logo Kompas.id
Politik & HukumKomunikasi dan Demokrasi di...
Iklan

Komunikasi dan Demokrasi di Pundak Jokowi-Ma’ruf Amin

Sepanjang 2021, saat pandemi, tak banyak yang berubah dalam komunikasi dan kebebasan sipil yang dibangun pemerintah Presiden Jokowi-Wapres Amin. Harapannya, tahun 2022 ini, reaksi represif semestinya dihilangkan segera.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono/Mawar Kusuma/Nina Susilo
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Umr6er_Fa9Wuk7QFYEn7D8y-Lu4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F22c848ec-4c33-4aea-aa07-c9c615b929cb_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Mural dan tulisan yang menyindir perilaku pejabat yang senang membuat janji, tetapi sering ingkar, menghiasi tembok di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (8/4/2020). Tembok menjadi sarana bagi sebagian masyarakat dalam mengungkapkan aspirasi ataupun kritik terhadap kondisi politik dan sosial kemasyarakatan.

Tahun 2022 segera datang. Ketidakpastian masih membayang, apalagi dengan kehadiran virus SARS-COV-2 varian Omicron. Pandemi Covid-19 yang membatasi komunikasi bisa semakin memperparah demokrasi di Indonesia.

Sepanjang 2021, tak banyak yang berubah dalam komunikasi ataupun kebebasan sipil yang dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Komunikasi Presiden-Wapres dengan masyarakat tentu masih sangat terbatas karena protokol kesehatan tetap perlu dipatuhi. Pertemuan-pertemuan di Istana pun masih dibatasi kendati bisa dilakukan dengan partisi akrilik yang menyekat Presiden dengan tamu-tamunya.

Editor:
Suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000