Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memutasi 180 perwira TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Dua di antaranya mantan ajudan Presiden Joko Widodo.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ada hal yang menarik dalam mutasi dan promosi terbaru di TNI, yaitu melalui Surat Keputusan Panglima TNI pada 27 Juni 2022. Karier dua mantan ajudan Presiden Joko Widodo melejit meninggalkan teman-teman seangkatannya.
Berdasarkan surat keputusan terbaru Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, ada mutasi terhadap 180 perwira TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Surat bernomor Kep/558/VI/2022 itu berisi tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Brigadir Jenderal Edy Rochmatullah selaku Kepala Sekretariat Umum TNI menandatangani salinan yang diperoleh Kompas, sesuai dengan aslinya, Selasa (28/6/2022).
Di antara dua nama yang dimutasi, yaitu Marsekal Muda Tonny Harjono dari Sekretaris Militer Presiden menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AU (Kodiklatau). Komandan Kodiklatau adalah jabatan yang diperuntukkan bagi bintang tiga. Ini berarti Tonny dalam waktu dekat akan naik pangkat menjadi marsekal madya.
Tonny adalah salah satu dari tiga ajudan dari TNI pertama yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada Oktober 2014.
Selain Tonny yang berasal dari TNI AU, seorang mantan ajudan Presiden Jokowi lainnya yang berasal dari TNI AL juga mendapat promosi, yakni Laksamana Pertama Hersan. Hersan mendapat promosi dari Staf Khusus KSAL menjadi Sekretaris Militer Presiden, menggantikan Tonny.
Selain keduanya, ada juga ajudan Presiden Jokowi dari TNI AD, yaitu Mayjen Widi Prasetijono yang saat ini menjadi Pangdam Diponegoro, setelah menjabat sebagai Danjen Kopassus selama 53 hari.
Karier Tonny maupun Hersan tersebut bisa dikatakan melejit, meninggalkan rekan-rekan seangkatannya. Hal ini disampaikan Alman Helvas Ali selaku konsultan pertahanan di PT Semar Sentinel.
Menurut Alman, Tonny menjadi perwira tinggi dari Angkatan 1993 yang mendapat jabatan bintang tiga. Karier Tonny sebelum menjadi ajudan adalah Komandan Skuadron 11 Sukhoi dan Lanud Timika. Setelah menjadi ajudan, kariernya menanjak dengan cepat sebagai Komandan Lanud Adi Soemarno, Solo, dan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma. ”Tidak mustahil, Tonny akan menjadi KSAU berikutnya, kita lihat saja,” kata Alman.
Yang juga menarik adalah melejitnya karier Hersan. Hersan adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 1994. Saat ini, Hersan adalah perwira pertama dari angkatannya yang menjadi bintang dua. Padahal, AAL 1993 yang merupakan senior setahun di atas Hersan, baru satu orang yang menjadi laksamana muda, yaitu perwira tinggi TNI AL berbintang dua.
Sebelum menjadi ajudan, Hersan sempat menjadi Komandan KRI Diponegoro. Setelah menjadi ajudan, ia menjadi Komandan Gugus Tempur Laut Armada II.