logo Kompas.id
Politik & HukumBung Karno, Guntur, dan...
Iklan

Bung Karno, Guntur, dan Diplomasi Bebas Aktif

Ketika Bung Karno ditahan, Guntur Soekarno kehilangan teman diskusi. Ia pun kemudian berkorespondensi dengan pemimpin negara, seperti Indira Gandhi dan Moammar Khadafi, untuk meminta saran.

Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
· 4 menit baca
Guntur Soekarno dalam acara peluncuran buku <i>Intelijen dan Diplomasi, Dahulu dan Kini </i>yang merupakan kumpulan tulisannya di berbagai media massa. Acara peluncuran itu dilakukan secara daring dan luring pada Sabtu (16/7/2022).
KOMPAS/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR

Guntur Soekarno dalam acara peluncuran buku Intelijen dan Diplomasi, Dahulu dan Kini yang merupakan kumpulan tulisannya di berbagai media massa. Acara peluncuran itu dilakukan secara daring dan luring pada Sabtu (16/7/2022).

Sejak dahulu, Indonesia telah berada dalam pusaran agenda dan kepentingan banyak pihak di dunia. Berbagai kisah yang memberikan gambaran tentang posisi Indonesia di tengah konstelasi global itu kemudian dituangkan dalam berbagai tulisan oleh putra Presiden pertama RI, Guntur Soekarnoputra.

Tahun 1970-an, kata Guntur, tekanan kepada Bung Karno beserta keluarganya begitu kuat dan masif. Sebagai aktivis politik, pergerakan Guntur menjadi sangat terbatas. Tukar gagasan dan diskusi mengenai berbagai persoalan menjadi tidak mudah dilakukan. Sementara, sang ayah yang merupakan mentor sekaligus teman diskusi sedang ditahan. Namun, keterbatasan itu tidak membuatnya kurang akal.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000