Umrah Lancar, Pemerintah Apresiasi Arab Saudi dan Berharap Ibadah Haji Kembali Berjalan
Wapres Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Arab Saudi Abdullatif bin Abdulaziz al-Sheikh mengapresiasi komitmen Pemerintah Arab menggelar ibadah umrah.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia menyatakan apresiasi atas komitmen Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah yang dapat berjalan lancar. Penanganan pandemi Covid-19 di Arab Saudi juga dinilai berjalan baik sehingga masyarakat Indonesia dan dunia bisa melaksanakan ibadah umrah dengan leluasa. Kondisi baik ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga musim haji nanti.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin ketika menerima kunjungan kehormatan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Arab Saudi Abdullatif bin Abdulaziz al-Syeikh, di Jakarta, Jumat (25/3/2022). Selain Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Arab Saudi, hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi dan Atase Agama Kedutaan Arab Saudi Ahmad bin Isa al-Hazimiy.
Wapres Amin didampingi, antara lain, oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga Hadi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.
”Beliau (Wapres Amin) juga menyambut baik penanganan Covid-19 di Arab Saudi sehingga sekarang masyarakat Indonesia dan juga masyarakat dunia bisa melaksanakan ibadah umrah dengan leluasa. Mudah-mudahan ini bisa ditingkatkan untuk nanti pada pelaksanaan ibadah haji. Pemerintah Indonesia sangat mengharapkan selalu mudah-mudahan dalam musim haji tahun ini diberikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji,” ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dalam keterangan pers seusai mendampingi Wapres Amin.
Tema pembicaraan dalam pertemuan tersebut juga mencakup peningkatan kerja sama antara kedua negara. Wapres Amin memandang bahwa kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi yang telah terjalin sejak lama harus dipertahankan dan dikembangkan pada aspek lain.
Beliau (Wapres Amin) juga menyambut baik penanganan Covid-19 di Arab Saudi sehingga sekarang masyarakat Indonesia dan juga masyarakat dunia bisa melaksanakan ibadah umrah dengan leluasa. Mudah-mudahan ini bisa ditingkatkan untuk nanti pada pelaksanaan ibadah haji. Pemerintah Indonesia sangat mengharapkan selalu mudah-mudahan dalam musim haji tahun ini diberikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji.
”Hubungan ini sudah menjadi hubungan yang cukup panjang dan insya Allah ke depan akan ditingkatkan, baik dalam bentuk hubungan bilateral antara kedua negara dan juga untuk peningkatan dalam rangka membangun peradaban dunia,” imbuh Zainut.
Menurut Zainut, Wapres Amin juga menyambut baik rencana diselenggarakannya Muktamar Islami tingkat Asia. Indonesia akan menjadi tuan rumah dengan tema ”Khairah Ummah” (sebaik-baiknya umat) yang sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat.
”Bapak Wakil Presiden memberikan arahan, ini menjadi tema yang penting untuk diperkuat, karena kita ingin mengembalikan kejayaan umat Islam, khairah ummah, seperti pada masa-masa zaman sebelumnya, pada zaman awal, yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabat,” ujarnya.
Islam moderat
Wapres Amin juga memberikan dukungannya atas peran Arab Saudi dalam gerakan penerapan Islam wasathiyah (Islam moderat) yang telah menjadi perhatian serius di sejumlah negara, termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Sebab, penerapan nilai-nilai moderasi diyakini dapat memberikan keselamatan untuk seluruh alam dan diperlukan oleh seluruh masyarakat internasional.
Mari kita jalani ajaran Islam dengan moderat, tidak ekstrem kanan dan kiri, untuk menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada semua.
”Bapak Wakil Presiden memberikan dukungannya, Pemerintah Arab Saudi mengambil posisi terdepan dalam memelopori gerakan Islam wasathiyah ini,” kata Zainut.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Amin sekaligus mengenang sejarah para ulama Indonesia yang dahulu menuntut ilmu agama di Arab Saudi. Ia menceritakan bahwa ilmu yang didapat sangat aplikatif untuk diimplementasikan di Indonesia dengan latar belakang masyarakat yang beragam.
”Bapak Wakil Presiden menyampaikan bahwa dulu ulama-ulama kita yang belajar di Tanah Suci, mereka adalah ulama-ulama yang kemudian memiliki santri-santri, murid-murid, yang kemudian kembali ke Indonesia menyebarkan Islam secara damai dan juga di antara mereka menjadi pejuang-pejuang untuk melawan penjajah,” ungkap Zainut.
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Sheikh Abdullatif turut mengajak umat Islam untuk menjalani ajaran agama Islam dengan pemahaman yang moderat. Menurut dia, Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang. Untuk itu, umat Islam diminta untuk saling menyayangi sesama dan semua ciptaan Allah.
”Mari kita jalani ajaran Islam dengan moderat, tidak ekstrem kanan dan kiri, untuk menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada semua,” ujar Sheikh Abdullatif dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Habib Ali seusai shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Sheikh Abdullatif juga menyampaikan salam dari Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. Keduanya, kata Sheikh Abdullatif, selalu memikirkan dan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi Islam dan umat Islam, khususnya mereka yang berziarah ke Mekkah dan Madinah. ”Semua beliau kerahkan untuk memberikan yang terbaik bagi jemaah haji dan umrah,” ujarnya.
Sheikh Abdullatif juga menyampaikan berita gembira bahwa Raja Salman telah memerintahkannya untuk meningkatkan jumlah pencetakan Al Quran di Madinah. Kalau biasanya jumlah mushaf Al Quran yang dicetak hanya 8 juta eksemplar dalam setahun, sekarang jumlahnya ditingkatkan menjadi 20 juta eksemplar. ”Itu akan disebar di Masjid Nabawi, Masjidil Haram, dan masjid-masjid di seluruh dunia,” tambahnya.
Kunjungan Sheikh Abdullatif ke Indonesia dalam rangka menutup Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadis (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat Nasional Ke-14 yang saat ini digelar di Jakarta. Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan bahwa secara pribadi Sheikh Abdullatif telah memberikan sumbangan kepada Masjid Istiqlal sebesar 100.000 riyal Saudi.