Komandan Denjaka Pertama, Mayjen TNI Mar (Purn) Gafur Chaliq, Berpulang
Komandan Denjaka pertama, Mayor Jenderal TNI Marinir (Purn) Gafur Chaliq, berpulang. Ia dikenang sebagai komandan terbaik di Korps Marinir.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
Mayor Jenderal TNI Marinir (Purn) Gafur Chaliq, mantan Komandan Korps Marinir Hantu Laut, penggagas dan komandan pertama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), meninggal pada Senin (6/6/2022) pukul 09.23 WIB.
Gafur meninggal di Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur, karena sakit. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Blok Z 407 pada Senin sore. Sebelumnya, jenazah disemayamkan di rumah duka di Kompleks TNI AL Usman Harun, Cawang, Jakarta.
Gafur merupakan pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat. Dia adalah lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan XI tahun 1965. Tahun 1970 ia mengikuti pendidikan pasukan khusus di US Marine Corps.
Dari buku Ensiklopedia Korps Marinir TNI AL, dicatat bahwa tanggal 4 November 1982, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Maloejo Soegito membentuk Pasukan Khusus Angkatan Laut (Pasusla). Latar belakang pembentukan Pasusla adalah pemikiran tentang adanya kebutuhan pasukan khusus TNI AL untuk menangani bentuk ancaman keamanan aspek laut, seperti terorisme, sabotase, dan ancaman lain yang sifatnya strategis.
Pasusla terdiri dari 70 prajurit yang diambil dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan Pasukan Katak. Komando pengendalian saat itu ada di Panglima Armada Barat. Dua tahun kemudian, diajukan surat kepada Panglima ABRI untuk membentuk Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dengan spesialisasi antiteror, antisabotase, dan klandestin yang beraspek laut. Gafur sebagai komandan Taifib ditugaskan sebagai Komandan Denjaka pertama.
Karier Gafur terus meningkat. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Korps Marinir pada 1992-1994. Mayjen Gafur Chaliq mempunyai karier di dunia militer yang sangat cemerlang hingga pensiun tahun 1996. Ia diangkat Presiden BJ Habibie menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung hingga dewan itu resmi bubar tahun 2003.
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, Selasa (7/6/2022), menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Gafur. ”Keluarga besar TNI AL mengucapkan turut belasungkawa dan dukacita atas kepergian salah satu komandan terbaik Korps Marinir, kita kehilangan salah satu putra terbaik TNI AL,” ungkap Yudo.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mendoakan agar almarhum mendapatkan tempat yang mulia di sisi Tuhan. Julius mengatakan, semasa hidupnya, Gafur dikenal sebagai sosok Komandan Marinir yang baik. ”Mendiang juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, dan dermawan,” kata Julius.