Megawati Ingatkan Kader Jangan Gentar Hadapi Kepungan Politik Praktis
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader untuk berpolitik dengan nurani dan mata hati serta kesetiaan kepada rakyat.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·4 menit baca
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU
Suasana pembukaan Rakernas IV PDI-P di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader agar menyatu dengan rakyat serta tidak gentar pada kepungan manuver politik praktis yang sekadar menjadikan kekuasaan sebagai tujuan. Sikap itu dinilai penting demi memperjuangkan kesejahteraan rakyat serta kedaulatan pangan yang akan menjadi visi dan misi calon presiden dari PDI-P.
Pesan itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). ”Jangan sekali pun pernah gentar, sedikit pun, menghadapi berbagai kepungan dan manuver politik praktis yang hanya sekadar menggunakan keinginan kekuasaan sebagai tujuan. Berpolitiklah dengan seluruh semangatmu, nuranimu, mata hatimu, dan setialah kepada sumbermu, yaitu rakyat,” ujar Megawati.
Rakernas PDI-P akan digelar selama tiga hari, sejak Jumat (29/9/2023) hingga Minggu (1/10/2023). Dalam pembukaan rakernas, Megawati hadir didampingi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P yang juga putra dan putrinya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang juga putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka, juga hadir dalam acara tersebut.
Jangan sekali pun pernah gentar, sedikit pun, menghadapi berbagai kepungan dan manuver politik praktis yang hanya sekadar menggunakan keinginan kekuasaan sebagai tujuan.
Pembukaan rakernas juga dihadiri para ketua umum partai politik pendukung Ganjar, yakni Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, serta para menteri dari PDI-P, turut hadir di agenda tersebut.
Selama pembukaan berlangsung, Megawati duduk diapit oleh Jokowi dan Ma’ruf Amin. Sementara Ganjar duduk di sebelah Jokowi.
Dalam pidato pembukaan Rakernas IV, Megawati berpesan kepada seluruh kader PDI-P agar tidak pernah melepaskan identitas parpol, yakni menyatu dengan rakyat. Menjelang Pemilu 2024, ia juga menekankan agar para kader tak takut menghadapi tantangan apa pun, termasuk kepungan manuver politik praktis. Sebab, PDI-P merupakan parpol yang telah digembleng sejarah dan tantangan berat, terutama pada masa Orde Baru.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ketika menerima wawancara khusus harian Kompas di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin (9/1/2023).
Meski tidak menjelaskan kepungan dan manuver politik praktis yang dimaksud, Megawati dalam pantunnya mendorong agar para kader PDI-P tak gentar menerjang badai. Sebab, badai pasti berlalu. Matahari pun akan tetap terbit di ufuk timur.
Menurut dia, semangat itu penting untuk memenangi Pemilu 2024. Apalagi, PDI-P telah merumuskan konsepsi yang juga bakal menjadi visi dan misi capres PDI-P 2024, yakni kedaulatan pangan. Visi dan misi tersebut juga menjadi tema Rakernas IV, yakni ”Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat”.
”Konsepsi kedaulatan pangan itu yang ditawarkan PDI-P dalam Pemilu 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi. PDI-P tidak akan pernah menyerah dalam menjalankan politik kedaulatan pangan tersebut. Itulah komitmen pokok partai pada pemerintahan yang akan datang dengan memenangi pemilu legislatif dan Bapak Ganjar Pranowo,” kata Megawati.
Visi kedaulatan pangan
Ia menjelaskan, konsepsi kedaulatan pangan diusung oleh PDI-P karena tidak terlepas dari situasi yang tengah dihadapi bangsa. Saat ini, bangsa Indonesia mulai ketergantungan impor bahan pangan, terutama gandum, bahan yang tak bisa ditanam di Indonesia. Hal itu memprihatinkan karena Indonesia memiliki berbagai jenis sumber pangan lokal yang semestinya dikembangkan. Apalagi, penelitian mengenai jenis pangan lokal itu juga terus dilakukan oleh para peneliti di Indonesia.
Menurut Megawati, ketergantungan pada bahan pangan dari negara lain itu berbahaya. Di tengah konteks geopolitik saat ini, negara-negara penghasil mulai menghentikan ekspor. Karena itu, Indonesia harus mulai memprioritaskan kedaulatan pangan dengan mengembangkan sumber pangan lokal. Kedaulatan pangan pun bisa menjadi lambang supremasi kepemimpinan Indonesia di mata dunia.
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU
Bakal calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo, menyampaikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional IV PDI-P di Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Hal ini bukan pertama kali disampaikan PDI-P jelang Pemilu 2024. Konsepsi yang sama juga sudah jauh-jauh hari dikemukakan oleh Presiden pertama RI Soekarno yang mengatakan bahwa pangan merupakan hidup dan matinya suatu bangsa.
”Persoalan pangan tidak hanya bisa dijawab secara teknokratis, sebab masalah pangan sangat erat dengan aspek ideologis tentang keberpihakan,” kata Megawati di hadapan para petani dan nelayan yang juga dihadirkan pada pembukaan Rakernas IV.
Untuk itu, lanjut Megawati, PDI-P telah membuat rancangan kebijakan dari hulu ke hilir untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Hal itu juga dengan memperhatikan keberpihakan kepada petani dan nelayan sebagai soko guru kedaulatan pangan.
Pertama, dengan menetapkan kebijakan pangan sesuai dengan komitmen ideologi. Desain politik ekonomi pangan harus menempatkan petani dan nelayan sebagai sentral kebijakan. Kebijakan kedaulatan di hulu harus menempatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi sebagai pilar kemajuan.
Selain itu, politik tata ruang harus memastikan lahan-lahan subur tidak dialihfungsikan. Kebijakan fiskal melalui instrumen pajak dan tarif wajib diterapkan saat Indonesia berada dalam masa transisi kedaulatan pangan. Mengedepankan penggunaan teknologi terapan dan mekanisasi pertanian.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur, sarana produksi pertanian, dan penyediaan pupuk berbasis pertanian hijau dilakukan secara terintegrasi, berkelanjutan, dan murah. Terakhir, pentingnya konsolidasi kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk reformasi birokrasi berbasis kinerja ditinjau dari peningkatan produksi pangan dan diversifikasi pangan untuk rakyat.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan, selain merumuskan konsepsi kedaulatan pangan, Rakernas IV juga menggelar pameran pangan yang menampilkan berbagai sumber pangan lokal. Dalam agenda itu, Megawati juga meresmikan mobil bioskop keliling. Setelah membahas kedaulatan pangan, Rakernas IV akan membahas strategi pemenangan pemilihan anggota legislatif dan pilpres pada hari kedua dan ketiga.