Anies Baswedan Bertemu dengan Purnawirawan TNI-Polri
Dalam pertemuan bersama sejumlah purnawirawan TNI dan Polri, bakal capres Anies Baswedan menjelaskan agenda untuk mencapai keadilan sosial di Indonesia.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
Anies Baswedan bertemu dengan purnawirawan TNI-Polri untuk membahas langkah-langkah menuju Indonesia yang lebih adil.
Pertemuan berlangsung selama sekitar satu jam dengan fokus membahas keterjangkauan kebutuhan dasar, lapangan kerja, kesehatan, pendidikan, dan posisi Indonesia di dunia internasional.
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengapresiasi penjelasan Anies yang sangat masuk akal dan beretika.
JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon presiden Anies Baswedan menggelar pertemuan dengan sejumlah purnawirawan TNI-Polri di Pendopo Anies Baswedan, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2023) sore. Mereka mendiskusikan langkah-langkah yang akan dikerjakan ke depan, salah satunya untuk mewujudkan Indonesia lebih adil.
Pertemuan berlangsung sekitar satu jam. Anies seusai menggelar pertemuan tersebut, Jumat sore, mengatakan, mereka mendiskusikan langkah-langkah yang akan dikerjakan ke depan.
”Ini bukan perjumpaan pertama. Jadi, ini perjumpaan yang sudah berlangsung berkali-kali. Sekarang kami mulai melangkah pada hal-hal yang lebih praktis. Saya dan Gus Imin (bakal cawapres Muhaimin Iskandar) mengucapkan terima kasih atas kerja luar biasa yang dilakukan oleh para purnawirawan ini untuk mendorong perubahan,” ujar Anies.
Agenda dalam pertemuan tersebut, kata Anies, ingin Indonesia lebih adil, keluarga-keluarga merasakan kebutuhan pokok lebih terjangkau. Kemudian lapangan pekerjaan yang lebih mudah, biaya pendidikan lebih mudah, dan perlindungan kesehatan lebih sederhana sehingga bisa melindungi semua. Pihaknya juga menginginkan Indonesia yang mandiri dan berwibawa di gelanggang internasional.
”Perubahan-perubahan inilah yang mendasari mengapa kami bergerak bersama dan merapatkan barisan. Diskusi tadi sangat produktif. Mudah-mudahan langkah-langkah ke depan pun lebih produktif dan efektif,” ujarnya lagi.
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, salah satu purnawirawan yang hadir dalam pertemuan itu, menyebutkan, dalam pertemuan tersebut mereka mencoba mendalami tentang perubahan. ”Kami khawatir perubahan diartikan seolah-olah sesuatu yang sangat drastis. Tetapi, ternyata beliau (Anies) bisa menjelaskan dengan sangat baik dan masuk akal serta sangat beretika,” tuturnya.
Fachrul Razi menambahkan, pihaknya mencoba melihat apa yang terjadi sebelumnya dan apa yang perlu dilanjutkan dan apa yang perlu dilakukan perubahan. ”Beliau menekankan bahwa perubahan itu bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan sesuatu yang sangat wajar dan mengutamakan persatuan, keadilan, demi Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso, purnawirawan lainnya yang hadir, menuturkan, membangun daerah saja, apakah itu kabupaten/kota, provinsi, apalagi negara, tidak bisa satu atau dua periode oleh satu presiden. Hal itu harus berkelanjutan.
Perubahan itulah yang dimaksud selalu dipelajari secara matang. Jika Anies menjadi presiden, ia akan mempelajari apa saja yang sudah baik untuk dilanjutkan.
”Perubahan bukanlah apa pun itu diubah. Kalau sesuatu pantas dilanjutkan, ya dilanjutkan. Namun, sebaliknya, jika sesuatu tidak baik, ke depan harus dihentikan,” kata Sutiyoso.
Saat ditanya mengapa memilih mendukung Anies, Sutiyoso mengatakan, karena mengetahui latar belakangnya. ”Kita harus tahu rekam jejak calon presiden. Apakah dia memiliki cerita sukses atau tidak waktu menjabat karena dia akan mengurus sesuatu yang tidak mudah, Indonesia ini. Kami yakin, dia (Anies) sanggup,” ujarnya lagi.
Purnawirawan lainnya yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Laksamana Madya TNI (Purn) Deddy, Mayor Jenderal TNI (Purn) Jul Effendi, Mayor Jenderal TNI (Purn) Syaiful Rizal, Mayor Jenderal TNI (Purn) Sunarko, Mayor Jenderal TNI (Purn) Gadang, Marsekal Muda TNI (Purn) Iman Sudrajat, dan Inspektur Jenderal (Purn) Anas Yusuf.
Peneliti politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai, para purnawirawan tersebar ke berbagai kubu bakal calon presiden. Ada yang ke kubu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, juga ke Anies. Maknanya, sejatinya purnawirawan penting bagi siapa pun calon presiden, termasuk bagi Anies.
Hal tersebut juga bergantung pada seberapa besar pengaruh purnawirawan-purnawirawan di tengah kalangan keluarga besar TNI. Oleh sebab itu, harus dilihat siapa sosok-sosok purnawirawan yang ada dan dulu pernah menjabat apa sehingga akan terlihat sebuah kekuatan purnawirawan dalam mendukung Anies.
”Secara psikologis penting bagi Anies. Calon presiden harus mendapatkan dukungan dari berbagai segmen masyarakat. Dalam konteks ini, purnawirawan bagian dari kekuatan di masyarakat sehingga diperlukan Anies,” ujar Ujang.