Indonesia-Malaysia Berkomitmen Terus Perkokoh Stabilitas di Perbatasan
Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia untuk menjaga stabilitas di perbatasan terus diperkuat. Kedua pihak memobilisasi patroli bersama dan kembali mengaktifkan setidaknya 14 pos keamanan bersama di perbatasan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia untuk menjaga stabilitas di perbatasan terus diperkuat. Kedua pihak memobilisasi patroli bersama dan kembali mengaktifkan setidaknya 14 pos keamanan bersama di perbatasan. Selain itu, kedua negara berkomitmen menyelesaikan masalah berlandaskan kekeluargaan dan persahabatan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai Sidang Ke-43 General Border Committee (GBC) Malaysia-Indonesia di Jakarta, Kamis (12/10/2023), menyampaikan, pertemuan itu penting dalam memperkuat kerja sama Indonesia-Malaysia dalam menghadapi tantangan dan dinamika di perbatasan kedua negara. Indonesia dan Malaysia berkomitmen menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di sepanjang perbatasan kedua negara.
Pertemuan tahun ini merupakan wadah untuk membahas kerja sama operasional dan pelatihan bersama di wilayah perbatasan. Pertemuan itu juga menjadi platform memperkuat kerja sama strategis yang telah terjalin antara Indonesia dan Malaysia serta mendorong kerja sama dalam rangka mencapai perdamaian dan keamanan di wilayah perbatasan.
Indonesia dan Malaysia berkomitmen menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di sepanjang perbatasan kedua negara.
”Kami menghadirkan laporan mengenai kemajuan-kemajuan yang telah dicapai lembaga-lembaga yang terlibat. Salah satu capaian penting adalah keberhasilan mobilisasi patroli bersama antarinstansi kedua negara melalui mekanisme patroli bersama,” kata Prabowo.
Langkah tersebut dilakukan guna memerangi berbagai kejahatan lintas batas yang mengancam stabilitas keamanan di wilayah perbatasan. Kedua belah pihak juga berhasil mengaktifkan kembali pos perbatasan bersama Angkatan Bersenjata Malaysia dan TNI setelah penanggulangan pandemi Covid-19.
”Kita sudah ’hidupkan’ pos-pos perbatasan bersama yang sempat tertutup karena pandemi Covid-19,” ujarnya.
Ada 14 pos perbatasan, yakni tujuh dari Indonesia dan tujuh dari Malaysia, yang sudah dibuka kembali. Pihaknya sedang berunding apakah akan ada penambahan pos lagi. Patroli terkoordinasi sudah berjalan, baik laut, darat, maupun udara. Sejauh ini sudah tujuh hingga delapan kali patroli bersama.
Saat ditanya, apakah dalam pertemuan tersebut juga dibahas penyelesaian sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia, terutama di Blok Ambalat, Prabowo mengatakan, komite-komite untuk membahas masalah-masalah perbatasan juga terkait instansi-instansi lain, terutama kementerian luar negeri dan kementerian dalam negeri kedua belah pihak.
Namun, intinya, tambah Prabowo, kedua kepala pemerintahan memiliki komitmen ingin menyelesaikan semua masalah dengan pendekatan kekeluargaan dan persahabatan. Hampir semua masalah sudah hampir selesai.
Menteri Pertahanan Malaysia YB Dato’ Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan dalam keterangannya menyampaikan, saat pandemi Covid-19, kerja sama sempat terhenti, tetapi kini diaktifkan seperti sedia kala dan berjalan dengan baik. Pada pertemuan kali ini pihaknya setuju kerja sama perlu diteruskan untuk mengatasi berbagai masalah, baik terkait keselamatan maupun keamanan. Yang juga paling penting, pembangunan sosio-ekonomi di kawasan perbatasan.
”Saya yakin kerja sama dan kesepakatan menjadi keutamaan agar perbatasan kedua negara diurus dengan baik sehingga kerja sama kedua negara dapat ditingkatkan. Hasil kerja sama kedua belah pihak bermanfaat bagi rakyat di kawasan tersebut,” tuturnya.
Hal ini juga menjadi bukti hubungan erat Indonesia-Malaysia amat memberikan manfaat besar kepada kedua negara dalam menjaga keamanan dan keselamatan di perbatasan. Tahun depan GBC akan dilaksanakan di Malaysia dan diharapkan semakin mengokohkan kerja sama kedua negara di perbatasan.
”Saya sebagai Menteri Pertahanan Malaysia dan juga Pak Prabowo bertekad tetap menjaga hubungan baik dan lebih ditingkatkan agar Indonesia-Malaysia menjadi negara serumpun memiliki perbatasan bersama, mengokohkan kerja sama,” katanya.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah delegasi dari Malaysia dan Indonesia. Hadir juga dalam pertemuan tersebut instansi terkait daerah yang memiliki wilayah perbatasan dengan Malaysia.
Hubungan erat Indonesia-Malaysia amat memberikan manfaat besar kepada kedua negara dalam menjaga keamanan dan keselamatan di perbatasan.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalbar Sefpri Kurniadi, yang juga hadir dalam pertemuan itu, menyebutkan, penguatan keamanan di perbatasan terus berlanjut. Pihaknya melihat peningkatan kerja sama. Bagi Kalbar, ini semakin memperkokoh keamanan di perbatasan Kalbar.
Dari sisi keamanan, kedua belah pihak terus mengevalusi apakah perlu penambahan pos bersama di titik-titik dengan tingkat kerawanan tinggi. Kalbar siap mendukung untuk keamanan perbatasan.
Pada 18 Oktober akan ada pertemuan sosial-ekonomi tingkat nasional di Malaysia. Dalam pertemuan tersebut akan didiskusikan lebih lanjut kemungkinan kerja sama yang ditingkatkan lagi.
Berdasarkan catatan Kompas, di Kalbar, Indonesia berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia, sekitar 600 kilometer. Dari data yang dihimpun Kompas sekitar 10 tahun terakhir terdapat puluhan ”jalan tikus" yang rawan penyelundupan narkoba dan perdagangan orang. Di sisi lain, upaya patroli keamanan juga terus digencarkan.
Lima kabupaten di Kalbar berbatasan dengan Malaysia, yaitu Kabupaten Sambas (batas laut dan darat), Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kapuas Hulu. Ada pula sekitar 50 jalan setapak yang menghubungkan desa-desa di Sarawak dengan Kalbar.