logo Kompas.id
Politik & HukumWajah Nusakambangan yang...
Iklan

Wajah Nusakambangan yang Berubah

Di abad ke-17, pada era Kesultanan Mataram, Pulau Nusakambangan dikenal sebagai tempat pembuangan orang-orang ”mbalelo”. Pada 1880, oleh Pemerintah Kolonial Belanda, pulau itu mulai dijadikan penjara alam.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kemdE1HUPt6Tl0NMA1qOihT-4NA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Faf791a6f-372e-4c5b-8780-bee08f7cfb28_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly meninjau proyek pembangunan lembaga pemasyarakatan keamanan maksimum Ngaseman bagi tahanan teroris di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (14/12/2021).

Bangunan calon lembaga pemasyarakatan bagi terpidana kasus terorisme itu menjulang dua lantai, diselimuti pohon-pohon yang tinggi menjulang. Sinyal telepon genggam pun tak ada. Pertengahan Desember 2021, sejumlah pekerja masih tampak sibuk menyelesaikan proyek bangunan yang sudah harus dioperasikan tahun depan untuk menampung 250-an tahanan.

Lapas Ngaseman, nama bangunan itu, berada 8,4 kilometer dari Pelabuhan Sodong, satu-satunya akses masuk ke Pulau Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Jalan menuju lokasi tersebut berkelok-kelok, tetapi sudah berbahan beton dan sebagian sudah beraspal mulus.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000