Presiden Jokowi Terus Dorong Kesetaraan Akses Vaksin
”Kerja bersama harus terus dilakukan untuk mencapai target WHO, yakni 70 persen vaksinasi dari total populasi setiap negara pada pertengahan 2022,” kata Presiden Joko Widodo.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kendati telah memenuhi target vaksinasi Covid-19 yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia berkomitmen terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara di dunia. Presiden Joko Widodo mendorong kerja sama global untuk memenuhi target WHO, yakni vaksinasi bagi 70 persen populasi di tiap-tiap negara.
Melalui akun media sosial resminya, Rabu (5/1/2022), Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah memenuhi target vaksinasi yang ditetapkan WHO pada tahun 2021. Hingga akhir 2021, pemerintah telah menyuntikkan 282 juta dosis vaksin Covid-19. Capaian vaksinasi itu membuat Indonesia menempati posisi kelima terbesar di dunia setelah China, India, Amerika Serikat, dan Brasil.
Meski begitu, Indonesia tetap mendorong kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Sebab, seperti disampaikan Presiden Jokowi dalam berbagai forum internasional, tak ada satu negara pun yang bisa keluar dari pandemi Covid-19 jika masih ada satu negara yang belum aman dari penyakit yang disebabkan virus korona baru (SARS-CoV-2) tersebut.
”Kerja bersama harus terus dilakukan untuk mencapai target WHO, yakni 70 persen vaksinasi dari total populasi setiap negara pada pertengahan 2022. Indonesia akan terus mendorong kesetaraan akses vaksin bagi semua negara agar dunia segera keluar dari pandemi,” ujar Presiden di laman media sosial sebelum melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Rabu.
Meski telah mencapai target WHO, pemerintah tetap melanjutkan vaksinasi untuk masyarakat. Saat ini, pemerintah mulai menggencarkan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.
Berkaitan dengan itu, hari ini Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 3 Nglinduk, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Vaksinasi ini juga dilakukan secara serentak di berbagai SD di Jawa Tengah.
Kerja bersama harus terus dilakukan untuk mencapai target WHO, yakni 70 persen vaksinasi dari total populasi setiap negara pada pertengahan 2022. Indonesia akan terus mendorong kesetaraan akses vaksin bagi semua negara agar dunia segera keluar dari pandemi.
Presiden menyapa para siswa yang sedang antre melakukan penapisan kesehatan sebelum divaksin. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyemangati para siswa agar tidak takut divaksin.
”Mereka antre melakukan penapisan kesehatan sebelum divaksinasi dengan tertib. Ada yang menerima vaksin dosis pertama, ada yang kedua,” kata Presiden yang dalam kunjungan itu didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Dalam kesempatan tersebut, sebagian siswa mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama, sebagian lainnya menerima dosis kedua. Kepala SDN 3 Nglinduk Sri Hartati mengungkapkan bahwa tidak ada kendala selama pelaksanaan vaksinasi.
Anak-anak juga tidak menangis dan semangat bertemu Presiden Jokowi. ”Anak-anak tidak ada kendala, semangat untuk divaksin, sudah punya kesadaran untuk mengantisipasi tidak kena virus Covid-19,” ujar Sri.
Sri mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan agar siswa bersedia untuk divaksin adalah dengan memberikan pemahaman bahwa vaksin penting untuk menjaga kondisi tubuh. ”Ya cara memberikan pemahaman bahwa kalau kami nanti tidak vaksin, kondisi tubuh akan rentan dengan penyakit dan virus, terutama saat ini sedang melanda yaitu virus Covid-19,” katanya menambahkan.
Antibodi Covid-19
Dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/1/2022), Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia atau 86,6 persen populasi telah memiliki antibodi SARS-CoV-2. Antibodi tercipta karena faktor banyaknya penduduk yang terinfeksi sebelumnya dan vaksinasi Covid-19.
Data tersebut berdasarkan pada hasil sero survei yang dilakukan di 100 kabupaten/kota, baik pada wilayah aglomerasi maupun non-aglomerasi, sepanjang bulan November-Desember 2021. ”Selain itu, data ini menunjukkan informasi lainnya bahwa 73,2 persen populasi dari daerah yang disurvei ternyata telah memiliki antibodi padahal belum pernah terdeteksi positif dan tervaksinasi Covid-19,” kata Wiku menjelaskan.
Mengingat pandemi adalah masalah global, maka tingginya tingkat penularan di sejumlah negara lain dapat meningkatkan potensi munculnya varian baru yang pada akhirnya dapat menyebar tanpa mengenal batas negara dan wilayah. ”Indonesia juga perlu untuk terus berperan dalam kerja sama global penanganan pandemi. Pandemi tidak akan berakhir apabila perlindungan terhadap virus Covid-19 belum merata di dunia,” tuturnya menambahkan.
Selanjutnya, pemerintah berencana melaksanakan program vaksinasi penguat atau booster dosis ketiga yang dimulai pada 12 Januari 2022. Sejauh ini tidak ditemukan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) dengan gejala berat terhadap peserta uji klinis. ”Sejauh ini telah dilakukan uji klinis pemberian booster vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat pada subyek penelitian,” kata Wiku.
Vaksinasi dosis ketiga ini nantinya akan terlebih dahulu diberikan kepada penduduk berusia lebih dari 18 tahun. Penerimanya berdomisili di kabupaten/kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama kepada minimal 70 persen penduduk dan vaksin dosis kedua paling sedikit 60 persen jumlah penduduk. Jarak waktu pemberian vaksin dosis ketiga minimal enam bulan dari penyuntikan dosis pertama.
Program vaksinasi booster dosis ketiga ini juga sesuai target WHO yang dilakukan pada trimester pertama tahun 2022. Program ini akan dimulai setelah dikeluarkannya rekomendasi resmi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), termasuk jenis vaksin yang akan digunakan.
Rehabilitasi sekolah
Selain meninjau vaksinasi, Presiden Jokowi juga menandatangani prasasti peresmian bangunan SDN 3 Nglinduk yang selesai direnovasi pada 2020. Kepala SDN 3 Nglinduk Sri Hartarti mengungkapkan, kondisi sekolah sudah lama rusak akibat struktur tanah yang labil. Apabila musim hujan datang, genangan air dan lumpur membanjiri ruang kelas.
”Karena tanahnya yang labil dan memang mestinya sudah lama, ya sudah lama rusak karena alami itu. Akhirnya rusak semua dan air yang di samping kanan, kiri, dan belakang itu masuk di sini sehingga membanjiri ruang kelas,” ungkap Sri.
Sri pun bersyukur atas upaya pemerintah untuk melakukan renovasi baik gedung maupun lingkungan sekitar sekolah. ”Sebenarnya untuk masalah gedung di sini, ini sudah sangat cukup dan bahkan bagi kami itu luar biasa,” ujarnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi sekolah, madrasah, dan lanjutan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) serta KDP Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.
”Kami lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Basuki.
SDN 3 Nglinduk merupakan bagian dari paket pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah Jawa Tengah 1 Kabupaten Grobogan yang dilakukan Kementerian PUPR. Rehabilitasi SDN 3 Nglinduk dilakukan karena sebelumnya bangunan sekolah tersebut sering terkena banjir dan sangat tidak layak digunakan sebagai prasarana pendidikan bagi para murid.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah menyebut SDN Nglinduk ini sebelumnya terdampak banjir lumpur setiap tahunnya karena hujan dan posisi tanah yang rendah. ”Kami sudah merenovasi bangunan sekolah serta membangun drainase seluas 200 meter persegi di sekeliling sekolah sehingga sejak selesai direnovasi pada tahun 2020 tidak pernah terendam banjir lagi,” katanya.
Pekerjaan rehabilitasi SDN 3 Nglinduk dilakukan pada Mei-November 2020 dengan biaya Rp 3,3 miliar. Bangunan sekolah yang direhabilitasi seluas 622 meter persegi dengan luas lahan sekolah 3.231 meter persegi. Lingkup pekerjaan meliputi 7 unit ruang kelas, ruang guru dan kepala sekolah, perpustakaan, kantin, UKS, toilet guru dan siswa, lapangan upacara, tempat cuci tangan, water tank, dan septic tank.
Setelah tinjauan vaksinasi dan peresmian SDN 3 Nglinduk, Presiden Jokowi beserta para pejabat yang mendampingi juga membeli berbagai produk UMKM Kabupaten Grobogan. Basuki, misalnya, membeli sepasang sandal kulit, keripik dan rambutan.