Presiden Jokowi dan Prabowo Terus Tampil Bersama, Gerindra Menilai Ada Sinyal Positif
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kerap terlihat bersama. Komunikasi antara Gerindra dan PDI-P pun dilakukan pada level tertinggi, antar-ketua umum partai.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN/ LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru-baru ini kerap terlihat bersama. Kegiatan keduanya dinilai sebagai sinyal positif bahwa Prabowo merupakan orang dekat kepercayaan Jokowi. Walakin, sinyal itu dianggap menyisakan dilema bagi Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Bagi Gerindra, kemesraan atau tingginya frekuensi pertemuan Prabowo dan Jokowi merupakan hal yang positif.
Prabowo berkomitmen menjaga kepercayaan dari Jokowi.
Komunikasi antara Gerindra dan PDI-P terus dilakukan dalam level tertinggi, antar-ketua umum partai.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, kemesraan atau tingginya frekuensi pertemuan Prabowo dan Presiden Jokowi merupakan hal yang positif. Rangkaian kegiatan keduanya dianggap Gerindra sebagai soft endorsement atau promosi secara halus oleh Presiden Jokowi untuk Prabowo.
”(Kemesraan Prabowo dan Jokowi) kami memaknainya secara positif. Sepertinya, Pak Jokowi ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dia menganggap Pak Prabowo sebagai salah satu orang dekat yang bisa dipercaya,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (22/3/2023).
Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi dan Prabowo tampil bersama dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah. Baik Prabowo maupun Ganjar merupakan figur calon presiden potensial. Pada Selasa (21/3/2023), Presiden Jokowi dan Prabowo kembali terlihat bersama dalam peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan peluncuran produk-produk kreativitas di Abepura, Jayapura, Papua.
Lebih lanjut disampaikan Habiburokhman, Prabowo yang juga menjabat Ketua Umum Partai Gerindra itu berkomitmen menjaga kepercayaan dari Jokowi. Kepercayaan itu berupa penugasannya sebagai Menteri Pertahanan. Tugas itu dijalankan Prabowo dengan maksimal sehingga dinilai sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Presiden Joko Widodo (kanan) memberi salam kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) saat acara perayaan HUT Ke-8 Partai Perindo di iNews Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022).
Dalam konteks pemilu mendatang, menurut Habiburokhman, Prabowo bertekad melanjutkan seluruh program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi. Karena itu, komunikasi antara Gerindra dan PDI-P terus dilakukan dalam level tertinggi antar-ketua umum partai.
”Komunikasi dilakukan Pak Prabowo dan Ibu Megawati (Ketua Umum PDI-P). Kami berharap dukungan dan restu dari Ibu Mega ke Pak Prabowo dapat semakin nyata jelang Pemilu 2024. Sesuai rapat pimpinan nasional, Prabowo sebagai capres, sampai sekarang masih,” tambahnya.
Prabowo bertekad melanjutkan seluruh program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi.
Seperti diberitakan, pada pertemuan Jokowi dan Megawati akhir pekan lalu terdapat pembahasan mengenai calon presiden dalam Pemilu 2024. Hasil penelusuran Kompas di Istana, nama Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kemungkinan besar diajukan oleh Presiden untuk diusung oleh PDI-P. Selain dari potensi menang pemilu, Presiden juga punya keyakinan, Prabowo dan Ganjar bisa meneruskan program warisan Jokowi.
”Presiden tidak mengarahkan pada satu orang. Dua nama itu diajukan dan menyerahkan keputusannya kepada Megawati,” kata sumber tersebut (Kompas, 21/3/2023).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan pun menilai sebagian aura Jokowi telah berpindah ke Prabowo. Hal itu tampak saat keduanya menghadiri peresmian Gedung PYCH di Jayapura.
”Kami mengamati akhir-akhir ini Pak Prabowo sering bepergian dengan Pak Jokowi. Sebagian aura Pak Jokowi sudah pindah ke Pak Prabowo,” ucap Budi yang turut hadir di acara peresmian tersebut, seperti dibagikan di Youtube oleh akun Kompas TV.
REPUBLIKA/ WIHDAN HIDAYAT
Kepala BIN Budi Gunawan menerima ucapan selamat dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri usai pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9).
Saat Budi mengucapkan itu, Presiden Jokowi yang duduk bersebelahan dengan Prabowo tampak tertawa. Sementara itu, Prabowo hanya tersenyum sembari mengatupkan kedua tangan ke arah Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Budi menyebut Prabowo memandang sosok Jokowi sebagai gurunya. Dia juga mendoakan agar Prabowo sehat, lancar, dan sukses dalam kontestasi Pemilu 2024.
Menanti titik temu
Menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes, kegiatan promosi Presiden Jokowi mampu meningkatkan elektabilitas Prabowo meski tidak signifikan. Tindakan Presiden juga dinilai mampu memecah kebuntuan capres-cawapres bagi partai politik.
”Pada saat yang sama, tindakan Jokowi menyisakan dilema bagi partai politik, khususnya Gerindra dan PDI-P. Keduanya masih kukuh mencalonkan dari internal partai masing-masing,” katanya.
Kegiatan promosi Presiden Jokowi mampu meningkatkan elektabilitas Prabowo meski tidak signifikan (Arya Fernandes).
Dilema yang dimaksud merujuk pada potensi orang yang diajukan Presiden dalam pertemuannya dengan Megawati, yaitu Prabowo dan Ganjar. Karena berasal dari dua partai yang berbeda, kata Arya, butuh kompromi antara PDI-P dan Gerindra dalam memutuskan siapa yang jadi capres-cawapres.
Meskipun demikian, capres dari PDI-P masih menunggu keputusan dari Megawati. Pengumuman capres ini diprediksi mampu memperjelas peta politik dan mengubah koalisi yang telah terbentuk.
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN
Peneliti CSIS, Arya Fernandes
Koalisi yang terdampak, menurut Arya, adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dibangun oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Demikian pula terhadap Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.
”Koalisi yang terdampak adalah koalisi yang beranggotakan partai di lingkaran pemerintah. Dalam hal ini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu,” kata Arya.
Hal ini karena kedua koalisi belum mengumumkan pasangan capres-cawapres dan progresnya belum signifikan. Selain itu, mereka juga bersikap terbuka sehingga peta kontestasi Pemilu 2024 masih cair.