Presiden Berharap Kontingen Jambore Dunia Jadi Duta Budaya Indonesia
Presiden berharap keterlibatan Indonesia di Jambore Dunia bisa membawa misi untuk memperkenalkan Indonesia secara utuh.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia kembali berpartisipasi dalam gelaran Jambore Dunia ke-25 yang akan digelar di Sae Man-Geum, Korea Selatan, pada 1-12 Agustus 2023. Dari 50.000 peserta seluruh dunia, Indonesia mengirimkan kontingen terbanyak, yaitu lebih dari 1.700 orang. Presiden Joko Widodo berpesan agar kontingen pramuka di Jambore Dunia bisa membawa misi untuk memperkenalkan Indonesia secara utuh.
”Pak Presiden banyak menyampaikan pesan-pesan. Kegiatan Jambore Dunia ini harus membawa misi Indonesia, memperkenalkan Indonesia secara utuh terutama dalam pembangunan atau karakter kebudayaan Indonesia secara utuh, secara keseluruhannya,” ujar Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (14/7/2023).
Budi Waseso menemui Presiden untuk melaporkan rencana keikutsertaan Indonesia dalam Jambore Dunia ke-25. Menurut rencana, Presiden Jokowi akan melepas kontingen pramuka Indonesia untuk mengikuti Jambore Dunia pada 29 Juli mendatang di Istana Kepresidenan Jakarta. Jumlah peserta dari Indonesia pada tahun ini juga menjadi yang terbanyak selama perjalanan Indonesia mengirim kontingen ke Jambore Dunia.
Kegiatan Jambore Dunia ini harus membawa misi Indonesia, memperkenalkan Indonesia secara utuh terutama dalam pembangunan atau karakter kebudayaan Indonesia secara utuh.
Peserta Jambore Dunia ini antara lain harus membayar biaya paket 1 sebesar Rp 20,8 juta atau paket 2 sebesar Rp 23,5 juta. ”Berarti semangat dan minat dari anggota pramuka yang ada di negara kita semakin besar ya. Ini juga berarti kebanggaan kita,” kata Budi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo menambahkan bahwa jumlah kontingen dari Indonesia sebanyak 1.700 orang merupakan angka yang besar setelah sebelumnya hanya mengirimkan 84 anggota pramuka. ”Di sana juga nanti akan dibentuk promosi pangan Indonesia dan kultur Indonesia beserta 25 negara lainnya,” kata Dito.
Selain terkait Jambore Dunia, Presiden Jokowi juga menerima laporan tentang kegiatan Raimuna Nasional ke-12 yang akan digelar pada 14-21 Agustus 2023. Presiden direncanakan akan menjadi inspektur upacara dalam Raimuna Nasional di Cibubur yang dibuka bertepatan dengan Hari Pramuka tersebut. Kegiatan ini diikuti lebih kurang 22.000 pramuka penegak dan pandega dengan rentang usai 16-25 tahun dari seluruh Indonesia.
Tahun ini, Raimuna Nasional juga mulai dikemas dengan konsep yang lebih kreatif dan kekinian. ”Sudah mulai branding dan juga substansi, konten, topiknya, ini juga dimasukkan juga terkait dunia kreatif dan kepemudaan dan kekinian. Ini breakthrough dari gerakan pramuka,” kata Dito.
Ke depan, Gerakan Pramuka diharapkan bisa lebih mampu mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian, generasi muda akan lebih bersemangat terlibat dalam kegiatan pramuka. ”Kita melihat dan juga yakin, pramuka adalah satu gerakan kepemudaan yang secara struktur, masih aktif dan lengkap dari nasional sampai ranting, dan secara kelembagaan juga paling lengkap,” kata Dito.
Pramuka juga dinilai merupakan medium yang baik untuk menciptakan karakter kepemudaan yang unggul.Keterampilan anak muda terbukti bisa dilatih melalui kegiatan kepramukaan. Selain Jambore Dunia dan Raimuna Nasional, musyawarah nasional pramuka juga dilaporkan ke Presiden akan digelar pada bulan Desember di Aceh.