Wapres Ingatkan Calon Perwira Remaja Sigap Hadapi Perkembangan Zaman
Wapres Amin mengharapkan para calon perwira remaja TNI dan Polri terus meningkatkan kualitas diri serta sigap menghadapi berbagai tantangan zaman.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 833 calon perwira remaja TNI dan Polri tahun 2023 segera diwisuda. Mereka diharapkan mampu menghadapi perkembangan zaman, inovatif, adaptif, juga cakap memperhatikan situasi global.
Pesan itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri tahun 2023 di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (21/7/2023). ”Para capaja diharapkan dapat terus kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap fenomena-fenomena supremasi hukum baru yang semakin kompleks, juga masalah globalisasi informasi, yang menuntut negara kita untuk terus dapat meningkatkan ketahanan dan keamanan nasional,” kata Wapres.
Hadir dalam acara pembekalan tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Wakil Menteri Pertahanan Herindra, Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo.
Para capaja diharapkan dapat terus kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap fenomena-fenomena supremasi hukum baru yang semakin kompleks, juga masalah globalisasi informasi, yang menuntut negara kita untuk terus dapat meningkatkan ketahanan dan keamanan nasional.
Wapres meminta para taruna ini terus meningkatkan kualitas diri dan daya saing. Semua taruna harus selalu sigap menghadapi berbagai tantangan seiring dengan perkembangan zaman.
Semua capaja juga dituntut memiliki kemampuan sesuai perkembangan zaman selain terus menjaga nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, Tribrata, dan Catur Prasetya Polri, serta mengabdi untuk Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Untuk itu, mereka harus menguasai keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Kewaspadaan terhadap ancaman global yang bersifat soft power juga diperlukan. Sebab, kata Wapres Amin, isu hak asasi manusia, isu ideologi dan ketimpangan global, perubahan iklim, serta kejahatan siber akan mewarnai geopolitik global, termasuk Indonesia.
Semua capaja juga diharapkan terus memperkuat kapasitas dan mampu membaca konteks global yang terus berubah. Hal ini menjadi penting karena Indonesia menjadi bagian dari dunia dan berperan penting. Setelah sukses dengan Presidensi G20, Indonesia kini dipercaya memegang Keketuaan ASEAN Tahun 2023. Ini sesuai dengan cita-cita Indonesia, yakni ikut serta menjaga perdamaian dunia.
Di sisi lain, tensi konflik geopolitik yang terus memanas menjadi salah satu ancaman global. Karena itu, Indonesia merasa perlu terus memperkuat peran sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan global dan kawasan.
Wapres menumpukan harapan kepada para capaja yang disebutnya sebagai ujung tombak dalam menjaga keamanan dalam negeri serta menjadi calon pemimpin bangsa. ”Capaja diharapkan kelak menjadi pemimpin yang dapat diteladani, tangguh dan menjunjung tinggi integritas, serta profesional dan amanah dalam melaksanakan tugasnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Wapres.
Dalam sambutan pengantarnya, Yudo menjelaskan, ke-833 capaja ini terdiri dari 357 orang capaja TNI AD, 94 orang capaja TNI AL, 114 orang capaja TNI AU, dan 268 orang capaja Polri. ”Semua telah menyelesaikan masa pendidikan selama empat tahun di akademi masing-masing dan akan dilantik di Istana Negara pada 26 Juli,” ujar Yudo.
Sementara itu, Kapolri menyampaikan keyakinan bahwa pembekalan dari Wapres akan bermanfaat bagi capaja yang segera mengawali tugas mengabdi kepada bangsa dan negara.