PT Dirgantara Indonesia siap mendukung Kementerian Pertahanan RI untuk menjalankan pengadaan helikopter Sikorsky S-70 M Black Hawk.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keinginan Indonesia membeli helikopter Black Hawk di depan mata. PT Dirgantara Indonesia atau PTDI, dalam upayanya meningkatkan kemampuan lewat rangkaian transfer teknologi, menandatangani nota kesepakatan dengan Lockheed Martin. Kesepakatan ini terkait dengan rencana pembelian helikopter Sikorsky S-70 M Black Hawk oleh Indonesia.
Di fasilitas Lockheed Martin, Washington DC, Amerika Serikat, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin, Jeff White, Selasa (22/8/2023) waktu setempat, atau Rabu waktu Indonesia bagian barat, menandatangani head of agreement (HOA) atau perjanjian pendahuluan tentang pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk. HOA menjadi landasan kerja sama di antara kedua pihak.
Dalam keterangan pers yang diterima Kompas, Rabu (23/8/2023), disebutkan hadir dalam penandatangan tersebut, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Wakil Menteri BUMN RI Rosan Roeslani.
Di masa depan, Sikorsky akan mendukung dan memberikan otorisasi kepada PTDI untuk melakukan assembly (perakitan) terhadap sistem utama; operasi (inspection, ground and production flight testing); modifikasi; dan system upgrade. HOA tergolong nota kesepakatan. Walaupun bukan kontrak, HOA bisa jadi bagian dari topik bahasan dalam menyusun kontrak. Penandatangan kerja sama ini bisa dilihat sebagai lampu hijau dalam rencana pengadaan 24 unit helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA.
”Kerja sama ini akan dapat menambah kekuatan TNI sekaligus memperkuat industri pertahanan dalam negeri,” kata Prabowo.
Rencana Indonesia membeli helikopter Black Hawk sudah cukup lama muncul. Seperti dikutip di Kompas (12/2/2013), Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo menuturkan, TNI Angkatan Darat akan membeli 24 unit helikopter jenis Bell 412 dan 20 unit jenis Black Hawk. ”Kalau diizinkan dan dana itu ada, kami akan membeli Black Hawk 20 unit dari Amerika,” ujarnya.
Gita Amperiawan mengatakan, sebagai industri pertahanan di bawah Holding Defend ID, PTDI siap mendukung Kementerian Pertahanan RI menjalankan pengadaan helikopter Sikorsky. Di sisi lain, Presiden Sikorsky, Paul Lemmo, mengatakan, kesepakatan ini menunjukkan komitmen bersama Lockheed Marin dan PT DI untuk bekerja sama dalam penyediaan dukungan untuk helikopter S-70M Black Hawk yang akan dibeli Kementerian Pertahanan untuk melayani kebutuhan keamanan Indonesia.
”Black Hawk dirancang dan dibangun dengan standar militer terberat, dan dapat dengan cepat dan andal mengirimkan personel dan pasokan ke populasi yang tersebar secara geografis di wilayah kepulauan besar seperti Indonesia,” ujar Paul Lemmo.
Gita mengatakan, pihaknya yakin, kerja sama strategis antara PTDI dan Sikorsky ini akan menghasilkan nilai tambah yang diperoleh atas kemampuan PTDI. Beberapa kemampuan yang akan ditingkatkan mencakup integrasi, kustomisasi, modifikasi dan peningkatan sistem untuk penyelesaian helikopter. Lebih lanjut, kerja sama ini memungkinkan PTDI untuk bisa melakukan MRO (maintenance, repair, operation) pada Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, berikut sistem dan engine-nya. ”Dengan menjadi pemasok resmi Sikorsky, PTDI juga dapat mengembangkan bisnis aerostructure-nya,” kata Gita Amperiawan.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan hasil yang positif untuk kedua belah pihak dan tercapainya penyelesaian program helikopter hingga diserahkan ke Kementerian Pertahanan RI. Selain itu, juga diharapkan membuka peluang lebih besar untuk kerja sama bisnis lainnya dengan Lockheed Martin di kemudian hari.
Helikopter S-70M Black Hawk yang dibangun di fasilitas PZL Mielec milik Lockheed Martin, Polandia, merupakan pesawat utilitas yang banyak digunakan. Helikopter ini mampu beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem, baik siang maupun malam, termasuk untuk fungsi transportasi pasukan, evakuasi medis, pemadam kebakaran, pencarian dan penyelamatan, dan lain sebagainya.