Diwawancara Media China, Wapres Tekankan Inklusivitas Kerja Sama
Wapres Amin bertemu berbagai perwakilan media yang ada di China, seperti ”People's Daily”, Xinhua News Agency, China Media Group, ”China Daily”, China News Service and CRI Online, dan ”Guangxi Daily”.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO DARI NANNING, CHINA
·3 menit baca
NANNING, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan arti penting prinsip independensi, inklusif, dan saling menguntungkan dalam kerja sama strategis China-ASEAN. Melalui hal tersebut, kerja sama para pihak akan terentang hingga masa mendatang.
”Kerja sama strategis di bidang ekonomi dan perdagangan ke depan (akan terus berjalan), sepanjang saling menguntungkan bagi semua pihak, baik ASEAN maupun Tiongkok, (dengan tetap) menjaga independensi masing-masing serta bersifat inklusif,” kata Wapres Amin di Liyuan Resort, Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, China, Minggu (17/9/2023) sore waktu setempat.
Wapres Amin menuturkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan dalam sesi wawancara bersama perwakilan media China di Meeting Room, Villa 22, Liyuan Resort, Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, Tiongkok. Saat ditanya awak media Radio dan Televisi Pusat Tiongkok (CNTN) terkait proyek Belt and Road Initiative (BRI), Wapres Amin menuturkan proyek itu sejauh ini bermanfaat dalam memajukan kerja sama regional.
Megaproyek BRI yang digagas Presiden Xi Jinping sejak 2013 tersebut bertujuan menyebar investasi dan pembiayaan China di luar negeri. Proyek ini mencakup berbagai bidang, mulai infrastruktur hingga energi.
”Kalau di Indonesia memang sudah merasakan manfaat dari Belt and Road Initiative atau BRI ini. (Manfaatnya) sudah ada yang kita rasakan, antara lain, misalnya, pembangunan infrastruktur Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dan juga yang lain-lain,” ujar Wapres Amin.
Wapres Amin menuturkan komitmen Indonesia memperkuat kerja sama di berbagai sektor. ”Kita, di dunia khususnya, terus memacu kerja sama ini. Utamanya kerja sama di bidang industri kelautan, kemudian juga dalam rangka hilirisasi pertambangan, dan juga yang lain-lain,” katanya.
Pada 2023 ini genap 10 tahun kemitraan strategis komprehensif yang terjalin antara Indonesia dan China. Pemerintah Indonesia juga berkomitmen memperkuat kemitraan strategis komprehensif tersebut, antara lain di bidang ekonomi dan perdagangan, investasi, perindustrian, infrastruktur kesehatan, ketahanan pangan, dan energi terbarukan.
”Harapan saya dari kemitraan strategis komprehensif ini ke depan itu tercipta kesejahteraan untuk rakyat ASEAN, khususnya Indonesia dan Tiongkok,” ujar Wapres Amin.
Wapres Amin juga menekankan arti penting kolaborasi antara negara-negara ASEAN dengan negara mitra strategis, seperti China. Integrasi ekonomi antarkawasan, yang merupakan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), mesti diperkuat.
Menurut Wapres, langkah ini penting sebab diyakini akan berkontribusi besar bagi negara yang bergabung di dalamnya. Selama ini pun ada pengembangan dan inovasi kerja sama yang terjalin antara negara-negara di kawasan ASEAN dan China.
”ASEAN dan Tiongkok juga terus melakukan peningkatan-peningkatan pada sektor baru, seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan akses pasar bagi UMKM,” ujar Wapres Amin.
Wapres juga menekankan arti penting dorongan interaksi dan jejaring antara pelaku bisnis ASEAN dan China. ”Dalam kaitan ini juga termasuk Indonesia hadir di China-ASEAN Expo tahun ini,” kata Wapres.
Wapres Amin juga mengharapkan ada peningkatan investasi negara Tiongkok di Indonesia pada bidang ekonomi halal. ”Saya berharap ada kerja sama ekonomi halal yang lebih konkret ke depan, antara lain berupa investasi dari negara Tiongkok,” katanya.
Pada sesi wawancara ini, Wapres bertemu berbagai perwakilan media yang ada di China, seperti People's Daily, Xinhua News Agency, China Media Group, China Daily, China News Service and CRI Online, Guangxi Daily, Guangxi Radio and Television, Nanning Daily, serta Nanning Radio and Television.
Adapun hadir mendampingi Wapres, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk China Djauhari Oratmangun dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Sebelumnya, pada pertemuan dengan Wapres Amin, Sabtu, PM China Li Qiang menuturkan dirinya pada Minggu lalu baru saja mengunjungi Indonesia dan menyaksikan perkembangan Indonesia.
”Perjalanan saya dan kunjungan saya di Indonesia sangat lancar. Saya juga merasakan gemilangnya kemitraan dan kerja sama Indonesia dengan Tiongkok di masa depan,” ujar Li.
Li menuturkan, China berkenan untuk berupaya bersama Indonesia meningkatkan kerja sama strategis di level lebih tinggi, memajukan modernisasi, dan meningkatkan kesejahteraan kedua negara.