Indonesia-Vietnam Segera Tetapkan Target Baru Perdagangan
Pemerintah mencatat nilai perdagangan Indonesia-Vietnam pada 2021 mencapai lebih dari 11 miliar dollar AS. Jumlah tersebut berada di atas target yang telah ditetapkan, yakni sebesar 10 miliar dollar AS.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah 67 tahun menjalin hubungan diplomatik, nilai perdagangan Indonesia-Vietnam terus mengalami peningkatan. Target baru akan ditetapkan seiring dengan peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara.
Pembahasan peningkatan kerja sama ekonomi menjadi salah satu tema yang dibahas saat Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son dan delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Hadir dalam pertemuan ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi memberikan arahan supaya target baru perdagangan kedua negara dibahas dan ditetapkan. Sejauh ini, tren perdagangan kedua negara terus meningkat.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik, volume perdagangan kedua negara pada 2021 sudah sekitar 11 miliar dollar AS, melebihi target yang ditetapkan sebesar 10 miliar dollar AS. Volume ekspor Indonesia 6,851 miliar dollar AS, sedangkan volume ekspor Vietnam 4,213 miliar dollar AS.
Tahun 2020, volume ekspor Indonesia masih 4,914 miliar dollar AS, sedangkan volume ekspor Vietnam 3,130 miliar dollar AS. Perdagangan kedua negara memang sempat menurun pada 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 5,153 miliar dollar AS pada ekspor Indonesia dan 3,848 miliar dollar AS untuk ekspor Vietnam.
Penguatan perdagangan kedua negara ini sudah dirumuskan sejak 2016 saat Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, pertengahan Mei 2016. Saat itu disepakati target volume perdagangan 10 miliar dollar AS diharapkan bisa dicapai pada 2018.
Dalam pertemuan dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi, pertengahan September 2018, komitmen pencapaian target diperbarui. Namun, target baru terlampaui pada 2021.
Penting bagi kedua negara menetapkan target baru untuk beberapa tahun ke depan
Karena target perdagangan tersebut telah terlampaui, kata Retno, penting bagi kedua negara menetapkan target baru untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini akan dibahas dalam pertemuan komisi bersama Indonesia-Vietnam.
Penguatan kerja sama di bidang investasi juga menjadi perhatian kedua negara. Investasi Indonesia di Vietnam cukup banyak, yakni sudah lebih dari 600 juta dollar AS. Kepada Menlu Vietnam, Presiden Jokowi menitipkan pesan agar para investor Indonesia di Vietnam mendapatkan perlakuan yang adil.
”Tentunya dengan menciptakan kondisi yang kondusif bagi investor sehingga investasi kedua belah pihak akan terus meningkat,” kata Retno.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan mengenai perundingan batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) di antara kedua negara. ”Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya tim teknis negosiator mempercepat perundingan sehingga dapat segera diselesaikan,” ujar Retno.
Adapun Menlu Vietnam menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada Indonesia dalam menangani Covid-19. Bui Thanh Son juga memuji kepemimpinan Indonesia di G20.
”Dia juga menyampaikan dukungan penuh Vietnam terhadap keketuaan Indonesia untuk ASEAN pada tahun depan, tahun 2023,” ujar Retno.