Bertemu Presiden Jokowi, Muhaimin Bahas Isu-isu Politik
”Kami bertemu mendiskusikan banyak hal, mulai dari soal ekonomi, DPR, koalisi. Nasihat juga ada, lalu soal politik tetapi rahasia semua,” ujar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·2 menit baca
MIS FRANSISKA DEWI
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat foto bersama dengan kader PKB seusai memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Zona Pemenangan Sumatera Bagian Selatan, Senin (22/5/2023) malam, di Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar terus membangun komunikasi dengan para tokoh bangsa. Tak hanya para mantan presiden dan wakil presiden, Muhaimin juga intens menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Pengamat menilai, langkah Muhaimin menunjukkan PKB masih memperhitungkan sejumlah kemungkinan untuk menghadapi Pemilu 2024.
Hari Senin (22/5/2023), Muhaimin bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia mengaku pertemuan dengan Presiden merupakan kegiatan rutin. ”Kami bertemu mendiskusikan banyak hal, mulai dari soal ekonomi, DPR, koalisi. Nasihat juga ada, lalu soal politik tetapi rahasia semua,” ujar Muhaimin di sela-sela pembukaan Rapat Koordinasi Pemenangan Sumatera Bagian Selatan PKB di Jakarta, Senin malam.
Beberapa waktu terakhir, Muhaimin gencar melakukan safari politik dengan terus mengunjungi sejumlah tokoh. Pada Sabtu (20/5/2023), Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno baru saja dikunjungi Muhaimin. Try menjadi mantan wakil presiden keempat yang disambangi Muhaimin. Sebelumnya, pada 6 Mei 2023, Wakil Ketua MPR itu sudah mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, disusul mengujungi Wapres ke-9 RI Hamzah Haz pada 11 Mei dan Wapres ke-11 RI Boediono pada 17 Mei.
Muhaimin juga menemui Wapres Amin di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada 15 Mei 2023. Tak hanya itu, Muhaimin juga telah mengunjungi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada 3 Mei lalu (Kompas.id 20 Mei 2023).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan fungsionaris DPP PKB bersilaturahmi dengan Wakil Presiden Maruf Amin di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Saat ditanya benang merah pertemuan dengan sejumlah tokoh tersebut, Muhaimin mengungkapkan, kompetisi Pilpres 2024 harus diberi ruang sebebas-bebasnya. Selain itu, ia juga meminta masukan dari para tokoh bangsa yang ditemuinya. ”Fairness seperti itulah. Nasihat banyak sih, seperti karakter. Lupa aku apa saja,” ujarnya.
Kendati sudah bekerja sama dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), PKB bersama Partai Gerindra belum juga mendeklarasikan bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024. PKB telah menerima usulan Gerindra menjadikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres, tetapi sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai bakal cawapresnya. Sesuai dengan kesepakatan koalisi sebelumnya, sosok bakal cawapres akan diputuskan bersama Prabowo dan Muhaimin.
Muhaimin mengungkapkan, pada akhirnya sosok cawapres akan ditetapkan, tetapi keputusan untuk memilih cawapres membutuhkan banyak pertimbangan. ”Kami harus melihat partai lain, koalisi lain siapa kira-kira (cawapresnya). Kami akan melihat peta cawapres dari koalisi lain baru kami bisa memutuskan bersama,” ujarnya.
Pertemuan Muhaimin dengan sejumlah tokoh memperlihatkan bahwa Muhaimin masih memperhitungkan sejumlah kemungkinan dalam Pilpres 2024.
Namun, ketika ditanya ia akan menjadi bakal cawapres dari Prabowo, Muhaimin belum memberikan jawaban secara pasti bahwa KKIR akan mengusung dirinya sebagai bakal cawapres. ”Insya Allah,” jawab Muhaimin.
Dihubungi terpisah, Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Arya Fernandes mengungkapkan, pertemuan Muhaimin dengan sejumlah tokoh memperlihatkan bahwa Muhaimin masih memperhitungkan sejumlah kemungkinan dalam Pemilihan Presiden 2024.
Arya berpendapat, Muhaimin belum sepenuhnya yakin berkoalisi dengan Partai Gerindra atau masih mempertimbangkan bergabung dengan koalisi lain, seperti PDI-P. Hal ini karena KKIR sudah lama berkoalisi, tetapi belum ada keputusan pasti mengenai capres dan cawapres.
”Sudah lama deklarasi, tetapi belum ada cawapresnya dan tidak ada pernyataan PKB mendukung Prabowo sebagai capres. Itu, kan, aneh saja,” kata Arya.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes
Selain itu, Arya menilai Muhaimin sedang memperhitungkan terkait bakal cawapres. PKB, kata Arya, tentu berkeinginan Muhaimin maju sebagai cawapres. Namun, Partai Gerindra dinilai memiliki pertimbangan lain selain Muhaimin.
”Kalau Gerindranya sudah oke kenapa tidak langsung deklarasi saja. Gerindra juga tidak jelas posisinya. Ketidakjelasan posisi Gerindra soal siapa cawapres membuat PKB mencari kemungkinan lain,” ujar Arya.