Bertemu Menteri Pertahanan AS, Prabowo Bahas Interoperabilitas Militer
Interoperabilitas militer menjadi salah satu tema yang dibahas dalam pertemuan Menteri Pertahanan RI dengan Menteri Pertahanan AS.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kamis (25/8/2023), bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J Austin III. Selain membahas interoperabilitas, kedua menteri pertahanan itu juga sepakat menjaga dan mempertahankan kerja sama di tengah perkembangan lingkungan strategis.
Pertemuan Prabowo dengan Austin merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kunjungan kerja Prabowo ke AS. Kedatangan Prabowo kali ini untuk membahas sejumlah kerja sama dan menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan AS. Dalam konteks bersama-sama menghadapi dinamika di Asia Pasifik, keduanya sepakat bahwa modernisasi militer Indonesia sangat penting.
Austin juga mengatakan, dirinya bersama-sama Prabowo berniat memperkuat interoperabilitas melalui kemampuan pertahanan, seperti peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar. ”Kami memastikan hubungan tersebut tetap kuat serta bisa meraih peluang di masa depan dan bisa mengatasi tantangan yang muncul dalam iklim geopolitik yang semakin kompleks,” tulis keterangan bersama kedua negara dari website Kementerian Pertahanan AS.
Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Austin juga membahas mengenai strategi Indo-Pasifik dan AS. Keduanya bersama-sama memiliki prinsip dasar yang selaras, yakni menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas negara, dan kemakmuran di kawasan melalui sentralitas ASEAN. Keduanya sepakat untuk menjalankan hukum dan norma internasional, meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan, serta tetap berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi bersama.
Keduanya juga memperingati hubungan diplomatik AS-Indonesia yang sudah memasuki usia 75 tahun. Selama 75 tahun itu, kedua negara telah menggelar lebih dari 220 pertemuan pertahanan, mulai dari pertukaran pakar hingga latihan multilateral seperti Garuda Shield.
Hubungan baik kedua negara demokrasi ini juga terwujud melalui pelatihan ribuan personel militer Indonesia di AS. Ke depannya, kerja sama pendidikan militer itu diharapkan dapat terus ditingkatkan. Kedua menteri juga berbagi visi yang sama terkait Indo Pasifik. Mereka memandang pentingnya menjaga perdamaian dan kemakmuran di kawasan itu melalui sentralitas ASEAN. ”Kita harus bekerja sama dengan mitra yang memiliki tujuan yang sama dan berkomitmen terhadap tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan,” kata Prabowo.
Prabowo dan Austin juga sepakat, ASEAN Outlook untuk Indo Pacific dan Strategi AS untuk Indo Pacific sama-sama menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan. Dalam situs Kementerian Pertahanan AS keduanya memiliki pandangan yang sama bahwa tindakan militer China yang membuat berbagai klaim di Laut Cina Selatan inkonsisten dengan hukum internasional sebagaimana tercantum dalam United Nations Convention on the Law of the Sea.