PDI-P dan PPP Pererat Kerja Sama ke Pemilu Legislatif
Pimpinan DPP PDI-P bersilaturahmi dengan pimpinan DPP Partai Persatuan Pembangunan di Kantor DPP PPP di Jakarta. Kedua partai sepakat untuk memperkuat kerja sama di 2024.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan sepakat untuk memperkuat kerja sama tidak hanya dalam pemilihan presiden dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, tetapi juga ke Pemilu Legislatif 2024. Model dan detail kerja sama masih akan dibicarakan.
”Kami bersama-sama bersepakat bahwa kerja sama PDI-P dan PPP akan dilakukan secara berkesinambungan, secara konkret untuk bisa memenangkan yang pertama adalah calon presiden Ganjar Pranowo,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani seusai bertemu dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP PPP M Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Puan mengatakan, melalui pertemuan tersebut, komitmen kedua partai untuk memenangkan Ganjar diperkuat. Selain itu, kedua partai juga membahas kerja sama untuk memenangkan Pemilihan Legislatif 2024. ”Kami sepakati akan kita jalankan pesta demokrasi itu dengan gembira, dengan santun, dengan beretika untuk bisa memenangkan calon-calon yang memang menjadi pilihan rakyat demi bangsa dan negara,” kata Puan.
Hal senada juga disampaikan Mardiono. Menurut Mardiono, melalui pertemuan itu, kolaborasi dan kerja sama kedua partai untuk memenangkan Ganjar dalam Pilpres 2024 semakin kuat dan banyak hal produktif yang muncul dalam pertemuan tersebut.
Mardiono juga menyampaikan bahwa kerja sama keduanya akan diteruskan ke Pemilu Legislatif 2024. Selain itu, kedua partai juga sepakat untuk menyukseskan dan menjadikan Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi sebagai bentuk kedaulatan rakyat. Ia juga mengingatkan agar rakyat tidak dibenturkan dalam ajang lima tahunan tersebut.
”Kami sudah mulai bekerja dan akan terus mematangkan kerja sama ini. Tidak boleh rakyat kita di hadap-hadapkan,” ujar Mardiono.
Sosok cawapres
Ketika ditanya tentang sosok calon wakil presiden yang akan menjadi pendamping Ganjar, Puan mengatakan, setidaknya terdapat 10 nama atau sosok yang dapat dimasukkan sebagai cawapres bagi Ganjar. Di sisi lain, waktu pendaftaran capres dan cawapres dinilai masih cukup panjang, yakni pada Oktober mendatang.
Oleh karena itu, kata Puan, masih ada waktu yang cukup bagi PDI-P untuk melihat sosok yang dirasa cocok, sosok yang bisa diterima masyarakat, termasuk dapat menambah suara. Sosok tersebut masih akan dipertimbangkan dan dibahas oleh ketua umum kedua partai.
”Memang ini masih menjadi pertimbangan yang matang bagi PDI-P dan bagi PPP untuk menentukan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar ke depan,” kata Puan.
Sementara, Mardiono mengatakan, setiap partai tentu menginginkan kader terbaik dari internalnya untuk dapat diusung sebagai cawapres. Untuk itu, dia telah menyampaikan dan menawarkan kepada Puan jika ada kader PPP yang dianggap sesuai untuk diusung sebagai cawapres. ”Kalau teman-teman menilai ada potongan-potongan yang (jaket) ijo-ijo ini (sebagai cawapres) ya monggo,” ujar Mardiono.
Rakernas PDI-P
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pada 6-8 Juni, PDI-P akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional III di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rakernas tersebut akan membahas komitmen ideologis dan memperkuat kesinambungan antara warisan yang ditinggalkan Presiden Joko Widodo dengan capres yang diusung PDI-P, yakni Ganjar Pranowo.
Menurut rencana, rakernas tersebut akan menghadirkan beberapa kepala daerah dari PDI-P, antara lain Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dalam forum tersebut, lanjut Hasto, akan dibahas instruksi Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri tentang kemiskinan nol persen.
Tidak hanya itu, lanjut Hasto, Rakernas III juga akan membahas strategi pemenangan Pilpres dan Pileg 2024. Meski Hasto tidak membenarkan kemungkinan bakal cawapres bagi Ganjar akan diumumkan pada Juni mendatang, tetapi ia menyatakan bahwa perayaan Bulan Bung Karno yang akan jatuh pada 24 Juni merupakan momentum politik yang penting bagi PDI-P.
”Di dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno sebagai momentum politik yang sangat penting, akan hadir tokoh-tokoh nasional. Dan diharapkan seluruh konsolidasi partai politik yang mengusung Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden juga dapat dimaksimalkan di dalam perhelatan puncak Bulan Bung Karno tersebut,” ujar Hasto.