Meski Terjadi Penurunan Pandemi, Akselerasi Vaksinasi Tetap Jadi Fokus Utama
Penanganan Covid-19 mulai membaik. Hanya tersisa dua provinsi di luar Jawa/Bali yang terapkan PPKM level 4. Penurunan level juga terjadi, dari semula 7 provinsi tinggal dua yang level 4. Namun, publik jangan terlena.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di luar Jawa/Bali kembali diperpanjang hingga 20 September 2021. Dalam perpanjangan PPKM yang ditetapkan setiap dua pekan sekali ini, beberapa kabupaten/kota telah berhasil menurunkan level wilayahnya. Di masa ketika kasus Covid-19 turun seperti saat ini, Presiden Joko Widodo berpesan agar akselerasi vaksinasi menjadi fokus utama.
Dalam keterangan pers secara virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut saat ini hanya tersisa dua provinsi di luar Jawa/Bali yang menerapkan PPKM level 4.
”Penurunan level juga terjadi, semula masih 7 provinsi dan saat ini yang level 4 tinggal dua provinsi, di Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara,” ujar Airlangga, Senin (6/9/2021).
PPKM level 4 di luar Jawa/Bali itu meliputi 23 kabupaten/kota dari sebelumnya sejumlah 34 kabupaten/kota. Sebanyak 19 kabupaten/kota berhasil turun ke level 3, namun ada tambahan 8 kabupaten/kota yang levelnya naik dari level 3 ke level 4. PPKM level 3 mencakup 314 kabupaten/ kota atau naik dari sebelumnya 303 kabupaten/ kota. Seperti periode sebelumnya, PPKM level 2 masih diterapkan pada 49 kabupaten/kota.
”Pandemi belum berakhir dan virus ini tidak bisa hilang. Anda bisa mengendalikan. Masyarakat diminta tetap waspada meski angka kasus turun, namun ini belum merata dan masih bersifat dinamis. Bapak Presiden meminta akselerasi vaksinasi menjadi fokus utama,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga.
Prioritas akselerasi vaksinasi dengan mengerahkan dinas kesehatan dan TNI-Polri ini juga diberikan kepada lima kabupaten/kota di tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Selain mengencarkan vaksinasi, Kemenkes juga sudah menyiapkan 429 tenaga medis untuk penyelenggaraan PON mendatang.
Di luar daerah yang menyelenggarakan PON, Presiden Jokowi memberikan perhatian terhadap Aceh, Lampung, Sumbar, Kalsel, Kalbar, Sulteng, NTB, Maluku Utara, dan Papua yang angkanya masih lebih rendah daripada angka vaksinasi rata- rata nasional. Airlangga berharap target vaksinasi sudah akan mendekati 208 juta penduduk yang tervaksinasi pada Desember mendatang.
Pandemi belum berakhir dan virus ini tidak bisa hilang. Anda bisa mengendalikan. Masyarakat diminta tetap waspada meski angka kasus turun, namun ini belum merata dan masih bersifat dinamis. Bapak Presiden meminta akselerasi vaksinasi menjadi fokus utama. (Airlangga Hartarto)
Saat ini, Dante menambahkan bahwa vaksinasi sudah mencapai angka 106.019.588. Ia juga menyebut jumlah stok vaksin mencukupi untuk menuju target suntikan vaksinasi 2,5 juta per hari. Percepatan vaksinasi ini harus terus digenjot terutama ketika kasus harian Covid-19 sedang tidak naik.
Kasus aktif
Menurut Airlangga, kasus aktif di luar Jawa/Bali adalah 155.519 kasus atau berkontribusi 60 persen terhadap kasus aktif nasional. Penurunan kasus aktif tertinggi terjadi di Nusa Tenggara, yaitu minus 73, 76 persen. ”Dari segi kesembuhan di luar Jawa/Bali, 90 persen, sedikit dibawa nasional yang 92,94 persen,” tambah Airlangga.
Kasus kematian di luar Jawa/Bali berada pada angka 2,99 persen atau masih di bawah standar nasional yang sedikit lebih baik yaitu 3,29 persen. Airlangga lantas merinci kondisi kasus Covid-19 di setiap pulau di luar Jawa/Bali. Pulau Sumatera, misalnya, berkontribusi terhadap 14,63 persen kasus nasional dengan kesembuhannyaa 88,87 persen, fatality rate 3,39 persen, dan perkembangan kasus aktifnya turun 50,69 persen pada kurun waktu 9 Agustus-4 September.
Wilayah Nusa Tenggara berkontribusi terhadap 2,1 persen kasus nasional, kesembuhannya di atas 93,83 persen, tingkat fatality rate di bawah nasional 2,27 persen, dan penurunan kasusnya 73,76 persen dari 9 Agustus sampai dengan 4 September. Untuk Kalimantan, perkembangan kasusnya turun 64,45 persen, sedangkan penurunan kasus aktif di Sulawesi adalah minus 62,39 persen. Fatality rate di Maluku dan Papua cenderung lebih baik yaitu 1,55 persen.
Pada penerapan PPKM di luar Jawa/Bali, pemerintah juga sudah mencoba mengunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk kabupaten/kota yang telah mencapai 50 persen vaksinasi dosis pertama. Wilayah tersebut, antara lain, adalah Banda Aceh, Kota Jambi, Kupang, Palangkaraya, dan Batam. Aplikasi Peduli Lindungi digunakan ketika masuk untuk berkegiatan di mall serta beberapa fasilitas umum.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga melaporkan perkembangan penyaluran bantuan tunai untuk 1 juta pedagang kaki lima dan pemilik warung. Mereka memperoleh dana Rp 1,2 juta yang disalurkan melalui TNI/Polri. Penerima bantuan tunai ini bukanlah penerima BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro). ”Akan segera dijalankan karena seluruh regulasinya telah lengkap,” tambah Airlangga.
Kartu Pra Kerja juga telah dibagikan bagi 4,3 juta penerima selama tahun 2021. Pada gelombang ke-19 ini, sudah terdapat 3,9 juta pendaftar dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 800.000. Presiden Jokowi menilai penanganan pandemi yang baik ini merupakan hasil koordinasi dari pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, satgas Covid dan TNI-Polri. Masyarakat terus berpartisipasi dengan menjalankan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi.
Antisipasi sebelum Maulid Nabi
Kita sudah mulai menurun. Seperti pesan Presiden, tidak membuat kita terlena. Kita melakukan penguatan ketahanan medis. (Dante Saksono Harbuwono)
Seiring penurunan kasus Covid-19, Dante kembali mengingatkan bahwa lonjakan kasus masih terjadi di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam. ”Kita sudah mulai menurun. Seperti pesan Presiden, tidak membuat kita terlena. Kita melakukan penguatan ketahanan medis,” ujar Dante.
Apalagi, beberapa negara dengan persentase vaksinasi yang tinggi, seperti di Amerika Serikat, Inggris, dan Israel, ternyata juga kembali mengalami lonjakan kasus karena abai protokol kesehatan. ”Vaksinasi bukan satu-satunya game changer, hanya salah satu komponen yang penting dilakukan, tapi protokol kesehatan penting,” tambah Dante.
Masyarakat juga diminta mewaspadai peningkatan kasus yang terjadi akibat peningkatan mobilitas masyarakat. Menghadapi peringatan Maulid Nabi SAW, misalnya, masyarakat diminta berhati-hati karena setiap peningkatan mobilitas selalu disertai dengan peningkatan kasus.
Kementerian Kesehatan mencatat bahwa positivity rate secara nasional sudah turun 6,97 persen. Untuk mencapai rekomendasi WHO sebesar 5 persen, pelacakan atau tracing harus terus ditingkatkan. Saat ini, pelacakan mencapai 7,98 persen dan diharapkan bisa mencapai sekitar 10 persen. Ketersediaan obat dan oksigen disebut sudah mencukupi.
Semakin lama pandemi berlangsung, Dante menambahkan, virus akan terus bermutasi. Selain varian Delta, saat ini juga muncul varian Mu di Kolombia. Meski memiliki resistensi terhadap vaksin di skala laboratorium, penyebaran varian Mu ini tidak sehebat penularan dari varian Delta dan belum ditemukan di Indonesia.
Seiring makin turunnya angka keterisian tempat tidur RS (BOR), RS diminta terus berbenah diri untuk memperbaiki kualitas, mengefisiensikan kembali protokol penanganan secara optimal, dan mengevaluasi lagi pengobatan vaksin covid-19 ini secara baik. Dengan demikian, RS punya bekal lebih baik jika kedepannya harus kembali menangani kasus-kasus yang berat.