Angkatan Bersenjata AS Pererat Kerja Sama dengan TNI
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Mark A Milley melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Mark A Milley melakukan kunjungan kehormatan ke Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Kunjungan yang pertama dalam 14 tahun terakhir itu bertujuan untuk makin mempererat kerja sama kedua pihak di bidang militer.
Milley tiba di gedung utama Kompleks Mabes TNI, Minggu (24/7/2022) siang. Kedatangan Milley beserta jajaran disambut oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang didampingi istri, Nyonya Hetty Andika Perkasa, yang mengenakan pakaian tradisional.
Andika mengatakan, kunjungan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS tersebut merupakan yang pertama setelah 14 tahun terakhir. Oleh karena itu, kunjungan tersebut dinilainya sebagai momen yang istimewa.
”Jadi, dari situ saja ini menurut saya menunjukkan perhatian. Kita termasuk dalam institusi militer yang menurut kacamata beliau adalah juga prioritas. Ini adalah sesuatu yang bagi saya juga berharga,” kata Andika.
Setelah tiba di Gedung Soedirman Mabes TNI, Andika bersama Milley mengikuti upacara kehormatan di lapangan Plaza Mabes TNI dengan peserta upacara terdiri dari pasukan Kostrad, Marinir, dan Paskhas beserta panji-panji lambang satuan TNI. Seusai upacara kehormatan, Milley beserta rombongan diajak berkeliling ke Mabes TNI AU dan Mabes TNI AL yang berada di Kompleks Mabes TNI Cilangkap.
”Saya merasa mendapat kehormatan karena beliau menyempatkan diri untuk mengunjungi ke sini dan terlebih karena dalam 14 tahun terakhir inilah kunjungan pertama chairman of the joint chief of United States atau panglima dari angkatan bersenjata Amerika Serikat,” kata Andika.
Menurut Andika, selain hubungan persahabatan kedua belah pihak diperkuat, dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan rencana-rencana untuk berlatih bersama. Hal itu akan membuat kedua pihak makin percaya diri dan memiliki kemampuan, khususnya dalam menghadapi tantangan di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk tantangan bencana alam dan misi kemanusiaan.
Dalam kesempatan itu, Milley menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas sambutan yang diberikan kepadanya. Milley juga mengatakan bahwa, baginya, Indonesia adalah negara yang penting, baik dalam skala regional maupun dunia, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Ia juga menyebut militer Indonesia sebagai militer yang kuat dan profesional serta telah menjadi sahabat bagi militer Amerika Serikat selama bertahun-tahun.
”Jadi, saya rasa bersama-sama kita akan bahu-membahu dengan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara, pasukan khusus, demi tujuan bersama, yakni kebebasan,” kata Milley.
Secara khusus, Milley mengatakan, sebagai salah satu kekuatan di Pasifik, Amerika Serikat memiliki kepentingan yang besar terhadap kawasan Pasifik yang bebas dan terbuka. Hal itu pula yang diharapkan dari Indonesia. Untuk itu, Milley memastikan akan membantu dan mendukung Indonesia serta melanjutkan hubungan keduanya di masa mendatang.
Super Garuda Shield 2022
Andika mengatakan, tahun ini TNI akan menggelar latihan militer bertajuk ”Super Garuda Shield 2022” di Indonesia. Latihan militer itu diikuti 14 negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Papua Niugini. Negara berikutnya adalah Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, Perancis, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
Menurut Andika, latihan militer tersebut juga cukup istimewa. Sebab, militer Indonesia dipercaya menggelar latihan militer yang melibatkan banyak negara meski kekuatan militer setiap negara tersebut tidak sama.
Milley menambahkan, latihan itu merupakan kesempatan yang penting bagi militer Amerika Serikat sebab nantinya akan melibatkan hingga 4.000 personel.
Latihan tersebut, lanjut Milley, akan menjadi ajang untuk melatih interoperabilitas, taktik, teknik, dan prosedur yang selama ini telah dilatih setiap personel. Ajang tersebut juga akan menjadi sarana untuk saling mengenal militer satu dengan negara lain yang dinilainya sangat berharga sebagai persiapan ke depan.
Secara terpisah, pengajar hubungan internasional dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Dafri Agussalim, sependapat dengan pernyataan Panglima TNI bahwa kunjungan kehormatan Milley tersebut memiliki arti penting bagi TNI dan Indonesia secara luas. Terlebih, kunjungan tersebut merupakan yang pertama dalam 14 tahun terakhir.
”Ini adalah kunjungan dari seorang kepala staf angkatan bersenjata. Artinya, yang dibicarakan adalah hal-hal yang strategis dan teknis, seperti latihan perang,” kata Dafri.
Dalam konteks yang lebih luas, menurut Dafri, kunjungan Milley tersebut merupakan sinyal kuat, khususnya bagi rival AS di kawasan ini, yakni China, bahwa AS memiliki hubungan yang kuat dengan Indonesia. Dengan demikian, AS akan berada di belakang Indonesia ketika ada ancaman atau masalah, semisal terkait Laut China Selatan.
Demikian pula melalui latihan militer Super Garuda Shield 2022 yang juga diikuti Amerika Serikat, hal itu secara politis memperlihatkan bahwa AS mendukung Indonesia dalam konteks pertahanan dan keamanan di kawasan, khususnya terkait Laut China Selatan. Hal itu tentu sekaligus memberikan sinyal kepada rival AS di kawasan, yakni China, yang sebentar lagi akan dikunjungi Presiden Joko Widodo.