Golkar Kembali Munculkan Wacana Duet Airlangga-Zulkifli
Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyebut Koalisi Indonesia Bersatu masih kerap bertemu. Salah satunya membicarakan potensi menyandingkan Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan di Pilpres 2024.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
DOKUMENTASI DARI VIVA YOGA
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan berfoto bersama seusai bertemu empat mata di Amerika Serikat, Kamis (25/5/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar tetap pada keputusannya untuk mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden di Pemilihan Presiden 2024. Mereka pun masih berupaya menyandingkan Airlangga dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menegaskan, hingga saat ini, Golkar masih menjalankan amanat dari Musyawarah Nasional Golkar pada 2017 bahwa Airlangga menjadi bakal calon presiden (capres) dari Partai Golkar. Golkar juga masih tetap konsisten dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). PPP untuk diketahui telah menyatakan mengusung bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Meski demikian, Lodewijk menyebut, ketiga ketua umum partai dalam KIB masih sering bertemu. Salah satunya membicarakan potensi menyandingkan Airlangga dengan Zulkifli Hasan pada Pemilu 2024.
”Itu lah (Airlangga-Zulkifli) yang sedang terus dibicarakan antarketiga ketua umum ini. Kan, pulang dari Amerika, kan, ramai. Nah, itu, kita tunggu saja,” kata Lodewijk seusai shalat Idul Adha keluarga besar Partai Golkar bersama masyarakat sekitar di Masjid Ainul Hikmah Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (29/6/2023).
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (tengah) meninggalkan Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta seusai merayakan Idul Adha, Kamis (29/6/2023).
Pada 27 Mei 2023, Airlangga dan Zulkifli mengunggah foto pertemuan keduanya di akun media sosial masing-masing. Keduanya sama-sama mengikuti pertemuan tingkat menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Amerika Serikat (AS). Selain menghadiri pertemuan tersebut, Airlangga dan Zulkifli juga disebut bertemu empat mata.
Golkar ataupun PAN tengah menjajaki kemungkinan untuk membentuk poros koalisi baru, yang mengusung pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Airlangga dengan Zulkifli.
Lodewijk terus mendorong kader Golkar agar menyosialisasikan Airlangga sebagai bakal capres Golkar.
Terkait dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang masuk radar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai bakal cawapres dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Lodewijk tidak ingin berspekulasi. Sebab, total ada tujuh nama yang dikaitkan sebagai bakal cawapres mendampingi Ganjar, di antaranya Ridwan Kamil, Airlangga, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Ia menegaskan, Wakil Ketua Umum Golkar itu berkomitmen mendukung Airlangga.
KOMPAS
Foto Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pada Rabu (28/6/2023), Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut Ridwan Kamil masuk radar bakal cawapres Ganjar. Hal itu disampaikan Hasto lewat pantun saat menghadiri peletakan batu pertama Monumen Plaza Bung Karno yang bakal dibangun di Taman Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ridwan pun merespons pantun yang disampaikan Hasto sebagai doa yang baik. Meskipun demikian, Ridwan tetap akan patuh pada keputusan dan aturan yang berlaku di Golkar.
Merespons pernyataan Lodewijk terkait upaya menyandingkan Airlangga dan Zulkifli, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, mengajukan kader terbaik partai di dalam perhelatan pemilihan presiden merupakan kebanggaan partai. Karena itu, jika ada opsi mengajukan Zulkifli Hasan di Pilpres 2024, PAN akan mengupayakannya.
”Apakah itu melalui kombinasi Pak Airlangga-Pak Zulkifli Hasan atau siapa pun kita akan dorong opsi tersebut,” kata Eddy.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno saat ditemui harian Kompas di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu (05/04/2023).
Eddy meyakini jika kader terbaik dari sebuah partai maju dalam pemilihan presiden, mesin partai bakal lebih optimal bergerak. Kader-kader partai diyakini akan bekerja keras untuk memenangkannya.
Di samping itu, tujuan berpartai adalah untuk mencetak pemimpin. Dengan kata lain, jika ada kader partai yang bisa maju di pilpres, berarti partai berhasil dalam mencetak pemimpin.