Lonjakan Pemudik Lebaran 2023 Menjadi Batu Uji Pemerintah
Lebaran pertama tanpa PPKM yang mendorong terjadinya lonjakan pemudik menjadi batu uji bagi pemerintah dalam menata arus mudik. Kebijakan ibur cuti bersama yang diperpanjang dinilai cukup membuat arus mudik lancar.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
Jumlah pemudik menyambut hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah diperkirakan mencapai 123,8 juta orang. Dibandingkan dengan pemudik pada 2022 yang sebesar 86 juta orang, jumlah pemudik Lebaran 2023 ini tergolong melonjak tinggi. Beragam siasat pun lantas disiapkan demi menyambut arus mudik yang saat ini telah mencapai puncaknya.
Presiden Joko Widodo telah meminta semua pihak menyiapkan penyelenggaraan mudik tahun ini dengan matang. ”Saya ingatkan semuanya yang ingin mudik hati-hati, ada lompatan yang besar jumlah masyarakat yang mudik, dari 86 juta dari survei ini ke 123 juta,” ujar Presiden ketika meninjau langsung Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa (11/4/2023).
Lonjakan arus mudik itu tak terlepas dari tidak diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena meredanya kasus penularan Covid-19. Sebelumnya, sejak 2020 hingga akhir 2022 atau sekitar tiga tahun lamanya, PPKM diterapkan di setiap aktivitas masyarakat, termasuk Lebaran. Dengan tak diterapkannya PPKM, diperkirakan terjadi luapan kegembiraan mudik Lebaran yang bisa menimbulkan kemacetan panjang pada arus mudik Lebaran 2023 ini.
Beragam cara dilakukan agar kecemasan ini tak jadi kenyataan, mulai dengan kebijakan penerapan sistem jalur one way dan contraflow, serta pengaturan ganjil genap.
Kutipan pernyataan Presiden tentang lompatan besar arus mudik ini pula yang ditayangkan sebagai pembuka bincang-bincang Satu Meja The Forum bertajuk ”Mudik Lebaran, Nasib Pemerintah Dipertaruhkan” yang dipandu Wakil Pemimpin Umum Harian KompasBudiman Tanuredjo di Kompas TV pada Rabu (19/4/2023). Menanggapi pernyataan Presiden, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir secara daring menyampaikan bahwa 123 juta pemudik merupakan jumlah yang banyak dan telah mencapai puncak arus mudik pada Rabu (19/4) malam.
”Bisa dikatakan bahwa puncak (arus mudik) itu terjadi hari (Rabu) ini. (Tanggal) 20, 21 agak landai sedikit (arus mudiknya),” kata Budi.
Selain melibatkan Budi Karya, acara bincang-bincang ini juga melibatkan pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo dan pengamat transportasi Djoko setijowarno yang hadir secara langsung di studio Kompas TV. Adapun Budi Karya dan sejumlah narasumber lainnya hadir secara daring, yaitu Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Firman Santyabudi, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Budi pun mengungkapkan bahwa komunikasi di lapangan antara dirinya dan Kakorlantas berjalan sangat cair. Dalam hitungan menit, Budi dan Kakorlantas bisa saling memberikan saran rekayasa lalu lintas mudik secara cepat tanpa mengenal batasan waktu. Hal ini terbukti bisa mengurai kemacetan lalu lintas.
Terkait keluhan masyarakat yang masih menjumpai harga tiket yang mahal, Budi menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan tarif batas atas untuk transportasi mudik. Para operator transportasi tidak boleh menetapkan tarif lebih tinggi dari tarif batas atas. ”Kalau lebih, ada dua alternatif. Memang perusahaan melakukan penarifan yang lebih dan bisa kena sanksi. Perlu diteliti juga ada calo atau enggak,” ucap Budi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, arus mudik Lebaran di Jawa Tengah sudah mulai terjadi sejak Minggu (16/4).
Arus mudik lancar
Firman Santyabudi menegaskan, pihaknya terus mencermati titik rawan kemacetan, seperti penyempitan jalan di peralihan antara Tol Cikampek dan Tol Cipali. Selain itu, hambatan lain yang diantisipasi adalah adanya kendaraan yang berhenti mogok ataupun penumpukan di rest area.
Menurut Kakorlantas, pola mudik tahun ini pun mirip seperti pola tahun lalu. Masyarakat pengguna kendaraan bermotor roda empat dan roda dua cenderung lebih memilih berjalan pada malam hari, baik di jalan tol maupun di jalan arteri.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, arus mudik Lebaran di Jawa Tengah sudah mulai terjadi sejak Minggu (16/4). ”Kebetulan saya punya catatannya tanggal 16 kemudian 17, 18, naiknya tinggi diperkirakan memang puncaknya hari ini. Jadi, saya sekarang di depan Terminal Mangkang (Semarang, Jateng) untuk memantau perkembangan bus yang masuk,” kata Ganjar.
Berdasarkan pengalaman sukses mudik 2019, Ganjar menyebut kelancaran mudik juga didukung fasilitas mudik gratis. Pemudik juga didorong menggunakan angkutan massal. Pemudik sepeda motor dianjurkan mudik dengan menumpangi kereta api dan kapal laut sehingga sepeda motornya dapat ikut diangkut.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menambahkan bahwa telah terjadi peningkatan arus mudik yang cukup drastis pada tahun ini. Peningkatan penumpang ini terutama sangat kentara terjadi di pelabuhan dan bandara. Selain melakukan pengaturan arus lalu lintas, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pun menggelar beragam program mudik gratis bagi masyarakat.
Dari hasil pemantauan di Pelabuhan Merak, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai arus mudik cenderung lancar. Rata-rata penumpang kendaraan roda empat dan roda dua menunggu sekitar 1 jam sebelum masuk ke kapal. Pemudik juga lebih memilih berkendara pada malam hari. ”Jadi, kalau pagi-pagi, di sana sepi. Kalau malam, luar biasa itu sepeda motor terutama, ya, ribuan,” kata Djoko.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, menambahkan bahwa salah satu kunci keberhasilan mudik Lebaran 2023 adalah kebijakan libur cuti bersama yang diperpanjang. Libur cuti bersama sebelumnya ditetapkan pada 21, 24, 25, dan 26 April 2023 diubah jadi 19, 20, 21, 24, dan 25 April 2023. Libur Idul Fitri pun menjadi 22-23 April 2023. Selain itu, pemudik juga memanfaatkan beragam kemajuan teknologi informasi sehingga bisa mengatur keberangkatan agar tidak terjebak kemacetan.
Firman pun mengingatkan bahwa kecelakaan di arus mudik maupun balik Lebaran didorong oleh faktor rasa tidak sabar dan kelelahan. ”Kalau sudah pada jam-jam tertentu, lama waktu mengemudi, ini penting bagi setiap pengemudi untuk mengistirahatkan sejenak fisiknya sambil mengantisipasi. Makin menjauh dari titik berangkat, titik kesabaran itu berkurang,” ucapnya.
Keinginan yang tinggi untuk segera sampai di tempat tujuan menjadi faktor pendorong sering terjadinya kecelakaan. ”Kami imbau kesempatan kali ini dinikmati saja, zikir sambil jalan. Kontrol emosi di perjalanan, sesuatu yang menyenangkan, maka kita semua selamat sampai kembalinya,” tutur Firman.
Pergerakan 123 juta pemudik di mudik Lebaran 2023 ini dengan sendirinya menjadi batu ujian bagi kemampuan pemerintah dalam menata arus mudik. Mudik diharapkan bisa terus berlangsung aman, nyaman, dan menyenangkan.