Pertunjukan kali ini menjadi puncak dari kegiatan International Ballet and Dance Intensive yang digelar pada 19-24 Desember 2022 yang melibatkan peserta dari dalam dan luar negeri.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
Pebalet sekaligus pendiri Marlupi Dance Academy atau MDA, Marlupi Sijangga (85), memilih merayakan Natal bersama keluarganya di Jakarta ketimbang di kediamannya di Surabaya. Apalagi, selain kumpul keluarga, Marlupi juga bisa menyaksikan penampilan anak didiknya di MDA dalam gelaran pertunjukan Natal. Gelaran kali ini mengambil kisah klasik Natal tentang boneka prajurit kayu hiasan pohon Natal, si Nutcracker.
Marlupi tampak duduk di balkon samping di deretan terdepan di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, ketika murid-muridnya membuka kisah tentang si Nutcracker. Penari balet menyuguhkan kemeriahan pesta tahunan malam Natal di rumah keluarga Stahlbaum. Ketika tengah malam, pohon Natal tumbuh membesar dan mainan menjadi hidup, termasuk Nutcracker.
Kisah makin seru ketika Nutcracker bertarung melawan pasukan raja tikus. ”Saya surprise dalam lima hari mereka bisa melahirkan pertunjukan Nutcracker. Di luar sana, biasanya butuh bertahun-tahun latihannya, paling cepat satu bulan. Saya, Natal di sini, kumpul keluarga dan penari balet, kebetulan pas ada pertunjukan ini,” kata Marlupi dijumpai seusai pertunjukan, Sabtu (24/12/2022).
Pertunjukan kali ini menjadi puncak dari kegiatan International Ballet and Dance Intensive yang digelar pada 19-24 Desember 2022 yang melibatkan peserta dari dalam dan luar negeri. ”Banyak animo peserta dari luar negeri yang justru meminta Claresta (cucu Marlupi yang menjadi Direktur Pertunjukan Seni MDA) dan timnya memberikan pengajaran ke mereka,” ucap putri Marlupi, Fifi Sijangga, yang turut hadir mendampingi. Fifi membuka cabang MDA di Jakarta pertama kali pada 1993.
Murid MDA memenangi banyak kompetisi, termasuk peringkat pertama kompetisi balet terbesar dan bergengsi sedunia, yaitu Youth America Grand Prix 2018 di New York, Amerika Serikat. Sejak itu, banyak murid dari luar negeri yang tertarik belajar di MDA. Saat ini, MDA memiliki lebih dari 3.500 murid, 40 studio, dan 75 cabang. Menurut Marlupi, balet Indonesia makin mulai banyak dikenal. ”Kita bagus. Banyak orang yang mau belajar,” kata Marlupi yang mendirikan MDA di Surabaya pada 1956. (WKM)