkut dirinya. Belakangan ini, santer dikabarkan, ia bakal berlabuh ke Partai Golkar.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka kembali menepis isu perpindahan partai yang menyangkut dirinya. Belakangan ini, santer dikabarkan, ia bakal berlabuh ke Partai Golkar. Desas-desus yang berkembang, perpindahan partai untuk melancarkan jalannya dicalonkan sebagai wakil presiden.
Sebenarnya, Gibran dilirik Golkar untuk diusung menjadi calon wakil presiden sejak Juli lalu. Hanya saja, saat itu, belum mengemuka wacana memasukkan Gibran ke partai berlambang pohon beringin tersebut. Ketika itu, partai tersebut tengah mencari opsi sosok lain yang diajukan entah sebagai capres maupun cawapres, selain Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Senin (16/10/2023), Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan atas gugatan batas usia minimal pencalonan capres dan cawapres. Salah satu gugatan yang dikabulkan ialah pengecualian bagi kandidat untuk tetap bisa dicalonkan karena memiliki pengalaman sebagai kepala daerah lewat pemilihan langsung meski belum berusia 40 tahun. Dikabulkannya gugatan itu membuka peluang bagi Gibran agar bisa dicalonkan walau baru berumur 36 tahun.
Adanya putusan itu membuat isu pengusungan Gibran menjadi cawapres kembali mengemuka. Golkar disebut-sebut menjadi partai yang turut tertarik memboyongnya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sinyalnya menguat setelah Airlangga menyebut Gibran cocok bergabung dengan Golkar, di sela-sela rapat pleno persiapan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Jakarta, Rabu (18/10/2023). ”Memang, kalau orang muda itu, cocok pakai yang kuning,” katanya (Kompas, 19/10/2023).
Isu liar itu langsung ditepis Gibran. Ia merasa tidak bepergian ke mana-mana. Tugasnya sebagai Wali Kota Surakarta juga senantiasa dijalankan sebagaimana mestinya di tengah terpaan isu perpindahan partai. Pihaknya membantah akan keluar dari partai induknya.
”Iki lho, aku ning kene terus ki lho. Ora ning endi-endi. (Ini lho, saya di sini terus ini. Tidak ke mana-mana). Ya, tulis saja tidak benar (isu perpindahan partai). Pakai baju apa saja cocok,” kata Gibran setelah mengikuti rapat paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023).
Gibran juga mengaku tidak tahu-menahu soal wacana pengusungan dirinya sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. Selama ini, ia mengaku cukup pasif dan tidak pernah berambisi menyodorkan diri untuk mengisi posisi tersebut. Terkait rencana Prabowo dipasangkan dengan bakal cawapres muda, ia merasa bukan menjadi satu-satunya politikus muda di negeri ini.
”Capres dan cawapres itu dari ketua umum, dari partai politik. Ditanyakan ke parpol dan ketua umum. Jangan semuanya kalian lempar ke saya,” kata Gibran.
Ditemui secara terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golkar Kota Surakarta Taufiqurrahman tak memungkiri perihal beredarnya isu wacana bergabungnya Gibran ke partai tersebut. Desas-desus itu berkembang di antara sesama kader. Sebenarnya, para kader juga menginginkan kebenaran kabar tersebut.
Capres dan cawapres itu dari ketua umum, dari partai politik. Ditanyakan ke parpol dan ketua umum. Jangan semuanya kalian lempar ke saya.
Meski begitu, Taufiqurrahman menjelaskan, urusan penentuan capres dan cawapres merupakan kewenangan pimpinan di tingkat pusat, atau DPP Golkar. Pihaknya kelak akan menjalankan segala arahan yang diberikan dari pimpinannya.
”Kami masih menunggu. Apalagi, ini DPP jadwalnya sedang padat. Besok Sabtu (21/10/2023), itu ada Rapimnas Golkar, kelihatannya hari itu akan ada pengumuman tentang ini (capres dan cawapres),” kata Taufiq, sapaan akrab Taufiqurrahman.
Secara umum, Taufiq mengaku bakal sangat senang apabila nantinya Gibran memutuskan untuk bergabung ke Golkar. Ia menganggap sosok tersebut sebagai pemuda yang kreatif. Gibran pun dikenal tak banyak bicara, tetapi lebih banyak bekerja. Capaiannya selama memimpin Kota Surakarta juga dinilainya cukup memuaskan. Oleh karena itu, ia sangat terbuka dengan sosok-sosok muda seperti Gibran.
”Setiap partai mana saja, setiap ada orang mau bergabung pasti tidak ada masalah. Apalagi sekalibernya Mas Gibran. Ya, yakinlah Partai Golkar akan menerima itu,” kata Taufiq.