Ketika ”Artificial Intelligence” Memberi 100 Ide untuk Capres Indonesia
Ide penggunaan ”artificial intelligence” untuk menggali ide kebangsaan terasa segar di tengah kontestasi politik yang sarat gimik, tetapi miskin gagasan.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·4 menit baca
Ingar bingar politik saat ini terus berputar. Melihat berita politik ibarat menonton drama di layar kaca. Kaya sensasi, tetapi miskin substansi. Banyak pihak khawatir, drama ini akan semakin mengerucut pada konflik pro-kontra yang disulut elite lalu dibakar pendukungnya. Dalam negara demokrasi, pemimpin adalah cermin rakyatnya dan rakyat adalah hasil pemimpinnya.
Pertengahan tahun 2023, Dirgayuza Setiawan membaca laporan Kompas berjudul ”Dinamika Pencapresan yang Masih Sepi dari Adu Gagasan” yang membuatnya gusar. Resah karena itu, Dirgayuza berpaling pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Ia lalu bertanya kepada Bard (generative AI milik google) dan ChatGPT. ”Kalau jadi calon presiden dan anggota DPR, apa yang kamu lakukan?” tanya Dirgayuza.
Ternyata, jawaban Bard dan ChatGPT membuatnya kaget. ”Jawabannya sangat deep,” kata Dirgayuza.
EDNA CAROLINE PATTISINA
Fahd Pahdepie selaku CEO Inilah.com, anggota DPR RI Putri Komarudin, penulis buku Dirgayuza Setiawan, Kepala Kebijakan Publik Meta untuk Indonesia dan Brunei Valdryno, serta Sultan Rivandi dari Inilah.com sebagai moderator dalam bedah buku, Kamis (31/8/2023), di Jakarta.
Ia lalu terpacu untuk menggali lebih dalam dengan kedua alat kecerdasan buatan tersebut. Hasil pencariannya dengan AI tools itu lalu ditulis dalam buku 100 Ide untuk Presiden dan DPR Baru, Edisi Pemilu 2024. Buku itu dibedah di Jakarta, Kamis (31/8/2023). Dirgayuza menyediakan salinan digital atau soft copy secara gratis bagi peminat buku ini.
Lahir di Jakarta, 15 Mei 1989, Dirgayuza bisa dibilang sudah lama berkecimpung dalam bidang kebijakan publik. Pada Pemilu 2014 dan 2019, ia membantu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kampanye dan debat calon presiden.
Secara akademis, ia lulus Sarjana Ilmu Politik dan Media Komunikasi dari University of Melbourne, Australia. Ia sempat magang jadi asisten anggota DPRD Negara Bagian Victoria. Pada 2015, ia mengambil Master Sosial di University of Oxford, Inggris. Di sini ia belajar bagaimana teknologi termasuk bigdata dan kecerdasan buatan bisa digunakan untuk menyusun kebijakan publik. Sempat bekerja di McKinsey, Dirgayuza kini menjadi Direktur Pengembangan Usaha di ID Food, yaitu holding BUMN Pangan.
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
Pengujian atas kemampuan kecerdasan buatan diperlihatkan untuk ponsel pintar yang menggunakan sistem dalam cip (SOC) Kirin 970 pada pertengahan Oktober 2017. Dengan fitur kecerdasan buatan, ponsel pintar bisa mengelola informasi lebih baik untuk menghasilkan rekomendasi lebih relevan bagi pengguna yang dilakukan secara luring.
Ikut serta dalam bedah buku tersebut, Noudhy Valdryno yang merupakan Kepala Kebijakan Publik Meta untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, penulis dan pembicara publik yang juga CEO Inilah.com Fahd Pahdepie, dan anggota DPR Putri Komarudin, serta Sultan Rivandi sebagai moderator.
Fahd mengatakan, buku ini sangat penting untuk memulai diskusi tentang politik gagasan menjelang Pemilu 2024.
Rekomendasi kebijakan
Dalam bedah buku, Dirgayuza mengatakan, dalam prosesnya, ia meminta AI untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang sudah berhasil diterapkan di negara lain. Dengan demikian, ada dokumen resmi dan studi yang rinci untuk nantinya dipelajari para calon presiden dan anggota DPR.
Saat ini masyarakat belum banyak melihat konsep, baik dari calon presiden maupun anggota DPR.
Misalnya, saat marak terjadi perampokan ATM di Spanyol tahun 2006, pemerintah membuat kebijakan baru. Siapa saja yang mengakses ATM dan menyelipkan kode 911 ketika memasukkan nomor pin, polisi akan datang. Hasilnya, perampokan menurun drastis. ”Setelah saya tanya ke AI, ternyata banyak negara lain menerapkan kebijakan yang sama,” kata Dirgayuza.
Di Brasil, untuk meningkatkan kualitas penduduk, ada Program Bolsa Familia, yaitu pemberian bantuan langsung bersyarat. Bantuan langsung tunai itu hanya diberikan dengan syarat antara lain anak di kartu keluarga hadir di sekolah minimal 80 persen, mendapatkan vaksin regular serta rutin imunisasi dan cek kesehatan di puskemas. Hasilnya, angka kemiskinan dan indeks gini turun, partisipasi anak di sekolah naik, dan kematian anak balita juga bisa ditekan.
Valdryno sependapat dengan Dirgayuza bahwa saat ini masyarakat belum banyak melihat konsep, baik dari calon presiden maupun anggota DPR. Dari pantauannya di berbagai media sosial, narasi yang berseliweran juga belum banyak soal konsep. Padahal, target pencapaian Indonesia Emas 2045 tinggal 22 tahun.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Mural foto-foto presiden RI tergambar di kawasan Cibuluh, Bogor, Sabtu (6/8/2022). Pemerintah bersama DPR, DKPP, KPU, dan Bawaslu memutuskan bahwa pemilu presiden-wakil presiden serta anggota DPR, DPD, dan DPRD akan diselenggarakan serentak pada 14 Februari 2024.
Ia menyoroti beberapa poin dari buku Dirgayuza, seperti diadakannya Menteri Keselamatan Berinternet. Menurut Valdryno, kebijakan tersebut bisa sangat berguna di Indonesia mengingat rendahnya literasi digital. Ia juga menggarisbawahi poin semua menteri kabinet untuk berkantor di satu gedung.
”Pengalaman saya, di mana-mana selalu disebutkan ada masalah koordinasi antarlembaga. Ini yang semoga bisa diselesaikan dengan berkantor di satu gedung. Secara operasional juga realistis dan bisa berdampak, apalagi akan ada IKN,” kata Valdryono.
Putri Komarudin menyoroti berbagai hal terkait perempuan. Ia menyoroti tidak ada banyan tempat penitipan anak atau daycare di perkantoran dan fasilitas umum lainnya. Ia mengatakan, sebenarnya generasi X hingga Z memiliki beban hidup yang sama terkait dengan kesejahteraan ibu dan anak.
Banyak ide yang disampaikan menarik untuk menjadi diskusi lebih lanjut. Dibandingkan dengan gimik dan sensasi drama para capres, masukan dari generasi muda menggunakan teknologi untuk menjawab persoalan bangsa ini terasa segar.