Gladi Kotor Upacara 17 Agustus di Istana Digelar Sama seperti Sebelum Pandemi
Dari 77.000 undangan bagi masyarakat untuk mengikuti upacara secara virtual, sudah terisi sebanyak 55.000 orang. Sekitar 2.000 undangan upacara yang hadir fisik juga sudah sepenuhnya terisi.
JAKARTA, KOMPAS — Istana Kepresidenan Jakarta telah dua kali menggelar gladi kotor upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan urutan upacara Hari Kemerdekaan Ke- 77 RI yang sesungguhnya. Gladi kotor yang diikuti oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka serta pasukan dari TNI dan Polri ini sama persis seperti upacara sebelum pandemi Covid-19.
”Kita akan kembali seperti sebelum Covid-19, di 2019 kita full merayakan HUT RI dan yang ke-77 ini kita kembali penuh dengan pasukan Paskibra, kita kerahkan 17-8-45 semuanya dengan full tim,” ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono selaku Ketua Pelaksana Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI ketika memberikan keterangan pers di sela-sela gladi kotor Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Istana Merdeka, Minggu (14/8/2022).
Selain Paskibraka yang sudah dalam formasi lengkap, Istana juga akan kembali menggelar kirab bendera pusaka dari Lapangan Monas menuju Istana Kepresidenan. Bendera pusaka yang dibawa dari Monas tidak akan dikibarkan, tidak boleh disentuh, dan akan tetap berada di dalam kotak khusus selama upacara.
”Sampai hari ini gladi kotor ke dua, masih banyak, masih perlu dirapikan langkah-langkah, termasuk juga tadi saya melihat waktu. Waktu kami hitung durasi 1 menit, dua menit itu pengaruh terhadap waktu yang kita akan tetapkan untuk Detik-detik proklamasi,” tambah Heru.
Baca juga: Inilah Tim Sabang yang Kibarkan Merah-Putih di Istana Merdeka
Gladi kotor dimulai dengan masuknya pasukan dari matra TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan Kepolisian RI ke lapangan upacara untuk kemudian diikuti oleh perangkat upacara lainnya. Selanjutnya, Presiden, Ibu Negara, Wakil Presiden, dan istri Wakil Presiden disimulasikan memasuki tempat upacara.
Momentum Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia akan ditandai dengan tembakan dentuman meriam. Upacara Detik-detik Proklamasi dimulai kurang lebih pukul 09.35 WIB dan Detik-Detik Proklamasi sekitar pukul 10.07 WIB.
Gladi kotor kemudian dilanjutkan dengan simulasi pengibaran Sang Merah Putih menggunakan bendera latihan hingga selesainya peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Gladi kotor tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar oleh pihak Istana Kepresidenan setelah pada hari Sabtu (13/8/2022) gladi kotor pertama digelar.
Selain kemeriahan gladi kotor, halaman Istana Merdeka juga tampak bersolek dengan mulai selesainya pembangunan tribune penonton di kiri dan kanan istana dengan pilar-pilar besar menyerupai pilar Istana Kepresidenan. Konsep dekorasi panggung perayaan kemerdekaan kali ini adalah menggali sejarah bangsa Indonesia.
”Adanya kejayaan kita, adanya kejayaan Majapahit, Sriwijaya, Mataram, kita gali, kita jadikan satu termasuk juga menggali kebudayaan-kebudayaan zaman dulu kerajaan-kerajaan itu, itu kita terispirasi dan menjadikan satu untuk dekorasi di istana kali ini,” ucap Heru.
Minat tinggi
Saat ini panitia juga masih belum memutuskan terkait baju tradisional yang akan digunakan dalam upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan. Masyarakat juga diharapkan turut menyemarakkan upacara dengan menggunakan busana adat untuk menyempurnakan dan melestarikan budaya.
”Lagi dipilih ada 3-4 (baju) belum kepilih. Belum, kandidat daerah belum tahu masih ada tiga daerah. Belum, sih. Untuk masyarakat kami harapkan juga datang dengan berbagai pakaian sehingga masing-masing undangan kan melihat: ’oh ini bagus’,” tambah Heru.
Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, tahun ini, upacara juga akan dihadiri tamu undangan secara fisik dalam jumlah terbatas dan secara virtual. Sekretariat Presiden masih membuka pendaftaran bagi peserta yang ingin hadir daring melalui laman Pandang Istana yang beralamat di www.pandang.istanapresiden.go.id.
Heru menjelaskan bahwa dari 77.000 undangan bagi masyarakat untuk mengikuti upacara secara virtual, sudah terisi sebanyak 55.000 orang. Selain itu, Sekretariat Presiden juga membuka sekitar 2.000 undangan upacara fisik pada Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Ke-77 Republik Indonesia dan sekitar 2.000 undangan fisik pada upacara penurunan bendera yang telah sepenuhnya terisi.
”Yang 2.000 itu, di hari kedua atau ketiga sudah full sudah tutup. Nanti di tahun depan kita coba lebih banyak lagi mengundang. Tapi kan tempatnya terbatas. Yang mendaftar, sudah mendaftar enggak bisa, kita alihkan mendaftar virtual yang tadinya offline dia enggak bisa kami ada data, kami undang di virtual,” ucap Heru.
Masyarakat umum juga dipersilakan jika ingin menonton di depan Istana Kepresidenan. ”Ya, hiburan untuk masyarakat, kita siapkan untuk menonton. Kami berkoordinasi dengan Pemda DKI supaya Monas itu bisa, masyarakat bisa melihat arak-arakannya dan titik tertentu mereka juga bisa melihat secara virtual nanti,” tambahnya.
Terkait kesiapan Paskibraka, Heru menilai bahwa kesiapan mereka sudah sempurna. Menurut Heru, pengukuhan Paskibraka akan dilakukan pada Senin (15/8/2022) sore.
”Saya lihat langkahnya tadi waktu menerima naskah Proklamasi, menerima bendera pusaka, lantas turun di sini langkah turun membawanya sudah sempurna tinggal sedikit-sedikitlah. Waktu sekian detik, 5-6 detik itu, waktu langkahnya kita sempurnakan. Mudah-mudahan lancar dan adik-adik kita tetap sehat pas hari H,” tambahnya.
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina menambahkan bahwa formasi lengkap Paskibraka ini memberikan semangat bagi anggota Paskibraka untuk berlatih. ”Ini memberi sinyal di daerah, menunjukkan Indonesia yang tangguh, tim lengkap,” ucap Rima.
Tim Paskibraka berasal dari perwakilan 34 provinsi. Setiap provinsi mengirimkan satu pasang anggota Paskibraka. ”Kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila. Adik-adik sungguh mencerminkan bagaimana generasi Indonesia masa depan. Ketika saatnya nanti menjadi pemimpin Indonesia. Selama pemusatan pelatihan mereka melaksanakan nilai Pancasila secara nyata,” tambah Rima yang merupakan pembina di program pemusatan diklat Paskibraka.