Di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Berbagai isu dibahas, di antaranya soal perdagangan pangan dan krisis pangan pascaperang Ukraina.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin (27/6/2022). Dalam pertemuan ini dibahas masalah Ukraina dan penguatan kerja sama.
JAKARTA, KOMPAS — Perang Ukraina-Rusia yang berdampak ke berbagai sektor kehidupan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT G7 tahun ini. Tak hanya itu, dalam pertemuan bilateral pun, Presiden Joko Widodo membahas masalah ini.
Di sela-sela KTT G7, Senin (27/6/2022), Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Elmau, Jerman, kedua pemimpin juga membahas situasi di Ukraina.
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas upaya Presiden Macron untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina. ”Kita semua paham situasi sangat kompleks. Namun, kita perlu terus upayakan penyelesaian secara damai. Jika perang berlanjut, krisis pangan yang terjadi saat ini akan makin memburuk,” tuturnya.
Pada 16 Juni lalu, Presiden Macron bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Saat itu, hadir pula Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan Presiden Romania Klaus Iohannis.
Selain membahas Ukraina, Presiden Jokowi juga berterima kasih atas dukungan Perancis terhadap Presidensi G20 Indonesia. Dalam pertemuan itu, Presiden Macron kembali menyampaikan dukungan kuat terhadap presidensi Indonesia. Dia juga meyakini G20 akan sukses dan dapat menghasilkan kerja sama konkret.
Kita semua paham situasi sangat kompleks. Namun, kita perlu terus upayakan penyelesaian secara damai. Jika perang berlanjut, krisis pangan yang terjadi saat ini akan makin memburuk.
Indonesia juga berharap bisa memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dengan Perancis, baik di bidang ekonomi maupun di bidang pertahanan dan industri strategis.
Kerja sama energi
Selain dengan Presiden Perancis, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Selain berterima kasih atas dukungan Jerman terhadap presidensi Indonesia di G20, Presiden Jokowi berharap Indonesia dan Jerman bisa menjaga G20 tetap dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi. Kebersamaan ini menjadi penting di tengah situasi dunia yang sangat kompleks dan sulit.
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo berjalan bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7, Senin (27/6/2022).
Selain itu, Indonesia juga berharap bisa terus memperkuat kerja sama dengan Jerman. ”Sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar. Di sektor energi baru dan terbarukan dan di sektor industri teknologi tinggi,” tambah Presiden Jokowi.
Di sektor energi baru dan terbarukan, Presiden berharap Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 gigawatt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia. Presiden juga mengapresiasi apresiasi Green Infrastructure Initiative Jerman dengan komitmen pendanaan sebesar 2,5 miliar euro selama lima tahun.
Indonesia juga siap untuk menindaklanjuti kerja sama pembangunan German Industrial Quarter yang nantinya dapat menjadi basis produksi dan rantai pasok global.
Terkait sektor industri teknologi tinggi, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia telah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir, yaitu dari pertambangan dan peleburan nikel hingga produksi baterai dan mobil listriknya. Presiden melihat potensi kerja sama pengembangan industri semikonduktor dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok cip global.
”Indonesia juga siap untuk menindaklanjuti kerja sama pembangunan German Industrial Quarter yang nantinya dapat menjadi basis produksi dan rantai pasok global,” tambahnya.
Perdagangan pangan
Pertemuan bilateral juga dilangsungkan dengan PM India Narendra Modi. Penguatan kerja sama di bidang pangan menjadi topik bahasan kedua pemimpin negara.
”Mengenai kerja sama terkait perdagangan bahan pangan di antara dua negara, saya akan minta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan India,” ujar Presiden Jokowi.
Mengenai kerja sama terkait perdagangan bahan pangan di antara dua negara, saya akan minta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan India.
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi melangsungkan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin (27/6/2022). Penguatan kerja sama di sektor pangan dibahas dalam pertemuan ini.
Selain itu, Presiden Jokowi juga membahas masalah Ukraina bersama PM Modi. Presiden Jokowi menyerukan kembali pentingnya perang untuk dihentikan.
”Saya senang Indonesia dan India memiliki posisi yang lebih kurang sama, antara lain mendesak penyelesaian secara damai,” tambahnya.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan kuat India terhadap Presidensi G20 Indonesia. Indonesia juga akan mendukung penuh Presidensi G20 India tahun depan.
Dalam pertemuan-pertemuan bilateral ini, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.