Hendrayudha: Dengan Indo Defence Kita Harapkan Ada Wadah Interaksi.
Indo Defence 2022 diharapkan menjadi ajang interaksi yang membawa industri pertahanan Indonesia lebih dikenal secara global.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·5 menit baca
Pelaksanaan pameran pertahanan Indo Defence 2022 pada 2 – 5 November 2022 ini memiliki banyak tujuan yang terkait dengan pertahanan Indonesia. Tidak saja para pemangku kepentingan bisa melihat produk-produk terbaru teknologi pertahanan, tetapi yang lebih penting adalah memasukkan Indonesia ke dalam rantai pasok global industri pertahanan dunia.
Data terakhir, jumlah perusahaan peserta pameran mencapai 905, industri nasional baru mencakup 155 di antaranya. Pada akhirnya, industri pertahanan nasional yang kuatlah yang akan mendukung pertahanan nasional. Untuk itu, Kompas mewawancarai Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Dadang Hendrayudha, Selasa (1/11/2022). Jenderal aktif berbintang dua ini menjadi ujung tombak pameran yang diadakan Kementerian Pertahanan ini. Berikut petikan wawancaranya:
Terkait tema Indo Defence tahun ini, “Peace, Prosperity, Strong Defence”, apakah kaitannya dengan tujuan Kementerian Pertahanan ?
Untuk konteks peace atau perdamaian, ini kaitannya dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Komitmen kita adalah untuk mewujudkan atmosfer yang harmonis untuk hidup damai berdampingan bersama semua pihak.
Indo Defence adalah ajang untuk tukar informasi, teknologi, pandangan, dan melihat belanja pertahanan adalah investasi untuk menciptakan perdamaian. Ini lalu masuk ke tema kedua yaitu prosperity atau kesejahteraan. Indo Defence adalah bagian dari konsep diplomasi pertahanan Indonesia untuk meningkatkan interdepedensi untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran. Kita berharap, pameran ini bisa memberikan kontribusi bagi perkembangan industri pertahanan di Indonesia.
Yang ketiga, strong defence, yaitu pertahanan yang kuat, salah satunya ditopang oleh kemandirian dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan berupa alutsista. Kemandirian ini sangat tergantung pada kemampuan industri pertahanan kita. Bangun industri pertahanan, berarti bangun pertahanan. Perlu ada kerja sama antar industri pertahanan, baik dalam dan luar negeri. Kerja sama yang meningkatkan kemampuan itu kita harapkan bisa terjalan lewat Indo Defence 2022.
Presiden Joko Widodo menggariskan agar belanja pertahanan dijadikan investasi. Bagaimana Indo Defence 2022 ini bisa berkontribusi pada hal ini ?
Dengan Indo Defence ini kita harapkan ada wadah interaksi. Semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, industri pertahanan, pengguna, akademisi, dan profesional kita harapkan akan hadir dan berinteraksi di sini. Dengan adanya pameran ini juga jadi etalase bagi industri pertahan kita sehingga bisa bangun kerja sama dengan luar negeri. Tentunya kita harap, global jadi lebih percaya pada kita.
Kaitannya dengan investasi pertahanan ada dua sisi. Yang pertama, investasi pertahanan dapat berupa terciptanya kondisi aman dan damai yang mendorong terwujudnya iklim pertumbuhan ekonomi menuju negara sejahtera. Kedua, investasi pertahanan dapat juga berupa terbangunnya kemampuan industri pertahanan dan industri lainnya di Indonesia.
Beberapa perusahaan yang tengah proses negosiasi dengan Indonesia akan hadir. Bagaimana kaitan antara kebijakan Menteri pertahanan dalam pengadaan alutsista dengan lndo Defence 2022?
Kebutuhan alutsista tertentu memang masih dipenuhi dari produk luar negeri. Beberapa di antaranya juga masih dalam proses pengadaan dan ikut dipamerkan. Harapannya, para calon pengguna yaitu TNI bisa mendapat gambaran tentang alutsista itu. Biar mereka yakin, apakah benar kita akan pakai alat tertentu. Nantinya, TNI bisa memberi masukan tentang karakteristik alutsista juga kebutuhan operasi di sini. Kita juga bisa lihat, peluang-peluang kerja sama antara produsen luar, indhan dalam negeri, dan TNI dalam pemeliharaan terencana selama siklus daur hidup alutsista tersebut.
Kalau kaitan lndo Defence 2022 dengan keinginan pemerintah untuk memasukan industri-industri pertahanan lndonesia dalam global supply chain?
Kita itu sudah punya 207 industri pertahanan. Ada 155 yang ikut Indo Defence. Kita harapkan industri global akan melihat, oh begini kemampuan indhan kita. Kalau sudah terjalin pemahaman, kan bisa lebih mendorong terciptanya kerjasama antar industri dan antar negara dalam sebuah proses produksi alutsista dan proses pemeliharaannya.
Kita harapkan, dengan kerja sama itu, ada kesempatan bagi industri pertahanan Indonesia untuk masuk ke rantai pasok internasional untuk mendukung produksi dan pemeliharaan alutsista yang digunakan oleh negara-negara di dunia. Kerja sama dengan Defend ID dan indhan swasta tidak saja di bisa di bidang produksi, tapi juga pemasaran, pengembangan produk dan teknologi.
Apakah ada produk-produk unggulan dari lndonesia yang menurut Bapak bisa menarik perhatian asing ?
Ada. Indhan kita sudah punya beragam produk dan kemampuan. Bisa dilihat dari produksi alat-peralatan pertahanan dan keamanan. Untuk matra darat ada medium tank, panser Anoa, panser Badak, kendaraan taktis, kendaraan NUBIKA, kendaraan Dapur Lapangan, Kendaraan Peluncur Roket, kendaraan Jihandak, Kendaraan Komando dan Kendali, Berbagai Senjata ringan dan amunisi, Remote Control Weapon System (RCWS).
Untuk matra laut ada Kapal Perusak Kawal Rudal (Frigate), Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV / Korvet), Kapal Rumah Sakit, Kapal Landing Platform Dock (LPD), Kapal Angkut Tank, Kapal cepat rudal (KCR), Kapal patrol cepat, combat boat, Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), tank boat. Di matra udara kita sudah punya pesawat CN 235, pesawat N212, dan pesawat N219. Juga ada kemampuan MRO – pemeliharaan perbaikan dan overhaul untuk pesawat terbang, kapal laut dan kendaraan tempur.
Apakah ada alutsista-alutsista modern yang kira-kira menjadi highlight dari pameran ini ?
Ada. Yang menarik itu biasanya yang punya efektifitas tinggi yang diwujudkan dengan memilki daya gempur tinggi, daya gerak maksimal, berteknologi terkini dan memiliki efesiensi operasional yang memadahi serta ramah lingkungan.
Nanti kita bisa lihat ada pesawat tempur, peawat patroli maritim, kapal selam dan kapal perang permukaan, tank dan panser, kendaraan taktis untuk personil, peluncur roket, komando dan pengendalian, nuklir biologi dan sejata kimia, sensor, radar, dan sistem kendali senjata. Juga pastinya wahana tempur nirawak