PKB-Nasdem Instruksikan Seluruh Jajaran Perkuat Konsolidasi
”DPP Nasdem dan PKB akan menginstruksikan kepada semua jajarannya dari pusat sampai daerah, cabang sampai ranting, melakukan komunikasi dan konsolidasi,” kata Wakil Ketua Umum DPP PKB Jaziul Fawaid.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di pusat hingga daerah untuk memperkuat konsolidasi pemenangan pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar. Bersamaan dengan itu, kedua partai juga terus menyempurnakan tim pemenangan sembari menunggu keputusan Partai Keadilan Sejahtera untuk bergabung mengusung Anies-Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan sejumlah pejabat teras PKB menyambangi kantor DPP Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Mereka disambut Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali dan Sekretaris Jenderal Nasdem Hermawi Taslim. Adapun Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sedang berobat ke Eropa sehingga tak bisa ikut menghadiri pertemuan tersebut.
Pertemuan berlangsung secara tertutup sekitar dua jam. Namun, di sela-sela pertemuan, Muhaimin harus meninggalkan Nasdem Tower karena harus menghadiri acara Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Jazilul Fawaid seusai pertemuan mengatakan, rapat perdana PKB dan Nasdem ini bertujuan untuk konsolidasi pemenangan Anies-Muhaimin. Pertemuan berlangsung hangat, semangat, dan penuh gairah untuk segera bekerja di akar rumput.
”DPP Nasdem dan PKB akan menginstruksikan kepada semua jajarannya dari pusat sampai daerah, cabang sampai ranting, melakukan komunikasi dan konsolidasi. Saya berharap teman-teman PKB, khususnya tingkat cabang, DPC dan DPW, untuk berkomunikasi dengan Nasdem di daerah masing-masing,” ujar Jazilul.
Selain itu, lanjut Jazilul, kedua partai juga mulai membahas tim pemenangan Anies-Muhaimin. Meski tim tersebut belum selesai dibahas, nomenklatur jabatan yang akan diisi sudah disusun. Misalnya, di luar jabatan ketua dan wakil ketua, ada pula tim penasihat. Tim penasihat ini akan diisi oleh para pakar atau tokoh utama ataupun profesional.
”Jadi, sudah ada ruang, sudah ada kamar-kamarnya, tinggal diisi saja (nama tokoh yang dipilih). Kami akan segera lengkapi,” tutur Jazilul.
PKB meyakini, tak sulit bagi koalisi memilih nama-nama yang akan dimasukkan dalam tim pemenangan, termasuk yang akan ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan. Sebab, kedua partai memiliki tujuan yang sama, yakni memenangi kontestasi Pilpres 2024.
”Saya pikir dilihat dari rapat perdana tadi, tidak akan sulit untuk menentukan titik temu (antara PKB dan Nasdem). Pasti akan gampang. Apalagi Pak Waketum (Ahmad Ali), (nama) siapa saja, yang penting menang. Tidak boleh ribut-ribut. Jadi siapa saja, yang penting menang,” kata Jazilul.
Menurut Jazilul, yang paling mendesak segera dibentuk ialah juru bicara pasangan Anies-Muhaimin. Setiap partai nantinya akan menunjuk satu nama untuk menjadi juru bicara Anies-Muhaimin. ”Ini supaya apa yang keluar dari PKB dan Nasdem itu sesuatu yang sama visinya. Jadi, ini sedang digodok oleh tim teknis,” ucapnya.
Muhaimin menegaskan, konsolidasi basis PKB dan Nasdem sangat penting untuk melancarkan pemenangan pada Pilpres 2024 mendatang. ”Jadi, hari ini saya dan DPP PKB merapatkan barisan untuk bersama-sama Nasdem menyiapkan langkah-langkah merebut hati rakyat, menjual gagasan, ide, rencana, sekaligus mengharap cinta dan kepercayaan dari mayarakat,” katanya.
Menunggu keputusan PKS
Ahmad Ali menambahkan, tim pemenangan belum dapat diputuskan karena PKB dan Nasdem bersepakat masih menunggu keputusan PKS terkait dengan kepastian bergabung bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan. ”Setelah ada kepastian, baru kami rumuskan bersama-sama,” ujarnya.
Sependapat dengan Jazilul, saat ini, sembari menunggu penuntasan pembentukan tim pemenangan, PKB dan Nasdem sudah mulai melakukan konsolidasi di basis masing-masing. Dengan begitu, ketika pembentukan tim pemenangan nasional tuntas, semua kerja tim pemenangan sudah bisa langsung menyatu dengan basis kedua partai.
Terkait dengan PKS, Koalisi Perubahan untuk Persatuan tak ingin mendesak PKS agar segera menentukan sikap. Sebab, setiap partai memiliki independensinya sendiri dalam memutuskan arah dukungan bakal capres-cawapres. Yang jelas, PKS telah memutuskan akan mendukung Anies sebagai bakal capres.
”Artinya, kami menyerahkan sepenuhnya kepada PKS untuk menjalankan mekanisme internal partainya. Namun, kami tentunya sangat berharap sekali bahwa di dalam waktu tidak terlalu lama, PKS juga telah akan memutuskan Muhaimin sebagai calon wakil presiden,” kata Ahmad Ali.