TNI AU mengadakan dua latihan penting untuk meningkatkan interoperabilitas bersama militer Amerika Serikat.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara melatih pelbagai skenario bersama tentara Amerika Serikat untuk memperkuat interoperabilitas dalam latihan militer, Super Garuda Shield 2022.
Latihan yang dilakukan di antaranya Operasi Mobilitas Udara (OMU) dan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yang merupakan bagian dari Operasi Udara Khusus (OUK).
OMU dilakukan di kawasan Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Sumatera Selatan. Latihan itu berupa Airlanded Alutsista Hirain/Himars Rapid Infilration and C-Rain (Caesar Rapid Infiltration). OMU bertujuan mengangkut personel VVIP, Komando Kendali (kodal), serta memindahkan pasukan/personel, material dan logistik dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan wahana udara.
Dengan pengangkutan satuan artileri medan ini, pasukan kedua negara dapat melakukan bantuan tembakan. TNI Angkatan Darat menggunakan Meriam Caesar, sementara AD AS menggunakan Roket Himars.
”Pertama kalinya kita lakukan interaksi cepat senjata angkatan darat artileri dengan kaliber 155 mm dengan berat 18,4 ton di pindahkan secara mobile ke dalam pesawat Hercules C30 dan melakukan manuver bersama prajurit Amerika Serikat yang menggunakan sistem roket,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang bersama Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo meninjau latihan di Palembang, Selasa (9/9/2022).
Joint Terminal Attack Controller (JTAC) dan tim Amphibious Reconnaissance Platton (ARP) mengontrol pendaratan pesawat Hercules yang akan melaksanakan misi infiltrasi menuju ke daerah operasi di mandala operasi. Pesawat itu yang membawa meriam 155 MM/GS Caesar dari satuan Yonarmed 9/11 Kostrad.
Latihan ini melibatkan dua pesawat Hercules, terdiri dari satu pesawat C-130HS TNI AU dari Skadrom Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan satu pesawat MC-130J dari 353 Special Ops Wing USMC, serta Meriam Caersar 155 MM Yonarmed 9/11 Kostrad TNI Angkatan Darat.
Latgabma SGS 2022 dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama dari pengalaman beberapa dekade negara peserta latihan. Selain itu juga menciptakan komunikasi antarpersonel negara peserta latihan dalam suatu operasi bersama.
Sehari sebelumnya, TNI AU menggelar latihan Night Austere Airfield Operation. Puluhan prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU dan United State Pacific Command (Uspacom) berkolaborasi dalam operasi tersebut.
Prajurit Kopasgat terdiri dari 6 personel Joint Terminal Attack Controller (JTAC) dan 10 personel Airbase Defense Guard (ADG) dari Denmatra 1, 8 personel Direct Action/Force Protection Unit (DA/FPU), dari Satbravo 90 dengan Mission Commander Dandenmatra 1 Kopasgat. Sementara prajurit dari US PACOM terdiri dari 25 personel Amphibious Reconnaissance Platton (ARP) 31st Marine Expeditionary Unit (MEU) dan 8 personel Head Quarter Element(HQ EL).
Austere Airfield Operation merupakan operasi militer dalam rangka mengoperasionalkan landasan udara yang sudah lama tidak pernah dipergunakan untuk pelaksanaan operasi udara militer. Operasi ini, di lingkungan TNI, dikenal dengan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara yang merupakan bagian dari Operasi Udara Khusus.
Latihan diawali dengan konsolidasi. Komandan Denmatra 1 Kopasgat Letkol Pas Tri Kurnianto P.W menegaskan agar para peserta mempergunakan waktu yang ada sebagai ajang mempersiapkan materi latihan. Selain itu juga sebagai kesempatan saling tukar pengalaman dan ilmu kemiliteran. Tahap selanjutnya ialah perencanaan dan peninjauan kembali rencana, dilanjuktan diskusi Subject Matter Expert Exchange (SMEE).
Baru pada Senin dini hari, Senin (8/8/2022), Airlanded Night Austere Airfield Operation dilaksanakan oleh pesawat MC-130 J Hercules US PACAF. Pesawat take off dari Lanud Husein Sastranegara Bandung menuju sasaran di kawasan Lanud Srimulyono Herlambang, Palembang.
Setelah mendarat, pasukan Indonesia merebut towerair traffic controller bandara. Sementara tim FPU dengan 2 rantis P-6 ATAV V3 melaksanakan patroli keamanan di runway dan ring dalam Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.