Soal Penggunaan Gas Air Mata, Polri: Jangan Buru-buru Menyimpulkan
Soal penggunaan gas air mata yang ditujukan kepada suporter di Kanjuruhan yang dituding menyebabkan banyak korban tewas, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo meminta publik bersabar menunggu hasil investigasi.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga saat ini, Polri akan fokus untuk membantu mengidentifikasi para korban yang meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo juga meminta agar publik tidak terburu-buru menyimpulkan perihal penyebab meninggalnya ratusan orang dalam insiden tersebut.
Irjen Dedi Prasetyo, Minggu (2/10/2022), mengatakan, saat ini, fokus Polri adalah membantu dan bekerja sama dengan tim medis setempat untuk memberikan pelayanan medis kepada korban. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa.
Untuk itu, lanjut Dedi, telah diberangkatkan tim Disaster Victim Investigation (DVI) dari Mabes Polri Jakarta ke Malang, serta pengerahan tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara yang berada di Malang, Kediri, dan Surabaya. Menurut Dedi, tim DVI tersebut akan membantu tim DVI setempat untuk mengidentifikasi korban agar dapat sesegera mungkin dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan.
”Dengan jumlah korban yang cukup banyak, tim DVI juga harus bekerja keras untuk segera melakukan identifikasi terhadap korban MD karena tempat untuk menyimpanan jenazah di rumah sakit jumlahnya terbatas,” kata Dedi.
Terkait dengan penggunaan gas air mata yang ditujukan kepada suporter yang dituding menyebabkan banyak korban tewas, Dedi meminta agar publik bersabar. Sesuai dengan arahan Presiden, kata Dedi, penyidik kepolisian akan bekerja dan nanti hasilnya akan disampaikan kepada publik.
”Dievaluasi dulu secara menyeluruh. Kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan, secara menyeluruh agar komprehensif. Nanti hasil secara menyeluruh akan disampaikan,” ujar Dedi.
Untuk itu, kata Dedi, pada siang ini, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo bertolak ke Malang sebagaimana perintah dari Presiden Joko Widodo. Di sana, Kapolri akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Usut tuntas
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, melalui rekaman video, menyampaikan, Komnas HAM menyesalkan terjadinya kerusuhan yang menyebabkan 129 orang meninggal, ratusan lainnya cedera, serta kerusakan properti pasca-pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10) malam. Komnas HAM juga meminta agar pemerintah bertanggung jawab terhadap tragedi kemanusiaan yang diakibatkan peristiwa kerusuhan tersebut.
Ahmad menyampaikan, pihaknya meminta Polri agar mengusut kasus ini hingga tuntas. Selain itu, ia pun menyatakan akan segera mengirimkan tim pemantauan langsung ke Malang. ”Tim pemantauan untuk melakukan investigasi dari aspek-aspek hak asasi manusia terhadap peristiwa ini,” kata Ahmad.