Pengurus LPTNU Laporkan Jumlah Perguruan Tinggi NU yang Tumbuh Pesat
Kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Lembaga Perguruan Tinggi NU melaporkan pertumbuhan pesat perguruan tinggi NU dalam 10 tahun ini. Jumlahnya kini mencapai 254 perguruan tinggi di seluruh Tanah Air.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menggelar audiensi dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, jajaran pengurus Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama atau LPTNU melaporkan pertumbuhan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama secara nasional yang tumbuh sangat pesat dalam 10 tahun terakhir. Saat ini, jumlah perguruan tinggi Nahdlatul Ulama mencapai 254 lembaga pendidikan.
Dalam pertemuan itu, Wapres Amin meminta agar pertumbuhan kuantitatif ini bisa diimbangi dengan pertumbuhan yang sifatnya kualitatif. ”Artinya, mutu perguruan tinggi NU juga bisa tumbuh dengan baik,” ujar Wapres, seperti diungkapkan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, terkait pertemuan yang digelar di kediaman resmi Wapres, di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua LPTNU Amien Suyitno, Wakil Sekretaris Widya Priyahita, serta anggota pengurus, yakni Ifan Haryanto, Ojat Darojat, dan Rizqon Halal Syah Aji. Selain melaporkan progres jumlah lembaga pendidikan yang tergabung dalam LPTNU, jajaran pengurus LPTNU juga melaporkan akan melaksanakan rapat kerja nasional (rakernas) dan meminta kesediaan Wapres untuk membuka acara tersebut.
”Dilaporkan oleh mereka bahwa hendak melaksanakan rakernas di Medan pada 6-9 Maret 2023. Oleh karena itu, mereka mengundang Wapres untuk membuka acara rakernas,” kata Masduki menambahkan.
Dilaporkan oleh mereka bahwa hendak melaksanakan rakernas di Medan pada 6-9 Maret 2023. Oleh karena itu, mereka mengundang Wapres untuk membuka acara rakernas.
Terkait jumlah perguruan tinggi NU yang tumbuh pesat, Wapres Amin meminta agar dalam rakernas nanti LPTNU membicarakan tentang penyusunan kurikulum yang sama untuk semua PTNU. Kurikulum ini terutama harus memiliki kesamaan pemahaman mengenai Ahlussunnah Waljamaah (orang-orang yang selalu berpedoman pada sunah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, baik secara aspek akidah, agama, amal-amal lahiriah, maupun akhlak hati).
”Itu akan dirumuskan sehingga nanti PTNU mulai dari Sabang hingga Merauke yang sudah berdiri di mana-mana itu paham dan ajarannya sama. Dengan demikian, mereka tetap menjadi kader Islam moderat di Indonesia,” tutur Masduki menjelaskan.
Wapres Amin menekankan bahwa Islam di Indonesia nantinya akan bertumbuh bertumpu pada kader-kader yang tumbuh dari perguruan tinggi NU. Selain terkait kurikulum, rakernas juga akan membahas pula tentang tata kelola dan pola kerja sama antara PTNU agar perguruan tinggi yang dinilai telah maju dapat menjadi contoh panutan bagi perguruan tinggi lainnya.
Bagaimana yang sudah maju, seperti Unusa Surabaya, Unisma Malang, Unwahas Semarang, dan lain sebagainya, supaya bekerja sama dengan yang akan maju sehingga ada sinergi dan kerja sama.
”Bagaimana yang sudah maju, seperti Unusa Surabaya, Unisma Malang, Unwahas Semarang, dan lain sebagainya, supaya bekerja sama dengan yang akan maju sehingga ada sinergi dan kerja sama,” ujar Masduki.
Rencana strategis lainnya yang juga akan dibahas di rakernas adalah bagaimana semua PTNU dapat maju bersama dengan potensi lokal melalui kerja sama dengan daerah masing-masing. ”Lalu akan dibicarakan hubungan usaha dan industri yang ada di lingkungan strategis masing-masing supaya bekerja sama dengan LPTNU,” kata Masduki.
Cara pikir rasional
Menanggapi laporan tersebut, Masduki mengatakan, Wapres mengapresiasi pertumbuhan PTNU dan berpesan agar jumlah PTNU yang kian bertambah harus diimbangi juga dengan peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. ”Wapres berharap terus dipacu mutu pendidikannya, jangan hanya dipacu kuantitasnya,” ucapnya.
Wapres menekankan, keseimbangan antara mempertahankan tradisi yang baik dan pengembangan-pengembangan baru membuat semakin maju ke depan.
Menurut Wapres, majunya kualitas PTNU dapat mengembangkan cara berpikir rasional masyarakat dengan tidak meninggalkan tradisi yang sudah ada. ”Wapres menekankan, keseimbangan antara mempertahankan tradisi yang baik dan pengembangan-pengembangan baru membuat semakin maju ke depan,” ujar Masduki.
Sebelumnya, seusai membuka Muktamar Internasional I Fikih Peradaban yang merupakan rangkaian Peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023), Wapres Amin juga sempat menyebut tentang kualitas perguruan tinggi NU di hadapan Wakil Imam Akbar Al-Azhar Syekh Muhammad al-Dhuwaini. Wapres juga mengungkapkan bahwa Universitas Al-Azhar, Mesir, menjadi tujuan utama pelajar Muslim Indonesia dalam melanjutkan pendidikan.
Saat ini, terdapat lebih dari 10.300 mahasiswa Indonesia di Mesir atau sekitar 76 persen dari total warga negara Indonesia di Mesir yang sebanyak 13.550 orang. Hal ini, kata Wapres, tidak lepas dari dukungan Pemerintah Mesir yang memberikan beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa Indonesia.
”Setiap tahun cenderung terjadi peningkatan penerima beasiswa dan tahun ini lebih dari 170 mahasiswa Indonesia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar,” tutur Wapres Amin.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai upaya meningkatkan kerja sama di sektor pendidikan, Wapres Amin menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Mesir yang ingin melanjutkan studi di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang juga menerima mahasiswa asing, termasuk dari Mesir. Indonesia juga mempunyai universitas terkemuka, termasuk perguruan tinggi NU yang menawarkan program internasional.
Syekh Al-Dhuwaini menegaskan bahwa pemikiran NU adalah pemikiran mulia dengan metodologi yang sudah teruji dan sejalan dengan pemikiran yang dimiliki Al-Azhar. ”Oleh karena itu, kerja sama ke depan Al-Azhar dan NU kiranya didorong,” kata Syekh Al-Dhuwaini.
Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.