Sudi Silalahi, Tangan Kanan SBY dalam Kenangan Para Anggota Staf
Di kalangan stafnya, Sudi Silalahi yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dan Menteri Sekretaris Negara pada masa pemerintahan Presiden SBY dikenal mudah sekali memberikan bantuan dan peduli kepada stafnya.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet di masa periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009) dan Menteri Sekretaris Negara di periode kedua SBY (2009-2014), berpulang, Senin (25/10/2021) pukul 23.23, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anaknya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dijadwalkan hadir dalam upacara pemakaman itu.
Sudi Silalahi bukan hanya ”tangan kanan” SBY saat menjabat sebagai Presiden. Jauh sebelumnya, saat SBY masih bertugas sebagai Asisten Sosial Politik Kepala Staf Sosial Politik (Asospol Kasospol) ABRI dan kemudian Kepala Sosial Politik ABRI, Sudi sudah mendampingi sebagai wakilnya. Demikian pula saat SBY menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (2001-2004), Sudi mendampinginya sebagai sekretaris di kementerian tersebut.
Agus Harimurti Yudhoyono pun menyampaikan ucapan belasungkawanya. ”Saya mengenal beliau sebagai senior yang baik dan mengayomi. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarganya diberi kekuatan,” kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.
Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra pun menyampaikan belasungkawa dari jajaran Partai Demokrat. Dia mengajak semua pihak mendoakan supaya amal baik almarhum diterima serta keluarga yang ditinggalkan tetap kuat dan tabah.
Sudi Silalahi, kelahiran Pematang Siantar pada 13 Juli 1949, meninggal karena sakit. Sudi mengawali kariernya setelah lulus Akademi Militer tahun 1972. Setelah menjabat Wakil Assospol Kasospol ABRI (1996-1997), ia sempat menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya pada 1998.
Sudi dikenang sebagai seseorang yang sangat memperhatikan stafnya. Salah satunya diungkapkan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wapres Rusmin Nuryadin yang menjadi anggota staf Sudi Silalahi sejak dia bertugas sebagai Wakil Assospol Kasospol ABRI. Sudi selalu memberikan perhatian terhadap stafnya meski hanya menanyakan sudah makan atau belum.
”Kalau stafnya datang mengantar surat-surat dinas ke rumahnya, yang pertama ditanya itu ’Sudah makan atau belum?’, bukan urusan kerja. Kalau belum makan, ya, disuruh ke meja makan dan makan dulu,” tutur Rusmin.
Selain itu, Sudi juga terbiasa memberikan kartu ucapan selamat ulang tahun kepada para anggota stafnya di Sekretariat Kabinet dan Kementerian Sekretariat Negara. Kartu ucapan ini ditulis dan ditandatangani sendiri kendati sesungguhnya ucapan digital sudah mulai digunakan.
”Kalau kartu ucapan seperti ini, kan, bisa dipajang dan menjadi kebanggaan staf,” kata Rusmin mengulangi alasan yang sering diucapkan Sudi Silalahi soal kebiasaan tersebut.
Sudi juga dikenang sangat teliti. Semua kesalahan tik dalam berbagai surat keputusan tak luput dari pantauan. Sudah pasti hal ini harus segera dikoreksi dan diganti. Surat keputusan kenaikan pangkat pegawai pun pasti diperiksa dan diparaf di setiap halamannya.
Salah satu kenangan yang diingat Rusmin adalah saat Sudi memintanya mencari tukang sapu jalanan. Sudi membaca di sebuah harian nasional mengenai tukang sapu yang menahan lapar demi menyekolahkan anaknya.
Rusmin pun mencari melalui redaksi harian tersebut dan akhirnya tiba di rumah tukang sapu itu di tepian sungai. Setelah membelikan bahan makanan pokok dan menyerahkannya, Rusmin pun melapor kepada Sudi. Namun, Sudi kemudian memberikan kembali bantuan dari koceknya sendiri untuk tukang sapu tersebut.
”Pak Sudi itu orang baik,” kenang Rusmin.
Bukan hanya rekan-rekan Sudi saat bertugas di Kabinet Indonesia Bersatu maupun dalam dunia politik yang mengenangnya, para anggota stafnya pun mengenang Sudi. Selamat jalan, Pak....