Indonesia-Mozambik Perkuat Kemitraan Konkret di Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Dalam pertemuan tersebut kedua negara menandatangani sejumlah dokumen kerja sama yakni Nota Kesepahaman dalam Kontrol Obat-obatan dan Produk Biologis, serta Surat Minat Kerja Sama Bilateral Bidang Pertahanan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
Jakarta, Kompas - Dalam lawatan ke Benua Afrika, Presiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi Mozambik. Saat menggelar pertemuan dengan mitranya Presiden Republik Mozambik Filipe Nyusi, Rabu (23/8/2023), Presiden menyatakan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan konkret di bidang ekonomi maupun pembangunan. Mozambik merupakan sahabat dekat Indonesia dan merupakan mitra Preferential Trade Agreement atau PTA pertama bagi Indonesia di Afrika.
“Kami tadi membahas beberapa hal, pertama terkait perdagangan sejak PTA Indonesia-Mozambik pertama ditetapkan di tahun 2022, perdagangan naik signifikan 78 persen per Juni tahun ini,” ujar Jokowi usai menggelar pertemuan bilateral dengan Filipe Nyusi.
Turut hadir mendampingi Presiden yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Republik Mozambik dan Malawi Herry Sudrajat.
Dari pihak Mozambik turut hadir Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Verónica Nataniel Macamo Dlhovo, Menteri Dalam Negeri Arsénia Felicidade Félix Massingue, Menteri Kelautan, Perairan Darat dan Perikanan Lídia De Fátima Da Graça Cardoso, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Silvino Augusto Moreno, Menteri Sumber Daya Pertambangan dan Energi Carlos Joaquim Zacarias, Duta Besar Republik Mozambik untuk Indonesia Belmiro José Malate.
Dalam pertemuan tersebut kedua negara menandatangani sejumlah dokumen kerja sama yakni Nota Kesepahaman dalam Kontrol Obat-obatan dan Produk Biologis, serta Surat Minat Kerja Sama Bilateral Bidang Pertahanan.
Presiden Jokowi maupun Presiden Filipe Nyusi telah sepakat mengoptimalkan pemanfaatan PTA untuk pelaku usaha melalui kerja sama antar kamar dagang. Presiden Jokowi juga mendorong ekspor produk kereta api oleh Badan Usaha Milik Negara di Indonesia ke Mozambik.
BUMN Indonesia juga berencana menanamkan investasi untuk pengelolaan migas end to end. Selain itu, perusahaan swasta Indonesia juga akan melakukan perluasan investasi pada sektor pembangkit listrik serta produksi dan penjualan distribusi gas.
Selain itu, Presiden Jokowi juga turut mendorong terbentuknya Bilateral Investment Treaty (BIT) antarkedua negara. “Saya juga menyambut baik rencana pembentukan Bilateral Investment Treaty dan menugaskan menteri terkait untuk segera diselesaikan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi maupun Presiden Nyusi juga sepakat memperkokoh kerja sama ketahanan kesehatan Mozambik melalui pengadaan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan. Presiden Jokowi meminta dukungan Presiden Nyusi untuk proses registrasi vaksin Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga terus berkomitmen memperkokoh kerja sama pembangunan dengan negara-negara di Benua Afrika. Indonesia sedang merampungkan grand design atau desain besar pembangunan 5 tahun ke depan untuk Afrika di sektor kesehatan, pangan, energi, serta sektor lain yang menjadi kepentingan Mozambik.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengundang partisipasi Mozambik pada forum Indonesia-Afrika yang digelar tahun depan. “Kita telah membentuk task force untuk menindaklanjuti semua diskusi dalam pertemuan bilateral tadi. Diharapakan pembentukan task force ini akan tercapai tindak lanjut atas diskusi yang kita lakukan hari ini,” kata Jokowi.
Festival Budaya
Sebelumnya, mengawali kunjungan perdananya di Maputo, Presiden Jokowi sempat menghadiri undangan Presiden Republik Mozambik Filipe Nyusi dalam acara pembukaan Festival Budaya Nasional 2023 atau National Festival of Culture Mozambik. Festival digelar di Lapangan Asosiasi Black Bulls, Maputo, Republik Mozambik, pada Rabu (23/8/2023).
Presiden Jokowi segera disambut oleh Presiden Filipe Nyusi. Kedua pemimpin negara kemudian berjalan bersama-sama menuju panggung kehormatan. Presiden Jokowi bersama Presiden Nyusi terlihat kompak mengenakan ikat kepala tradisional Afrika.
Setibanya di panggung kehormatan, lagu kebangsaan kedua negara dilantunkan, kemudian parade kebudayaan pun dimulai. Perwakilan dari 11 provinsi yang ada di Mozambik dengan mengenakan pakaian adatnya secara bergantian melintas di hadapan kedua kepala negara.
Setelah parade selesai, acara dilanjutkan dengan penampilan tarian kolosal diikuti dengan penampilan tari setiap provinsi. Festival tersebut merupakan acara kesenian tahunan yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Mozambik serta diikuti oleh sekitar 1.500 seniman dari seluruh Mozambik.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak masyarakat Mozambik untuk saling menghargai keberagaman budaya serta menjadikan perbedaan menjadi kekuatan untuk mempersatukan bangsa. Seperti Mozambik, Jokowi menyebut bahwa Indonesia merupakan rumah dari keberagaman budaya dimana masyarakatnya saling menghargai perbedaan dan menghargai setiap budaya.
“Mari kita gunakan keberagaman budaya ini untuk mempersatukan kita, mari kita gunakan keberagaman budaya ini untuk memperkuat kerja sama antara rakyat kita,” ucap Presiden di hadapan masyarakat Mozambik.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa kunjungan perdananya ke Mozambik menjadi lebih istimewa karena dapat menghadiri acara kebudayaan nasional tersebut. “Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya diundang dalam acara kebudayaan nasional, ini menjadi kunjungan saya ke Mozambik menjadi lebih spesial,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Nyusi menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas kunjungannya ke Mozambik. “Saya ingin berterima kasih kepada sahabat saya, yang terhormat Presiden Republik Indonesia yang telah datang mengunjungi Mozambik,” ucap Presiden Nyusi.