Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, Senin (14/11/2022) pagi. Setelah itu, Presiden Jokowi menjamu sarapan Presiden MBZ di rumahnya.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
Presiden Joko Widodo menyambut langsung Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di bawah tangga pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Surakarta, Senin (14/11/2022) sekitar pukul 06.20. Salam dan peluk hangat menjadi ucapan selamat datang untuk Presiden MBZ yang berhubungan baik dengan Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memperkenalkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang juga putranya. Turut menyambut Menteri BUMN Erick Thohir.
Keduanya langsung mengendarai kendaraan yang sama menuju Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta. Iringan sepeda motor pengawal maupun rangkaian kendaraan rombongan pun mengular di jalan Kota Surakarta. Para siswa menyambut di tepian jalan sembari mengibarkan bendera kedua negara.
Setiba di masjid, Presiden Jokowi dan Presiden MBZ menunaikan ibadah shalat. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi dan Presiden MBZ. Dalam peresmian ini hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Peresmian diakhiri dengan penanaman dua pohon sala (Couroupita guanensis) yang sempat disebut sebagai salah satu asal nama Kota Solo. Presiden MBZ dan Presiden Jokowi pun berjongkok menyekopkan tanah kemudian mengairinya.
Masjid yang dibangun pada lahan seluas 3 hektar di Gilingan, Banjarsari, Surakarta, tersebut merupakan pemberian dari Presiden UEA yang saat dimulai pembangunan masih menjabat sebagai Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. Pemerintah Indonesia menyediakan lahan milik negara dan pembangunan dilakukan PT Waskita Karya sebagai pemenang tender yang memulai kontrak sejak Mei 2021 hingga Agustus 2022 senilai 19 juta dollar AS.
Masjid ini dibangun seperti Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi dengan empat menara menjulang. Selain itu, masih ada satu kubah utama yang juga dikelilingi kubah-kubah kecil. Masjid Raya Sheikh Zayed dihiasi ornamen khas Timur Tengah yang dipadukan unsur Indonesia dengan hadirnya motif batik di beberapa lokasi.
Dengan luas bangunan utama masjid 8.400 meter persegi, setidaknya 12.000 umat bisa beribadah di masjid itu. Pembangunan dilakukan di area lahan seluas 26.581 meter persegi. Adapun bangunan masjid tiga lantai serta dilengkapi dengan lift. Lahan parkir seluas 3.500 meter persegi juga tersedia.
Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis menilai Masjid Raya Sheikh Zayed ini akan menjadi cermin persahabatan kedua negara.
”Hibah Masjid Raya Sheikh Zayed ini akan menjadi simbol hubungan persaudaraan dan kerja sama yang erat antara Indonesia dan PEA. Terlebih bentuknya sendiri merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi yang mencerminkan kesamaan pandangan kedua negara tentang pentingnya toleransi dan kerukunan umat beragama,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.
Selain itu, menurut Husin, saat ini sedang berlangsung pembahasan mengenai pendirian Solo Islamic Center di dekat Masjid Raya Sheikh Zayed yang akan melengkapi masjid tersebut.
Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi dapat dianggap sebagai wajah Islam di UEA yang dibangun oleh mendiang Sheikh Zayed. Masjid di Abu Dhabi ini sekaligus menjadi sarana untuk mewujudkan pesan Islam tentang perdamaian dan toleransi bagi orang-orang dari semua agama.
Begitu pula Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo. Pintunya terbuka untuk semua orang. Ini sekaligus menunjukkan wajah Islam di Indonesia, Islam wasatiyah. Toleransi, menurut Husin, adalah salah satu dari banyak kesamaan nilai antara Indonesia dan UEA.
”Masjid ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah dan pusat budaya, tetapi juga akan menjadi lokasi wisata religi yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya,” tambahnya.
Dua hari sebelum peresmian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki meninjau kesiapan masjid. Ia pun berpesan supaya operasional dan pemeliharaan masjid dilakukan dengan baik.
”Pemerintah Kota Solo agar bersinergi dan berbagi peran dengan Kementerian Agama untuk pemeliharaannya. Sangat disayangkan jika masjid sebesar dan sebagus ini tidak dirawat dengan baik,” ujarnya.
Presiden MBZ tiba di Indonesia untuk menghadiri undangan pada KTT G20 di Bali. Awalnya, masjid raya akan diresmikan pada 17 November setelah KTT, tetapi kemudian diputuskan agar jadwal peresmian dipercepat.
Selepas meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, Presiden Jokowi menjamu Presiden MBZ sarapan di kediaman pribadinya di kawasan Sumber, Surakarta. Hadir pula di meja makan tersebut, selain Gibran, putra bungsu Jokowi (Kaesang Pangarep), serta menantunya, Bobby Nasution. Adapun Presiden MBZ disertai putranya, Sheikh Hamdan bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan adiknya.