Agar bisa lebih cepat beradaptasi pada lingkungan strategis dan teknologi, awak kapal perang RI akan didesain berusia lebih muda.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
EDNA CAROLINE PATTISINA
Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali berfoto bersama para komandan komando utama TNI AL, Rabu (25/1/2023), di Kolinlamil, Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS — Agar bisa lebih cepat dan mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan lingkungan strategis, TNI Angkatan Laut beradaptasi di bidang sumber daya manusia. Komandan Kapal Perang RI akan diperuntukan bagi mereka yang berusia lebih muda dari yang sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI ALLaksamana Muhammad Ali seusai memimpin upacara serah terima jabatan di lingkungan TNI AL, Rabu (25/1/2023), di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta. Ali mengatakan, lingkungan strategis bergerak cepat dan penuh dinamika. Demikian pula dengan teknologi yang melompat sehingga TNI AL harus mampu beradaptasi atau tergilas.
”TNI AL sebagai komponen utama di laut siap dengan perubahan, terutama revolusi peperangan dan teknologi,” kata Ali.
Terkait hal itu, dia mengatakan, TNI AL akan mengadakan perekrutan yang cukup signifikan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang lebih muda. Sejak tahun 2022, TNI AL telah memiliki tiga satuan pendidikan (satdik) yang tersebar di wilayah barat , tengah, dan timur, yaitu di Tanjung Pinang, Makassar, dan Sorong.
”Utamanya untuk awak agar jam layar atau operasinya lebih banyak karena semakin banyak jam layar, semakin banyak pengalamannya dan karier juga memperhitungkan jam layar,” kata Ali.
Upaya regenerasi dan fokus pada calon-calon awak KRI yang muda dinilai menjadi salah satu terobosan TNI AL.
EDNA CAROLINE PATTISINA
Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali berfoto bersama para komandan komando utama TNI AL, Rabu (25/1/2023), di Kolinlamil, Jakarta.
IIs Gindarsah, Koordinator Lembaga Studi Lab 45, mengatakan, penguasaan teknologi modern memang tidak mengenal batasan usia. Namun, gagasan untuk mempercepat regenerasi personel militer akan meningkatkan prospek transformasi TNI dalam peperangan di Abad XXI.
”Apalagi, revolusi Krida Yudha meniscayakan kemampuan adopsi teknologi persenjataan mutakhir dan adaptasi korps perwira dengan dinamika lingkungan strategis,” kata Iis.
Regenerasi pengawakan alutsista
Ali juga mengatakan, regenerasi untuk pengawakan alutsista yang baru juga dilakukan. Misalnya, diadakan pelatihan untuk pelatih (training of trainer) sehingga TNI AL akan memiliki lebih banyak pelatih. Diharapkan dengan regenerasi yang progresif ini adapatasi dan pewarisan pengetahuan, terutama dalam pengawakan kapal-kapal, bisa berjalan lancar.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan, di tubuh TNI AL ada siklus dalam bidang SDM, yaitu perekrutan, pendidikan, penempatan, perawatan, dan pemisahan. Melihat pentingnya SDM yang lebih cepat beradaptasi dan menguasai peperangan modern, TNI AL kini lebih banyak mengirim perwira untuk sekolah ke luar negeri.
Selain itu, TNI AL juga mengadakan perekrutan bintara khusus. Pekrutan ini menyaring sarjana-sarjana yang punya spesifikasi sesuai dengan ancaman yang mengemuka. Dalam waktu setahun, bintara khusus ini akan masuk program calon perwira.
Danlanal Kendari Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia memimpin penandatangan pakta integritas dalam seleksi penerimaan calon prajurit, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/9/2020). Sebanyak 943 calon siswa Bintara dan Tamtama TNI Angkatan Laut mulai mengikuti seleksi penerimaan.
Dalam serah terima jabatan, Rabu, jabatan-jabatan yang diserahterimakan adalah Panglima Kolinlamil dari Laksda Agus Hariadi kepada Laksda Yayan Sofiyan, Komandan Pusat Penerbang TNI AL dari Laksda Dwika Tjahja Setiawan yang menjadi Asisten Komunikasi dan Elektronika ke Laksma Imam Musani.
Komandan Pusat POM AL diserahterimakan dari Laksda Edwin yang akan menjadi Danpuspom TNI kepada Brigjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso, Komandan Pusat Komando Pasukan Katak dari Laksma Yudhi Bramantyo Nur Sasongko ke Laksma Baroyo Eko Basuki.
Ali mengatakan, regenerasi dari beberapa pejabat TNI AL adalah hal yang wajar dan biasa demi peremajaan organisasi. Ia mengatakan, Kolinlamil memiliki fungsi yang vital dalam rangka melaksanakan angkut militer baik untuk masa damai maupun perang. Kolinlamil selalu ada di tubuh utama TNI karena bertugas melakukan pengangkutan pasukan dan alutsista, baik untuk lintas laut maupun pendaratan administrasi, seperti marinir atau prajurit TNI AD. Untuk transportasi alat utama sistem persenjataan juga dilakukan dari Kolinlamil, seperti mengangkut Tank Leopard.
”Akan terus kita lengkapi dengan kapal-kapal angkut yang baru baik LPD (landing platform dock ) maupun LST (landing ship tank),” kata Ali.
Sementara untuk Pusat Komando Pasukan Katak, selain pembinaan pasukan khusus, tugasnya juga melakukan manajemen operasi khusus. Pasukan katak memang tidak besar karena operasi-operasinya, khusus seperti antiteror atau operasi aju dalam operasi amfibi. Ali berjanji menambah alat-alat khusus Kopaska.