Rapat konsolidasi pemenangan pasangan calon presiden Anies Baswedan dan wakil presiden Muhaimin Iskandar memutuskan banyak hal. Salah satunya adalah nama koalisi paslon Anies-Muhaimin diputuskan Koalisi Perubahan.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem menggelar rapat tertutup konsolidasi pemenangan pasangan calon presiden Anies Baswedan dan wakil presiden Muhaimin Iskandar, Rabu (13/9/2023) malam. Mereka menetapkan nama tim pemenangan itu adalah Timnas Pemenangan Amin atau Koalisi Perubahan.
Pertemuan yang dimulai sejak pukul 19.30 itu hanya dihadiri oleh Partai Nasdem dan PKB. Partai Keadilan Sejahtera tidak hadir dalam rapat itu. Dari pihak Nasdem diwakili Wakil Ketua Umum Ahmad Ali, Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim, Ketua DPP Nasdem Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM Taufik Basari, serta anggota Partai Nasdem lainnya.
Adapun dari pihak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diwakili oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Hanif Dhakiri, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal, dan sejumlah tokoh PKB lainnya.
Seusai pertemuan, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, PKB dan Nasdem menggelar rapat tertutup untuk menindaklanjuti pematangan strategi pemenangan Anies-Muhaimin. Rapat memutuskan banyak hal. Salah satunya adalah nama koalisi paslon Anies-Muhaimin diputuskan Koalisi Perubahan. Adapun tim pemenangan ditetapkan namanya Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Amin (Koalisi Perubahan).
”Ini akan menjadi tulang punggung kerja-kerja meraih dan mengetuk dukungan seluruh rakyat Indonesia agar sukarela memenangkan Anies-Muhaimin,” kata Hasanuddin.
Hanif Dhakiri menambahkan, Timnas Pemenangan Amin (Koalisi Perubahan) akan melibatkan sejumlah tokoh lintas profesi, aktivis perempuan, dan tokoh milenial. Ini sesuai dengan cita-cita dari koalisi yang ingin menghadirkan perubahan bagi bangsa. Untuk siapa sosok, figur, dan nama-nama tim pemenangan saat ini masih terus diidentifikasi dan digodok sebelum resmi disampaikan ke publik.
”Akan dilengkapi dulu strukturnya agar tim pemenangan ini mencerminkan kebersamaan. Karena, cita-cita terbesar adalah untuk perubahan dalam rangka keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Sekjen Nasdem Hermawi Taslim menambahkan, selain merancang strategi pemenangan paslon Anies-Muhaimin, tim tersebut juga secara teknis mulai menyiapkan berkas administrasi untuk pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka sudah mulai mencicil berkas administrasi untuk pendaftaran paslon tersebut sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024 yang tahapannya kemungkinan akan dimulai bulan depan.
”Kami juga ingin membentuk tim hukum, di mana sudah ada 1.000 advokat yang sudah mendaftar untuk masuk ke dalam tim. Mantan Jaksa Agung HM Prasetyo juga akan masuk memperkuat tim hukum ini,” kata Hermawi.
Terkait dengan ketidakhadiran PKS dalam rapat pemenangan itu, Hasanuddin Wahid mengatakan, PKS pasti akan dilibatkan ketika mereka secara resmi sudah bergabung dengan Koalisi Perubahan. PKS akan diajak berdiskusi, berembuk, dan bermusyawarah karena PKB dan Nasdem sangat terbuka terhadap partai mana pun yang akan bergabung.
Adapun Hermawi Taslim mengatakan, terkait dengan keputusan bakal calon wakil presiden, PKS memang belum mengadakan rapat resmi dengan Dewan Majelis Syuro. Adapun terkait dengan dukungan calon presiden, mereka sudah resmi mendukung Anies Baswedan.
”Kami hargai proses internal di PKS. Kalau sudah resmi bergabung, tentunya akan kami ajak untuk melengkapi formulir karena yang mencalonkan adalah gabungan partai politik,” katanya.