Siap Hadir dan Buka Muktamar, Presiden Jokowi Apresiasi Kiprah Muhammadiyah
Presiden Jokowi mengapresiasi gerak Muhammadiyah. Kepala Negara pun berencana hadir dan membuka Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang menurut rencana digelar di Surakarta pada November 2022.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo saat menerima Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Istana Merdeka, Jakarta, mengapresiasi peran aktif organisasi tersebut yang turut memulihkan perekonomian nasional pascapandemi Covid-19. Apresiasi pun diberikan atas komitmen Muhammadiyah untuk terus membangun Indonesia melalui berbagai sektor.
”Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi atas gerak Muhammadiyah, termasuk untuk bergerak di bidang ekonomi,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya seusai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (16/9/2022).
Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi atas gerak Muhammadiyah, termasuk untuk bergerak di bidang ekonomi.
Pada kesempatan tersebut, Haedar menurutkan Muhammadiyah kelak akan terus melakukan usaha-usaha pembangunan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan ekonomi sampai ke seluruh Tanah Air. ”Bahkan, kami membuka Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malaysia dan Muhammadiyah Australia College di Melbourne,” ujarnya.
Selain itu, Haedar menjelaskan bahwa pada pertemuan dengan Kepala Negara tersebut pihaknya secara langsung mengundang Presiden Jokowi untuk hadir serta membuka Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Muktamar dimaksud, menurut rencana, akan dilaksanakan di Stadion Manahan, Surakarta, pada November 2022.
”Alhamdulillah Bapak Presiden menyampaikan kesediaannya hadir dan membuka muktamar. Maka, dengan ini, kami, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah, mempermaklumkan kepada publik bahwa Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden,” ujar Haedar.
Alhamdulillah Bapak Presiden menyampaikan kesediaannya hadir dan membuka muktamar. Maka, dengan ini, kami, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah, mempermaklumkan kepada publik bahwa Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden.
Menurut Haedar, sejumlah materi yang akan dibahas pada muktamar nanti telah dipersiapkan PP Muhammadiyah. Materi tersebut, semisal, tentang risalah Islam berkemajuan sebagai pandangan agama yang damai, menyatukan, dan memajukan kehidupan bangsa.
Di samping itu, isu-isu strategis keumatan dan kebangsaan juga turut menjadi topik pembahasan pada acara tersebut. ”Kami juga akan membahas masalah-masalah penting strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, selain program dan pemilihan pimpinan,” kata Haedar.
Risalah perempuan berkemajuan
Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini menyampaikan, dalam muktamar nanti Aisyiyah akan menyajikan pedoman mengenai risalah perempuan berkemajuan dalam muktamar yang akan dihadiri oleh 3.500 peserta dari Aisyiyah. Ada harapan pembahasan materi tersebut dapat mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan turut mengisi Indonesia menjadi lebih kuat.
”Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasulullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju,” kata Siti.
Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasulullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju.
Adapun Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan bahwa pada muktamar tahun ini Muhammadiyah akan memanfaatkan teknologi informasi dalam serangkaian kegiatan Muktamar Ke-48. Pemanfaatan teknologi informasi ini termasuk pada pemilihan pimpinan Muhammadiyah.
”Jadi, tidak lagi memilih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan e-voting karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan,” kata Abdul Muti.
Jadi, tidak lagi memilih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan e-voting karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan dengan PP Muhammadiyah yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.