PDI-P dan PSI Sepakat Hargai Pilihan Politik Masing-masing
Selama lebih dari 1,5 jam, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bertemu Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep. Keduanya akan bekerja sama. Namun, mereka akan saling menghargai jika pilihan capres berbeda.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membuka peluang kerja sama politik dengan Partai Solidaritas Indonesia. Namun, jika kelak ada perbedaan pilihan politik dalam Pemilihan Presiden 2024, kedua partai sepakat untuk tetap saling menghargai pilihan masing-masing.
Selama lebih dari 1,5 jam, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di sebuah kafe di Menteng, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Pertemuan antara Puan dan Kaesang dibalut dalam suasana kekeluargaan. Keduanya berbincang santai sambil menyeruput kopi dan menikmati camilan pisang goreng.
Dalam pertemuan, Puan didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Utut Adianto, Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) DKI Jakarta Charles Honoris, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) PDI-P Hendrar Prihadi, dan beberapa jajaran PDI-P lainnya.
Sedangkan Kaesang didampingi Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie; anggota Dewan Pembina, Giring Ganesha dan Isyana Bagoes Oka; serta Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
Seusai pertemuan, Puan menyampaikan, walaupun dirinya merupakan Ketua DPR dan Kaesang adalah ketua umum, hubungannya dengan Kaesang seperti kakak-adik. Karena itu, diskusi yang terjalin sangat cair.
Jadi, yang tadinya mau ngobrol santai dua orang kakak dan adiknya, tetapi tentu saja diselingi dengan pembicaraan serius terkait dengan isu-isu terkini dan politik ke depan.
”Jadi, yang tadinya mau ngobrol santai dua orang kakak dan adiknya, tetapi tentu saja diselingi dengan pembicaraan serius terkait dengan isu-isu terkini dan politik ke depan,” ujar Puan.
Puan mengungkapkan, dari hasil pertemuan, PDI-P dan PSI sepakat untuk menghadirkan situasi politik yang kondusif dan damai di tahun politik ini. Menurut dia, pemilu harus berada dalam suasana gembira.
”Kami akan sama-sama menjaga situasi kondusif, situasi damai. Jangan sampai kemudian terjadi friksi atau ketidaknyamanan dalam menyambut pesta demokrasi ke depan,” tutur Puan.
Lebih lanjut, Puan menyebut, pertemuan dirinya dengan Kaesang sebagai bukti bahwa PDI-P sebenarnya terbuka dengan PSI. Jika kemudian ada perbedaan pandangan antara PDI-P dan PSI, menurut Puan, itu hanyalah masalah teknis belaka.
Cuma masalah teknis komunikasi yang belum nyambung, Alhamdulillah hari ini kami nyambung. Sudah nyambung. Jadi kesalahpahaman ataupun kemudian missed komunikasi yang mungkin pernah terjadi, jangan sampai terulang dan terjadi lagi. Jadi sekarang kakak-adik ini sudah bertemu, berjumpa. Ya, insya Allah, kami bisa sama-sama membangun bangsa dan negara ini.
”Cuma masalah teknis komunikasi yang belum nyambung, Alhamdulillah hari ini kami nyambung. Sudah nyambung. Jadi, kesalahpahaman ataupun kemudian missed komunikasi yang mungkin pernah terjadi, jangan sampai terulang dan terjadi lagi. Jadi, sekarang kakak-adik ini sudah bertemu, berjumpa. Ya, insya Allah, kami bisa sama-sama membangun bangsa dan negara ini,” ujar Puan.
Puan pun menegaskan, pertemuan ini bukanlah pertemuan terakhir antara PDI-P dan PSI. Ke depan, komunikasi yang lebih intensif akan dilakukan di antara kedua partai.
Terkait kemungkinan berkoalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Puan mengatakan, PDI-P dan PSI masih akan melakukan penjajakan lebih lanjut. Ia juga menegaskan, PDI-P tidak akan memaksa agar Kaesang membawa PSI untuk mendukung bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo.
Enggak saling menggoda kami, kami saling memahami. Enggak perlu digoda, Mas Kaesang sudah tahu harus melakukan apa yang terbaik.
”Enggak saling menggoda kami, kami saling memahami. Enggak perlu digoda, Mas Kaesang sudah tahu harus melakukan apa yang terbaik,” ucap Puan.
Puan mengatakan, PDI-P akan menghormati keputusan PSI. Sekalipun nantinya PSI tidak memiliki kesamaan dalam hal dukungan capres, Puan memastiskan PDI-P akan tetap menghormati keputusan PSI karena setiap partai memiliki strategi masing-masing dalam memenangi pemilihan legislatif dan pilpes.
”Apa yang akan diputuskan itu merupakan satu hal yang menjadi keputusan politik yang harus kita sama-sama hargai dan hormati. Namun, kan, ini belum ada keputusannya, jadi saya enggak mau berandai-andai juga. Yang pasti, yang kami bisa sepakati, insya Allah di hari ini adalah ya apa pun yang akan kami lakukan, walaupun berbeda pilihan, akan siap bertanding, tetapi juga harus siap bersanding setelah pemilu yang akan datang untuk membangun Indonesia ke depan lebih baik dan lebih maju,” tutur Puan.
Permohonan maaf
Dalam kesempatan tersebut, Kaesang secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada Puan atas sikap sejumlah elite PSI yang kerap merundung PDI-P. Puan pun menyambut baik hal tersebut dan sepakat dengan Kaesang bahwa diperlukan rasa saling menghargai antarpartai politik.
”Saya juga tadi sempat meminta maaf untuk teman-teman PSI yang dulunya bisa dibilang mencela ataupun merendahkan PDI-P, saya dari PSI meminta maaf kepada Mbak Puan secara langsung dan teman-teman PDI-P yang lainnya. Balik lagi, ini pesta demokrasi, harus dijalankan secara bergembira dan santun,” kata Kaesang.
Senada dengan Puan, Kaesang menyatakan pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang bersifat kekeluargaan. Apalagi sang ayah, Presiden Joko Widodo, beserta kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, dan kakak iparnya, Bobby Nasution, merupakan kader PDI-P.
”Kami ini sebenarnya sudah seperti keluarga. Bapak saya, kakak ipar, kakak saya juga semuanya kan di PDI-P. Bapak saya selama ini selalu didukung oleh Mbak Puan dan teman-teman di PDI-P. Saya rasa kami sudah seperti keluarga sendiri, sama-sama anak presiden ya Mbak Puan,” ujar Kaesang.
Kami ini sebenarnya sudah seperti keluarga. Bapak saya, kakak ipar, kakak saya juga semuanya kan di PDI-P. Bapak saya selama ini selalu didukung oleh Mbak Puan dan teman-teman di PDI-P. Saya rasa kami sudah seperti keluarga sendiri, sama-sama anak presiden ya Mbak Puan.
Mengenai arah dukungan PSI di Pilpres 2024, Kaesang menyebut kedua partai masih akan melakukan komunikasi lanjutan untuk menyamakan visi dan misi. Kaesang lantas memuji Puan yang disebutnya bijaksana dalam hal penjajakan koalisi.
”Saya rasa Mbak Puan fair-fairsaja. Kalau mau dukung, pasti kami disambut dengan tangan terbuka, tetapi kalau enggak, ya kami harus saling ini, enggak boleh kayak tadi saya bilang tidak boleh mencela, ataupun nanti kalau udah selesai pasca-pemilu ya sudah kita gotong royong lagi, balik lagi karena semuanya balik lagi untuk negara,” ujar Kaesang.
Kaesang kemudian mengungkap mengapa memilih PDI-P sebagai partai pertama yang didatangi secara formal setelah ia menjabat sebagai Ketua Umum PSI. ”Balik lagi ikatan batin pasti ada, Pak Presiden (Jokowi), Mas Wali Kota (Gibran), dan Bang Wali Kota (Bobby Nasution) semua di PDI-P yang di mana adalah keluarga saya, pasti akan ada selalu ikatan juga. Dan, kita juga harus tahu, PDI-P juga partai pemenang pemilu sebelumnya, jadi saya rasa cukup fair untuk ketemu dengan PDI-P yang paling pertama,” ungkapnya.