Sekjen PDI-P Puji Museum SBY-Ani, Sinyal Buka Pintu untuk Demokrat?
”Pak SBY membangun museum di Pacitan. Museumnya bagus, 200 meter dari museum itu ada kantor PDI-P,” kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P Hasto Kristiyanto memuji kemegahan Museum dan Galeri Seni SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur. PDI-P bahkan sampai terinspirasi merenovasi kantor partai yang terletak tak jauh dari Musem dan Galeri Seni SBY-Ani agar tidak merusak kemegahan lingkungan.
”Pak SBY (Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) membangun museum di Pacitan. Museumnya bagus, 200 meter dari museum itu ada kantor PDI-P,” ujar Hasto dalam sambutan pembuka Rapat Kerja Daerah PDI-P Provinsi Banten di Kota Serang, Banten, Minggu (10/9/2023).
Karena lokasi yang berdekatan, PDI-P berinisiatif untuk merenovasi dan memperbarui kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Pacitan. Saat ini, dana hasil gotong royong yang terkumpul untuk merenovasi kantor DPC PDI-P Pacitan itu sudah mencapai Rp 6,5 miliar.
Hasto menjelaskan, perbaikan kantor cabang partai itu dilakukan karena PDI-P tidak ingin merusak lingkungan di seputar Museum dan Galeri Seni SBY-Ani. Selain memperbaiki kantor partai, PDI-P juga merancang untuk membangun museum di lokasi tersebut.
”Kami akan menyebutnya museum rakyat. Tempat kader partai bertemu dengan rakyat,” ujar Hasto.
Buka pintu kerja sama
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana melihat pujian dari PDI-P untuk museum yang dibangun SBY bisa diartikan sebagai sinyal bahwa partai politik pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mulai membuka pintu kerja sama politik dengan Partai Demokrat. Sebab, dalam praktik politik di Indonesia, pujian antarparpol sering kali menyiratkan kode politik.
Partai Demokrat dalam waktu dekat akan melabuhkan dukungannya kepada salah satu bakal calon presiden, termasuk Ganjar Pranowo. Komunikasi antara Partai Demokrat dan PDI-P selaku partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo relatif baik.
”Kerja sama politik dengan Partai Demokrat melalui beberapa tahap komunikasi politik. Pertama, antara Mbak Puan Maharani (Ketua DPP PDI-P) dengan Mas Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (Ketua Umum Partai Demokrat). Pertemuan keduanya yang sebelumnya mendapat respons sangat positif dari masyarakat,” ucap Hasto.
Selain itu, ada pula komunikasi level sekretaris jenderal antara Hasto dan Teuku Riefky Harsya. Komunikasi antara Fraksi Partai Demokrat dan PDI-P di DPR juga terjalin baik. Tiga jalur komunikasi tersebut, menurut dia, berlangsung positif dan cair.
PDI-P dan Partai Demokrat memiliki komitmen yang sama dalam dedikasi kebangsaan jangka panjang. Dalam konteks tersebut, komitmen yang dibangun adalah pemerintahan yang bertujuan untuk melayani rakyat, bukan berkuasa atasnya.
Bahkan, menurut rencana, Puan akan mengatur kembali rencana pertemuan dengan AHY untuk merangkul Demokrat.
Hasto menilai, PDI-P dan Partai Demokrat memiliki komitmen yang sama dalam dedikasi kebangsaan jangka panjang. Dalam konteks tersebut, komitmen yang dibangun adalah pemerintahan yang bertujuan untuk melayani rakyat, bukan berkuasa atasnya.
”Kami percaya bahwa Demokrat mengedepankan hal yang sama,” kata Hasto.
Secara terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis sekaligus juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kembali PDI-P karena telah terinspirasi dari Museum SBY-Ani. Komunikasi antara PDI-P dan Demokrat berlangsung sangat baik, akrab, dan cair.
”Pak SBY juga menegaskan bahwa tidak ada perbedaan ideologis yang esensial antara Demokrat dan PDI-P. Kemungkinan kerja sama bisa saja terjalin. Entah di Pemilu Presiden 2024 atau ke depannya, ditunggu saja,” tuturnya.
Meskipun demikian, keputusan finalnya masih perlu didalami oleh Partai Demokrat. Saat ini, pimpinan Partai Demokrat masih mengumpulkan masukan dari para kader, konstituen, hingga masyarakat umum.