Datangi Mako Brimob, Putri Candrawathi Belum Diizinkan Besuk Ferdy Sambo
Dapatkan izin psikolog klinis, Putri Candrawathi jenguk sang suami, Irjen Ferdy Sambo ďi Mako Brimob Kelapa Dua, Ďepok. Namun, niatnya itu belum dikabulkan. Sementara itu, Bharada E ditahan di Bareskrim.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR, DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sehari setelah Inspektur Jenderal Ferdy Sambo ditempatkan di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sang istri, Putri Candrawathi membesuknya. Namun, kunjungan itu berbuah hampa karena Putri tak diizinkan untuk bertemu sang suami.
Putri mendatangi Mako Brimob pada Minggu (7/8/2022) sore dengan didampingi kuasa hukumnya, Arman Hanis. Keduanya datang dengan menumpangi dua mobil dengan didamping ajudan. Beberapa waktu sebelumnya, Arman telah mengirim pesan singkat ke kalangan wartawan bahwa ia akan mendampingi Putri ke Mako Brimob dan diperkirakan akan keluar sekitar pukul 17.30.
Sekitar pukul 18.00, dua kendaraan datang dan berhenti persis di depan pintu gerbang Mako Brimob untuk menemui wartawan. Namun, oleh petugas Mako Brimob, Arman diminta untuk mengambil tempat yang agak jauh dari pintu gerbang jika ingin melakukan wawancara dengan wartawan. Wawancara pun digeser ke samping Mako Brimob, di pinggir jalan.
Sebelum wawancara, Arman mengatakan bahwa Putri akan ikut menemui wartawan. Namun, ia mengingatkan bahwa tidak ada tanya jawab. Setelah menunggu beberapa saat, Putri keluar dari kendaraan. Ia mengenakan blazer bermotif batik dipadu celana panjang.
Arman mengatakan, maksud kedatangannya bersama Putri tersebut adalah untuk membesuk Ferdy Sambo. Selain itu, Putri disebutnya telah membawa pakaian untuk Ferdy, suaminya. ”Tapi, hari ini belum sempat ketemu, belum diberikan izin. Mudah-mudahan besok atau hari-hari berikutnya bisa diberikan izin,” kata Arman.
Sejak penembakan yang menewaskan Brigadir atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, diungkap, Putri memperoleh pendampingan psikologi. Saat kasus ini diselidiki Polres Jakarta Selatan, Polri menyebut Nofriansyah tewas akibat saling tembak dengan Bhayangkara Dua E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Insiden itu disebut dipicu tindakan Nofriansyah yang melakukan pelecehan terhadap Putri.
Arman mengatakan, kedatangan Putri ke Mako Brimob tersebut sudah atas sepengetahuan dan persetujuan dari psikolog klinis yang mendampingi Putri. Arman menyebut Putri telah tegar dan kuat menjalani masa sulit ini. Ini pun menjadi kali pertama bagi Putri tampil ke hadapan publik sejak kasus tewasnya Nofriansyah diungkap sekitar pertengahan Juli lalu.
”Dan hari ini kita berusaha untuk bertemu Pak FS (Ferdy Sambo), tapi belum diberikan izin. Mudah-mudahan besok bisa bertemu. Semoga dapat diberikan izin karena bagaimana pun, keluarga dan penasihat hukum berharap bertemu pak FS,” kata Arman.
Ditahan
Di kesempatan itu, Arman bertanya kepada Putri jika hendak memberikan pernyataan di depan wartawan. Putri pun meberikan pernyataan dengan suara pelan dan sesekali tertahan. "Saya, Putri, bersama anak-anak saya, memercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa, agar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini. Dan saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami,” katanya.
Kemudian, Arman menutup wawancara singkat tersebut. Putri pun bergegas masuk ke mobil disusul Arman.
Sementara itu, Eliezer yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka pada kasus tewasnya Nofriansyah, ditahan olehDirektorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri. Ia ditahan bersama ajudan Putri, Brigadir Ricky Rizal. Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal (Pol) Andi Rian Djajadi mengungkapkan, keduanya ditahan di Bareskrim. ”Sudah ditahan di Bareskrim,” kata Andi.